Ngamuk, Seorang Kakek Diamankan Satpol PP
I Made Cutru terpaksa dikirim ke RSJ Bali di Bangli karena melontarkan kata-kata yang tidak jelas, hingga membuat keluarga dan tetangga khawatir.
TABANAN, NusaBali
Seorang pria, I Made Cutru, 70, asal Banjar Tegalinggah, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Tabanan terpaksa diamankan oleh Satpol PP Tabanan pada Minggu (2/6). Cutru diamankan karena sejak Sabtu (1/6) ngamuk tak jelas.
Informasi yang dihimpun, Cutru yang sudah memiliki cucu ini mengamuk sejak Sabtu (1/6) pagi. Dia melontarkan kata-kata tak jelas dan membuat takut keluarga dan tetangga. Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya keluarga meminta Satpol PP untuk membantu membawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Kabupaten Bangli.
Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba mengatakan Cutru diamankan pada Minggu siang sekitar pukul 11.00 Wita. Saat diamankan dia sedang mengeluarkan kata-kata tidak jelas. Bahkan saat diamankan sempat tidak mau naik ke mobil patroli. “Setelah dibujuk rayu akhirnya mau,” ujarnya.
Sabra menjelaskan, Cutru setelah diamankan langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli bersama dengan Dinas Sosial Tabanan. “Kami langsung bawa ke RSJ Bangli, sampai di sana (RSJ di Bangli) karena masih ngamuk, dia (Cutru) diikat di bed,” tegas Sarba.
Sarba menambahkan, Cutru mengamuk kemungkinan karena kumat. Sebab sebelumnya kondisi kejiwaannya kurang stabil. “Mungkin kumat dia. Dia keluarkan kata-kata tak jelas,” ucapnya.
Sementara itu, I Wayan Wiryana yang merupakan mantan Perbekel Kuwum mengatakan, Cutru diamankan lantaran mengeluarkan kata-kata ngelantur. Baru kali ini saja dia sampai harus dibawa ke RSJ Bangli. “Dia bukan pasien, mungkin karena omonganya ngelantur, keluarga meminta dibawa ke RSJ Bangli,” ujarnya.
Wiryana menegaskan Cutru yang sudah bercucu ini tidak sampai mengamuk. “Mungkin karena sudah tidak bisa ditenangkan terpaksa dibawa ke Bangli,” tandasnya.
Sementara itu, terkait pengawasan selama masa cuti bersama, lanjut Sarba, sebagian aparatur sipil negara (ASN) tetap menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Bagi kami tidak ada istilah cuti bersama, harus siap bertugas walau pun ASN libur, karena itu sudah tugas kami sebagai petugas keamanan,” ucapnya.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya laporan-laporan dari masyarakat terkait kejadian seperti masalah keamanan dan ketertiban masyarakat. “Selama cuti bersama ini kebanyakan meningkatkan patroli, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan apalagi kebanyakan kantor tutup,” tuturnya.
Untuk patroli, Satpol PP Tabanan menyiagakan sebanyak 31 orang (satu peleton) dibagi tiga shift yakni pengamanan pagi, siang, dan malam. “Kami utamakan pantau jalur mudik dari Dakdakan Kediri sampai Desa Selabih, Selemadeg Barat dan seputaran kota serta objek wisata,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, satu regu pemadam kebakaran juga disiagakan di pos pantau mudik Desa Selabih gabung dengan petugas kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan BPBD. “Untuk damkar disiagakan di sana selama 18 hari,” tandas Sarba. *des
Informasi yang dihimpun, Cutru yang sudah memiliki cucu ini mengamuk sejak Sabtu (1/6) pagi. Dia melontarkan kata-kata tak jelas dan membuat takut keluarga dan tetangga. Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya keluarga meminta Satpol PP untuk membantu membawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Kabupaten Bangli.
Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba mengatakan Cutru diamankan pada Minggu siang sekitar pukul 11.00 Wita. Saat diamankan dia sedang mengeluarkan kata-kata tidak jelas. Bahkan saat diamankan sempat tidak mau naik ke mobil patroli. “Setelah dibujuk rayu akhirnya mau,” ujarnya.
Sabra menjelaskan, Cutru setelah diamankan langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli bersama dengan Dinas Sosial Tabanan. “Kami langsung bawa ke RSJ Bangli, sampai di sana (RSJ di Bangli) karena masih ngamuk, dia (Cutru) diikat di bed,” tegas Sarba.
Sarba menambahkan, Cutru mengamuk kemungkinan karena kumat. Sebab sebelumnya kondisi kejiwaannya kurang stabil. “Mungkin kumat dia. Dia keluarkan kata-kata tak jelas,” ucapnya.
Sementara itu, I Wayan Wiryana yang merupakan mantan Perbekel Kuwum mengatakan, Cutru diamankan lantaran mengeluarkan kata-kata ngelantur. Baru kali ini saja dia sampai harus dibawa ke RSJ Bangli. “Dia bukan pasien, mungkin karena omonganya ngelantur, keluarga meminta dibawa ke RSJ Bangli,” ujarnya.
Wiryana menegaskan Cutru yang sudah bercucu ini tidak sampai mengamuk. “Mungkin karena sudah tidak bisa ditenangkan terpaksa dibawa ke Bangli,” tandasnya.
Sementara itu, terkait pengawasan selama masa cuti bersama, lanjut Sarba, sebagian aparatur sipil negara (ASN) tetap menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Bagi kami tidak ada istilah cuti bersama, harus siap bertugas walau pun ASN libur, karena itu sudah tugas kami sebagai petugas keamanan,” ucapnya.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya laporan-laporan dari masyarakat terkait kejadian seperti masalah keamanan dan ketertiban masyarakat. “Selama cuti bersama ini kebanyakan meningkatkan patroli, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan apalagi kebanyakan kantor tutup,” tuturnya.
Untuk patroli, Satpol PP Tabanan menyiagakan sebanyak 31 orang (satu peleton) dibagi tiga shift yakni pengamanan pagi, siang, dan malam. “Kami utamakan pantau jalur mudik dari Dakdakan Kediri sampai Desa Selabih, Selemadeg Barat dan seputaran kota serta objek wisata,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, satu regu pemadam kebakaran juga disiagakan di pos pantau mudik Desa Selabih gabung dengan petugas kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, dan BPBD. “Untuk damkar disiagakan di sana selama 18 hari,” tandas Sarba. *des
Komentar