Koster Ajak Perguruan Tinggi Ikut Membangun Bali
Gubernur Bali Wayan Koster menggugah komitmen kalangan perguruan tinggi (PT), baik negeri maupun swasta, untuk turut berperan aktif dalam pembangunan Bali.
DENPASAR, NusaBali
"Saya mendorong sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk mewujudkan Bali yang maju, bergabung menjadi satu kekuatan untuk sama-sama membangun Bali," ajak Gubernur Koster saat bertatap muka dengan pimpinan PT se-Bali dan pimpinan BPD Bali di Wantilan Kerta Sabha, Denpasar pada Minggu (2/6) petang.
Gubernur Koster mengharapkan, komitmen PT dapat tertuang dalam berbagai aspek riset penelitian yang hasilnya bisa bermanfaat untuk pembangunan Bali. "Baik untuk alam, budaya dan manusianya. Komitmen ini akan diperkuat dengan MoU antara pemerintah dan PT," terang pria kelahiran Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Gubernur Koster kemudian menyontohkan, bagaimana nantinya riset serta pengabdian masyarakat oleh PT akan selaras dengan arah dan fokus pembangunan Bali, sehingga dapat berdampak langsung. "Misalnya di bidang pangan, kita kembangkan komoditi lokal, produk olahan lokal. Lalu bisa juga sinergi dengan aparat desa, untuk pengembangan SDM, dan lainnya. Jadi saling menguntungkan, bagi Bali secara umum dan bagi perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma-nya," jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' yang digali dari akar-akar budaya dan filosofi orang Bali sejak ratusan tahun lampau menurut Koster, memberikan banyak tema dan bagan bagi riset dan penelitian oleh kalangan PT. "Jadi andilnya bisa fokus dan searah dengan pembangunan Bali ke depan. Kita harus bersama dan sejalan, jangan sendiri-sendiri, karena kita punya kewajiban bersama pada Bali ini," tegas Koster.
Sementara dalam kesempatan itu, Ketua L2DIKTI Wilayah VIII Prof Dr I Nengah Dasi Astawa MSi mengaku, telah sejak lama kalangan PT berharap bisa bertatap muka sekaligus berdiskusi dengan Gubernur Koster. "Kami di kalangan akademisi sudah lama ingin bertemu dan bertatap muka langsung dengan Pak Gubernur," ucap Dasi Astawa.
Dia selanjutnya berharap agar dari pertemuan ini mampu menjadi momentum terbentuknya sinergisitas antara kalangan PT dengan Pemprov Bali guna bersama-sama turut membangun Bali. "Dan saya pastikan kami sangat mudah untuk diajak berkumpul dan berdiskusi bersama," kata Dasi Astawa. *
Gubernur Koster mengharapkan, komitmen PT dapat tertuang dalam berbagai aspek riset penelitian yang hasilnya bisa bermanfaat untuk pembangunan Bali. "Baik untuk alam, budaya dan manusianya. Komitmen ini akan diperkuat dengan MoU antara pemerintah dan PT," terang pria kelahiran Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Gubernur Koster kemudian menyontohkan, bagaimana nantinya riset serta pengabdian masyarakat oleh PT akan selaras dengan arah dan fokus pembangunan Bali, sehingga dapat berdampak langsung. "Misalnya di bidang pangan, kita kembangkan komoditi lokal, produk olahan lokal. Lalu bisa juga sinergi dengan aparat desa, untuk pengembangan SDM, dan lainnya. Jadi saling menguntungkan, bagi Bali secara umum dan bagi perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma-nya," jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' yang digali dari akar-akar budaya dan filosofi orang Bali sejak ratusan tahun lampau menurut Koster, memberikan banyak tema dan bagan bagi riset dan penelitian oleh kalangan PT. "Jadi andilnya bisa fokus dan searah dengan pembangunan Bali ke depan. Kita harus bersama dan sejalan, jangan sendiri-sendiri, karena kita punya kewajiban bersama pada Bali ini," tegas Koster.
Sementara dalam kesempatan itu, Ketua L2DIKTI Wilayah VIII Prof Dr I Nengah Dasi Astawa MSi mengaku, telah sejak lama kalangan PT berharap bisa bertatap muka sekaligus berdiskusi dengan Gubernur Koster. "Kami di kalangan akademisi sudah lama ingin bertemu dan bertatap muka langsung dengan Pak Gubernur," ucap Dasi Astawa.
Dia selanjutnya berharap agar dari pertemuan ini mampu menjadi momentum terbentuknya sinergisitas antara kalangan PT dengan Pemprov Bali guna bersama-sama turut membangun Bali. "Dan saya pastikan kami sangat mudah untuk diajak berkumpul dan berdiskusi bersama," kata Dasi Astawa. *
Komentar