Prabowo Minta Maaf ke SBY
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto datangi kediaman Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6) sore, dalam rangka takziah atas wafatnya Ibu Negara ke-6 Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono.
JAKARTA, NusaBali
Prabowo sekalian minta maaf kepada SBY, karena tunda menjenguk Ani Yudhoyono saat masih dirawat di National University Hospital Singapura. Prabowo Subianto yang notabene Ketua Umum DPP Gerindra, tiba di Puri Cikeas Bogor, Senin sore pukul 16.10 WIB. Mengenakan baju koko warna putih dengan setelan celana hitam dan peci hitam, Prabowo didampingi Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani. Mereka disambut langsung SBY dan besannya, Hatta Rajasa, yang telah menunggu di teras rumah.
Prabowo mengatakan kedatangannya ke kediaman SBY sebagai bentuk dukungan moral, sebagai pribadi. Kedatangannya khusus untuk takziah, tidak ada urusannya dengan politik. Dia mengaku datang sebagai keluarga, sahabat, dan menghormati SBY selaku seniornya. "Saya terima kasih beliau menerima saya secara khusus sore ini," ujar Prabowo dilansir detikcom kemarin.
Sehari sebelumnya, Prabowo tidak hadir saat pemakaman jenazah Ani Yudhyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6) siang. Prabowo sempat mau menjenguk kembali Ani Yudhoyono di Singapura beberapa waktu lalu, namun rencananya ditunda. Justru istri Presiden SBY itu keburu meninggal di Singapura, Sabtu (1/6) pagi pukul 10.50 WIB.
Nah, saat datang ke kediaman SBY di Puri Cikeas dalam rangka takziah, Senin sore, Prabowo menyampaikan permohonan maaf karena telah menunda jenguk Ani Yudhoyono. "Jadi, saya minta maaf. Walau saya sudah sempat menengok beliau (Ani Yudhoyono) di Singapura, tapi saya ada niat kembali. Waktu itu, saya mendengar kondisi Bu Ani membaik, jadi saya menunda. Ternyata, terlambat," ujar mantan Danjen Kopassus ini dilansir detikcom kemarin.
Prabowo mengaku mendatangi kediaman SBY setelah kembali dari perjalanan ke Eropa. Menurut Prabowo, dirinya ke Eropa untuk cek kesehatan. "Saya juga me-ngucapkan permohonan maaf, karena saya masih dalam perjalanan dari Eropa. Saya sendiri juga melaksanakan check up kesehatan. Ada masalah cedera saya, dulu baru manifes, baru terasa sesudah kampanye (Pilpres 2019)," tegas Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengenang Ani Yudhoyono sebagai sosok istri yang sangat mendukung SBY. Ani Yudhoyono disebutnya sangat cerdas dan loyal. "Ibu Ani saya kira seorang tokoh. Saya kenal sudah lama, istri prajurit yang hebat. Jadi, saya bisa merasakan, pasti Pak SBY sangat kehilangan," tandas Prabowo. "Kita sekarang memberi dukungan moril sebagai pribadi, nggak ada urusan politik. Sebagai pribadi, sebagai kekeluargaan," imbuhnya.
Sementara, ditanya terkait rencana pertemuannya dengan Capres nomor urut 01 Jokowi, menurut Prabowo, akan ada waktunya untuk itu. "Nanti kita lihat ya, semua ada waktunya," kata Prabowo.
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, sebelumnya berharap pertemuan antara Jokowi (Caores yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI) dan Prabowo (Capres yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) bisa segera terwujud. Melihat situasi politik di Tanah Air, Moeldoko menilai pertemuan itu bisa terjadi seusai Lebaran 2019.
Berdasarkan pleno rekapitulasi hasil Pilpres 2019 yang digelar KPU RI, 21 Juni lalu, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin keluar sebagai pemenang dengan perolehan 55,50 persen suara. Sedangkan Prabowo-Sandiaga Uni hanya meraih 44,50 persen suara. Kubu Prabowo-Sandi tolak hasil Pilpres 2019 dan pilih ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara itu, SBY (Presiden RI ke-6 periode 2004-2014) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI ke-5 periode 2001-2004) sempat bertemu dan bersalaman saat pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Minggu siang. Ini momen langka, mengingat hubungan SBY yang kini Ketua Umum DPP Demokrat dan Megawat yang kini Ketua Umum DPP PDIP kurang harmonis pasca Pilpres 2004.
Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon, mengapresiasi kedatangan Megawati saat pemakaman istri SBY. Momen pertemuan SBY-Megawati disebut membuka lembaran baru untuk mempererat persatuan. "Kedatangan Bu Mega ini semoga menjadi pembuka lembaran baru untuk normalisasi hubungan yang lebih akrab dan hangat ke depannya antara Pak SBY dan Bu Mega. Belum lagi ditambah foto-foto yang menyebar dan menjadi viral kemarin, menangkap wajah Bu Mega yang tersenyum ketika berbincang dan berjabat tangan dengan Pak SBY," ujar Jansen kepada wartawan, Senin kemarin.
Jansen menyebut kedatangan Megawati, selain menyejukkan, tentunya ikut me-nguatkan SBY dan keluarga yang sedang berduka. Kedatangan Megawati sekali-gus menepis pandangan yang selama ini menyoroti renggangnya hubungan Mega dan SBY.
"Kita sebagai rakyat Indonesia tentu berharap hubungan baik antarpemimpin se-perti ini terus terjalin ke depannya. Karena dengan sejuknya hubungan antar mantan Presiden seperti ini, juga pasti akan ikut mengalir ke bawah kepada para pendukung dan pecinta mereka. Masyarakat di bawah pasti bersukacita melihatnya dan Indonesia kita menjadi sejuk." *
Prabowo mengatakan kedatangannya ke kediaman SBY sebagai bentuk dukungan moral, sebagai pribadi. Kedatangannya khusus untuk takziah, tidak ada urusannya dengan politik. Dia mengaku datang sebagai keluarga, sahabat, dan menghormati SBY selaku seniornya. "Saya terima kasih beliau menerima saya secara khusus sore ini," ujar Prabowo dilansir detikcom kemarin.
Sehari sebelumnya, Prabowo tidak hadir saat pemakaman jenazah Ani Yudhyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6) siang. Prabowo sempat mau menjenguk kembali Ani Yudhoyono di Singapura beberapa waktu lalu, namun rencananya ditunda. Justru istri Presiden SBY itu keburu meninggal di Singapura, Sabtu (1/6) pagi pukul 10.50 WIB.
Nah, saat datang ke kediaman SBY di Puri Cikeas dalam rangka takziah, Senin sore, Prabowo menyampaikan permohonan maaf karena telah menunda jenguk Ani Yudhoyono. "Jadi, saya minta maaf. Walau saya sudah sempat menengok beliau (Ani Yudhoyono) di Singapura, tapi saya ada niat kembali. Waktu itu, saya mendengar kondisi Bu Ani membaik, jadi saya menunda. Ternyata, terlambat," ujar mantan Danjen Kopassus ini dilansir detikcom kemarin.
Prabowo mengaku mendatangi kediaman SBY setelah kembali dari perjalanan ke Eropa. Menurut Prabowo, dirinya ke Eropa untuk cek kesehatan. "Saya juga me-ngucapkan permohonan maaf, karena saya masih dalam perjalanan dari Eropa. Saya sendiri juga melaksanakan check up kesehatan. Ada masalah cedera saya, dulu baru manifes, baru terasa sesudah kampanye (Pilpres 2019)," tegas Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengenang Ani Yudhoyono sebagai sosok istri yang sangat mendukung SBY. Ani Yudhoyono disebutnya sangat cerdas dan loyal. "Ibu Ani saya kira seorang tokoh. Saya kenal sudah lama, istri prajurit yang hebat. Jadi, saya bisa merasakan, pasti Pak SBY sangat kehilangan," tandas Prabowo. "Kita sekarang memberi dukungan moril sebagai pribadi, nggak ada urusan politik. Sebagai pribadi, sebagai kekeluargaan," imbuhnya.
Sementara, ditanya terkait rencana pertemuannya dengan Capres nomor urut 01 Jokowi, menurut Prabowo, akan ada waktunya untuk itu. "Nanti kita lihat ya, semua ada waktunya," kata Prabowo.
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, sebelumnya berharap pertemuan antara Jokowi (Caores yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI) dan Prabowo (Capres yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) bisa segera terwujud. Melihat situasi politik di Tanah Air, Moeldoko menilai pertemuan itu bisa terjadi seusai Lebaran 2019.
Berdasarkan pleno rekapitulasi hasil Pilpres 2019 yang digelar KPU RI, 21 Juni lalu, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin keluar sebagai pemenang dengan perolehan 55,50 persen suara. Sedangkan Prabowo-Sandiaga Uni hanya meraih 44,50 persen suara. Kubu Prabowo-Sandi tolak hasil Pilpres 2019 dan pilih ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara itu, SBY (Presiden RI ke-6 periode 2004-2014) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI ke-5 periode 2001-2004) sempat bertemu dan bersalaman saat pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Minggu siang. Ini momen langka, mengingat hubungan SBY yang kini Ketua Umum DPP Demokrat dan Megawat yang kini Ketua Umum DPP PDIP kurang harmonis pasca Pilpres 2004.
Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon, mengapresiasi kedatangan Megawati saat pemakaman istri SBY. Momen pertemuan SBY-Megawati disebut membuka lembaran baru untuk mempererat persatuan. "Kedatangan Bu Mega ini semoga menjadi pembuka lembaran baru untuk normalisasi hubungan yang lebih akrab dan hangat ke depannya antara Pak SBY dan Bu Mega. Belum lagi ditambah foto-foto yang menyebar dan menjadi viral kemarin, menangkap wajah Bu Mega yang tersenyum ketika berbincang dan berjabat tangan dengan Pak SBY," ujar Jansen kepada wartawan, Senin kemarin.
Jansen menyebut kedatangan Megawati, selain menyejukkan, tentunya ikut me-nguatkan SBY dan keluarga yang sedang berduka. Kedatangan Megawati sekali-gus menepis pandangan yang selama ini menyoroti renggangnya hubungan Mega dan SBY.
"Kita sebagai rakyat Indonesia tentu berharap hubungan baik antarpemimpin se-perti ini terus terjalin ke depannya. Karena dengan sejuknya hubungan antar mantan Presiden seperti ini, juga pasti akan ikut mengalir ke bawah kepada para pendukung dan pecinta mereka. Masyarakat di bawah pasti bersukacita melihatnya dan Indonesia kita menjadi sejuk." *
1
Komentar