Gratis, PDIP Berangkatkan Ribuan Pemudik
Pendaftaran hanya berdasarkan KTP dan KK, peserta mudik gratis diperbolehkan untuk siapa saja tanpa melihat pilihan politiknya.
JAKARTA, NusaBali
PDIP menggelar acara mudik gratis dengan tujuan sejumlah kota di Jawa dan Sumatera. Lebih dari 12.000 peserta turut berpartisipasi dalam acara ini. "Jadi ini tradisi mudik gotong-royong PDIP yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2003. Jadi dalam situasi baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, PDIP tetap memelopori tradisi mudik yang dilaksanakan dengan cara-cara gotong royong. Ini sudah tahun ke-16," ujar Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, kepada wartawan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, pada Minggu (2/6).
Pada acara mudik bersama tahun ini, PDIP menyediakan dua jenis layanan transportasi, yaitu dengan menggunakan kereta api dan bus.
"Yang menggunakan kereta 1.142 orang, sisanya naik bus. Komitmen naik kereta sudah kami lakukan sejak 5 tahun terakhir, karena kami juga ingin mendorong kebijakan pemerintah di dalam mengedepankan transportasi publik massal yang ramah seperti kereta api," ujar Hasto.
Tujuan para pemudik gratis ini tersebar di beberapa kota di Jawa dan Sumatera, seperti Solo, Surabaya, Lampung, Palembang, hingga Medan. "Kita ada bus yang sampai Sumatera Utara, Medan, Padang, sama Lampung. Ini pertama kali kami berangkatkan. Kalau biasanya cuma sampai Lampung, ini kita berangkatkan sampai Sumatera Utara," ujar Hasto.
Terkait cara pendaftaran, Hasto menyebut bahwa hanya dibutuhkan KTP dan kartu keluarga. Hasto menyebut mudik gratis ini diperbolehkan untuk siapa saja tanpa melihat pilihan politiknya.
"Yang pilihan politiknya berbeda pun selama dia membutuhkan sarana mudik dan daftar tepat waktu, kami berikan. Pendaftarannya langsung, dan dalam dua hari langsung full dari 12 ribu orang," ujarnya.
Acara dimulai dengan Hasto beserta rombongan melepas keberangkatan peserta mudik yang menggunakan kereta api Bangun Karta jurusan Surabaya di Stasiun Senen pada pukul 08.45 WIB. Sebelum berangkat, ia terlebih dulu menyapa para penumpang. "Mau ke mana Bu?" tanya Hasto pada salah satu peserta mudik. "Lamongan, Pak," ujar penumpang tersebut.
"Ada salam dari Pak Jokowi dan Bu Megawati," timpal Hasto. Sementara itu pelepasan rombongan mudik dengan bus dilakukan pukul 10.00 WIB di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dari 214 bus yang disiapkan, kloter pertama keberangkatan merupakan bus-bus tujuan Yogyakarta, Wonosari, Bantul, Kuningan, Cirebon, Lampung, Palembang, dan Medan.
Hasto dan Ketua DPP PDIP Bidang Keorganisasian Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono melepas langsung keberangkatan para pemudik tersebut dengan mengibarkan bendera PDIP sebagai tanda dimulainya program mudik gratis. "Tradisi mudik gratis PDIP dengan KA dan bus adalah untuk juga menjaga perhatian terhadap program transport massal," ujarnya. *
Pada acara mudik bersama tahun ini, PDIP menyediakan dua jenis layanan transportasi, yaitu dengan menggunakan kereta api dan bus.
"Yang menggunakan kereta 1.142 orang, sisanya naik bus. Komitmen naik kereta sudah kami lakukan sejak 5 tahun terakhir, karena kami juga ingin mendorong kebijakan pemerintah di dalam mengedepankan transportasi publik massal yang ramah seperti kereta api," ujar Hasto.
Tujuan para pemudik gratis ini tersebar di beberapa kota di Jawa dan Sumatera, seperti Solo, Surabaya, Lampung, Palembang, hingga Medan. "Kita ada bus yang sampai Sumatera Utara, Medan, Padang, sama Lampung. Ini pertama kali kami berangkatkan. Kalau biasanya cuma sampai Lampung, ini kita berangkatkan sampai Sumatera Utara," ujar Hasto.
Terkait cara pendaftaran, Hasto menyebut bahwa hanya dibutuhkan KTP dan kartu keluarga. Hasto menyebut mudik gratis ini diperbolehkan untuk siapa saja tanpa melihat pilihan politiknya.
"Yang pilihan politiknya berbeda pun selama dia membutuhkan sarana mudik dan daftar tepat waktu, kami berikan. Pendaftarannya langsung, dan dalam dua hari langsung full dari 12 ribu orang," ujarnya.
Acara dimulai dengan Hasto beserta rombongan melepas keberangkatan peserta mudik yang menggunakan kereta api Bangun Karta jurusan Surabaya di Stasiun Senen pada pukul 08.45 WIB. Sebelum berangkat, ia terlebih dulu menyapa para penumpang. "Mau ke mana Bu?" tanya Hasto pada salah satu peserta mudik. "Lamongan, Pak," ujar penumpang tersebut.
"Ada salam dari Pak Jokowi dan Bu Megawati," timpal Hasto. Sementara itu pelepasan rombongan mudik dengan bus dilakukan pukul 10.00 WIB di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dari 214 bus yang disiapkan, kloter pertama keberangkatan merupakan bus-bus tujuan Yogyakarta, Wonosari, Bantul, Kuningan, Cirebon, Lampung, Palembang, dan Medan.
Hasto dan Ketua DPP PDIP Bidang Keorganisasian Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono melepas langsung keberangkatan para pemudik tersebut dengan mengibarkan bendera PDIP sebagai tanda dimulainya program mudik gratis. "Tradisi mudik gratis PDIP dengan KA dan bus adalah untuk juga menjaga perhatian terhadap program transport massal," ujarnya. *
Komentar