Kabaharkam Polri Ingatkan Keselamatan Pelayaran
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Condro Kirono, memantau arus mudik Lebaran 2019 di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Minggu (2/6) sore.
NEGARA, NusaBali
Dalam kunjungan tersebut, Komjen Condro Kirono yang sengaja menaiki kapal penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, mengingatkan agar pihak terkait senantiasa memperhatikan keselamatan pelayaran.
Komjen Condro Kirono yang menumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Ricitra, tiba di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 15.30 Wita. Kehadiran Komjen Condro Kirono bersama sejumlah jajaran perwira dari Mabes Polri itu disambut oleh jajaran perwira Polda Bali. Di antaranya, Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha, Dirlantas Polda Bali Kombes AA Made Sudana, Irwasda Polda Bali Brigjen Wahyono, termasuk Kapolres Jembrana AKBP Budi P Saragih.
Setelah turun dari kapal, Komjen Condro Kirono menyapa sejumlah pemudik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat yang mengantre di dalam areal pelabuhan. Dia mengingat kepada pemudik agar selalu berhati-hati selama di perjalanan. Terutama pemudik dengan sepeda motor yang mengajak anak, dengan barang bawaan yang cukup banyak.
Seusai pemantauan tersebut, Komjen Condro Kirono mengatakan, arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk terpantau ramai dan lancar. Meskipun ada antrean, namun pergerakan kendaraan ke kapal tetap lancar, dan tidak ada kendala apapun. “Lancar, tidak ada antrean (parah). Tadi di Ketapang saya pantau juga lancar,” ujarnya.
Dia pun mengecek lagi kesiapan dari segi keamanan kapal, seperti fungsi pelampung dan fungsi alat keselamatan lainnya. “Di sini ada 56 kapal. Tadi juga saya cek bagaimana alat-alat keselamatannya. Disampaikan, kalau rutin dicek, dan kami harap keselamatan itu tetap diperhatikan,” ucapnya.
Saat berlayar, menurutnya, faktor cuaca memang membuat sedikit waswas. Dia memantau ombak cukup besar, dan angin juga bertiup cukup kencang. Tetapi kondisi itu dinilai masih sangat normal. “Jarak tempuh tadi juga normal, sekitar 1 jam. Tidak ada kendala. Kami harap semua berjalan lancar dan selamat,” ujarnya.
Selain memantau Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, dia pun sempat memantau sejumlah bandara maupun pelabuhan di beberapa wilayah lainnya. Menurutnya, serangkaian Hari Raya Idul Fitri tahun ini, ada penurunan jumlah penumpang pesawat. Hal itu dinilai merupakan dampak harga tiket pesawat yang mahal, maupun pertimbangan biaya bagasi pesawat. “Rata-rata memang kapal menjadi pilihan dari masyarakat. Mungkin banyak juga yang ingin mencoba tol trans Jawa,” tuturnya.
Sementara Syahbandar Gilimanuk I Ketut Aryadana, mengatakan keselamatan pelayaran adalah prioritas. Tidak kecuali serangkaian angkutan Lebaran kali ini. Menurutnya, dari pemantauan di lapangan, memang sempat terjadi kecepatan angin mencapai 32 knots, Sabtu (1/6). Sedangkan Minggu kemarin, dipastikan kecepatan angin sudah menurun, dan gelombang masih cukup aman. “Kalau angin di atas 30 knots, masuk waspada. Tetapi sekarang sudah turun. Untuk cuaca masih kondusif. Tetapi kalau membahayakan, ya pasti akan kami tunda sementara,” ujarnya.
Selain itu, sambung Aryadana, pihaknya juga sudah terus mengingat kepada para nakhoda untuk selalu berhati-hati, dan berkoordinasi ketika terjadi gangguan cuaca di perairan Selat Bali. Para nakhoda juga diwajibkan untuk terus mengingatkan para penumpang agar tidak berada di car deck maupun di pinggiran kapal. “Nakhoda sudah terus mengingatkan penumpang agar berada di tempat penumpang. Itu juga menjadi bagian antisipasi keselamatan untuk penumpang,” ucapnya. *ode
Komjen Condro Kirono yang menumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Ricitra, tiba di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 15.30 Wita. Kehadiran Komjen Condro Kirono bersama sejumlah jajaran perwira dari Mabes Polri itu disambut oleh jajaran perwira Polda Bali. Di antaranya, Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha, Dirlantas Polda Bali Kombes AA Made Sudana, Irwasda Polda Bali Brigjen Wahyono, termasuk Kapolres Jembrana AKBP Budi P Saragih.
Setelah turun dari kapal, Komjen Condro Kirono menyapa sejumlah pemudik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat yang mengantre di dalam areal pelabuhan. Dia mengingat kepada pemudik agar selalu berhati-hati selama di perjalanan. Terutama pemudik dengan sepeda motor yang mengajak anak, dengan barang bawaan yang cukup banyak.
Seusai pemantauan tersebut, Komjen Condro Kirono mengatakan, arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk terpantau ramai dan lancar. Meskipun ada antrean, namun pergerakan kendaraan ke kapal tetap lancar, dan tidak ada kendala apapun. “Lancar, tidak ada antrean (parah). Tadi di Ketapang saya pantau juga lancar,” ujarnya.
Dia pun mengecek lagi kesiapan dari segi keamanan kapal, seperti fungsi pelampung dan fungsi alat keselamatan lainnya. “Di sini ada 56 kapal. Tadi juga saya cek bagaimana alat-alat keselamatannya. Disampaikan, kalau rutin dicek, dan kami harap keselamatan itu tetap diperhatikan,” ucapnya.
Saat berlayar, menurutnya, faktor cuaca memang membuat sedikit waswas. Dia memantau ombak cukup besar, dan angin juga bertiup cukup kencang. Tetapi kondisi itu dinilai masih sangat normal. “Jarak tempuh tadi juga normal, sekitar 1 jam. Tidak ada kendala. Kami harap semua berjalan lancar dan selamat,” ujarnya.
Selain memantau Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, dia pun sempat memantau sejumlah bandara maupun pelabuhan di beberapa wilayah lainnya. Menurutnya, serangkaian Hari Raya Idul Fitri tahun ini, ada penurunan jumlah penumpang pesawat. Hal itu dinilai merupakan dampak harga tiket pesawat yang mahal, maupun pertimbangan biaya bagasi pesawat. “Rata-rata memang kapal menjadi pilihan dari masyarakat. Mungkin banyak juga yang ingin mencoba tol trans Jawa,” tuturnya.
Sementara Syahbandar Gilimanuk I Ketut Aryadana, mengatakan keselamatan pelayaran adalah prioritas. Tidak kecuali serangkaian angkutan Lebaran kali ini. Menurutnya, dari pemantauan di lapangan, memang sempat terjadi kecepatan angin mencapai 32 knots, Sabtu (1/6). Sedangkan Minggu kemarin, dipastikan kecepatan angin sudah menurun, dan gelombang masih cukup aman. “Kalau angin di atas 30 knots, masuk waspada. Tetapi sekarang sudah turun. Untuk cuaca masih kondusif. Tetapi kalau membahayakan, ya pasti akan kami tunda sementara,” ujarnya.
Selain itu, sambung Aryadana, pihaknya juga sudah terus mengingat kepada para nakhoda untuk selalu berhati-hati, dan berkoordinasi ketika terjadi gangguan cuaca di perairan Selat Bali. Para nakhoda juga diwajibkan untuk terus mengingatkan para penumpang agar tidak berada di car deck maupun di pinggiran kapal. “Nakhoda sudah terus mengingatkan penumpang agar berada di tempat penumpang. Itu juga menjadi bagian antisipasi keselamatan untuk penumpang,” ucapnya. *ode
1
Komentar