PDIP dan Golkar Rancang Koalisi Hadang Mas Sumatri di Karangasem
PDIP dan Golkar rancang koalisi besar menghadapi Pilkada Karangasem 2020.
DENPASAR, NusaBali
Koalisi Merah-Kuning ini diskenariokan akan usung pasangan I Gede Dana-I Nengah Sumardi (Paket Dadi) untuk hadang kandidat incumbent dari NasDem, I Gusti Ayu Mas Sumatri. Gede Dana adalah politisi PDIP asal Desa Datah, Kecamatan Abang yang rencananya bakal menempati posisi Calon Bupati (Cabup) Karangasem di Pilkkada 2020. Saat ini, Gede Dana menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Karangasem dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2014-2019. Gede Dana sebelumnya sempat menjadi Ketua DPRD Karangasem 2009-2014. Dalam Pileg 2019, Gede Dana lolos lagi ke DPRD Karangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.474 suara.
Sedangkan I Nengah Sumardi adalah politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Karangasem 2014-2019. Nengah Sumardi yang merupakan adik kandung mantan Bupatiu Karangasem 2005-2015, I Wayan Geredeg, rencananya akan menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Dalam Pileg 2019, Nengah Sumardi lolos lagi ke DPRD Karangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.272 suara. Sebelumnya, di Pilkada Karangasem 2015 lalu, adik dari Nengah Sumardi, yakni I Nyoman Kisid, maju sebagai Cabup yang diusung Golkar bertandem de-ngan Made Sukerana.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, ada tiga partai yang berhak mengusung paket calon secara mandiri ke Pilkada Karangasem 2020, karena memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen. Pertama, PDIP sebagai jawara Pileg 2019 dengan merebut 12 kursi dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 atau kuasai 26,67 suara parlemen. Kedua, Golkar dengan 11 kursi DPRD Karangasem atau kuasai 24,45 suara parlemen. Ketiga, NasDem dengan 9 kursi legislatif atau kuasai 20,00 persen suara.
Sedangkan lima parpol lainnya harus berkoalisi jika ingin mengusung paket Cabup-Cawabup ke Pilkada Karangasem 2020. Mereka masing-masing Gerindra yang memiliki 5 kursi DPRD karangasem 2019-2024 atau kuasai 11,11 persen suara parlemen, Hanura (berkekuatan 3 kursi DPRD Karangasem/6,67 persen suara parlemen), Demokrat (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), Perindo (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), dan PKS (1 kursi legislatif/2,22 persen suara parlemen).
Informasi yang dihimpun NusaBali, Jumat (7/6), Gerindra sudah merapat ke barisan NasDem untuk usung incumbent IGA Mas Sumatri sebagai Cabup Karangasem ke Pilkada 2020, hingga Demokrat-Hanura-Perindo-PKS tak mungkin bisa usung paket calon. Sedangkan PDIP dan Golkar disebut-sebut pilih membangun koalisi besar Merah-Kuning yang berkekuatan 23 kursi DPRD Karangasem atau 50,12 persen suara parlemen untuk menghadang Mas Sumatri, incumbent yang masih menjabat Bupati Karangasem 2016-2021.
Nantinya, diskenariokan terjadi tarung head to head antara PDIP-Golkar vs NasDem-Gerindra cs di Pilkada Karangasem 2020. “Harus head to head untuk mengalahkan in-cumbent Mas Sumatri. Pengalaman di Pilkada 2015 ketika banyak paket calon muncul, PDIP dan Golkar sebagai partai papan atas yang sama-sama usung paket calon, justru kalah garung. Apalagi, sekarang Mas Sumatri sebagai incumbent, tidak ada jalan lain kecuali tarung head to head untuk menumbangkannya,” ujar salah satu kader senior Golkar kepada NusaBali.
Dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin, Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan partainya bisa saja tandemkan kadernya dengan jago PDIP. Namun, akan dilihat dulu peta politik Pilkada Karangasem 2020. “Masih harus ada survei. Yang jelas, Golkar bisa koalisi dengan PDIP. Peluangnya sangat besar. Bisa juga merapat ke incumbent kalau nanti ada kecocokan,” jelas Demer.
Menurut Demer, peluang tarung head to head di Karangasem bisa tercipta, tergantung nanti komunikasi parpol “Dalam teori, kalau mau menang ya harus head to head. Tetapi, di Golkar ada proses dan mekanisme untuk Pilkada 2020,” tandas anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kelakan mengatakan munculnya wacana Paket Dadi (Gede Dana-Nengah Sumardi) di Pilkada Karangasem 2020, sah-sah saja. Karena itu merupakan gerakan komunikasi kader di bawah. “Entah siapa yang memunculkan, itu sah-sah saja. Bagus kalau kader berkomunikasi untuk Pilkada 2020, sehingga DPP PDIP nanti ada pertimbangan dan masukan untuk melangkah,” ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi terpisah di Denpasar kemarin.
Alit Kelakan mengatakan, PDIP akan melaksanakan mekanisme sebelum mengeluarkan paket calon untuk Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, termasuk di Karangasem. “Biasanya, dengan survei dulu. Awal 2020 nanti ada survei,” tegas caleg terpilih DPR RI dari PDIP Dapil Bali hasil Pileg 2019 ini. *nat
Koalisi Merah-Kuning ini diskenariokan akan usung pasangan I Gede Dana-I Nengah Sumardi (Paket Dadi) untuk hadang kandidat incumbent dari NasDem, I Gusti Ayu Mas Sumatri. Gede Dana adalah politisi PDIP asal Desa Datah, Kecamatan Abang yang rencananya bakal menempati posisi Calon Bupati (Cabup) Karangasem di Pilkkada 2020. Saat ini, Gede Dana menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Karangasem dan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2014-2019. Gede Dana sebelumnya sempat menjadi Ketua DPRD Karangasem 2009-2014. Dalam Pileg 2019, Gede Dana lolos lagi ke DPRD Karangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.474 suara.
Sedangkan I Nengah Sumardi adalah politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Karangasem 2014-2019. Nengah Sumardi yang merupakan adik kandung mantan Bupatiu Karangasem 2005-2015, I Wayan Geredeg, rencananya akan menempati posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Dalam Pileg 2019, Nengah Sumardi lolos lagi ke DPRD Karangasem 2019-2024 dengan perolehan 4.272 suara. Sebelumnya, di Pilkada Karangasem 2015 lalu, adik dari Nengah Sumardi, yakni I Nyoman Kisid, maju sebagai Cabup yang diusung Golkar bertandem de-ngan Made Sukerana.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, ada tiga partai yang berhak mengusung paket calon secara mandiri ke Pilkada Karangasem 2020, karena memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen. Pertama, PDIP sebagai jawara Pileg 2019 dengan merebut 12 kursi dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 atau kuasai 26,67 suara parlemen. Kedua, Golkar dengan 11 kursi DPRD Karangasem atau kuasai 24,45 suara parlemen. Ketiga, NasDem dengan 9 kursi legislatif atau kuasai 20,00 persen suara.
Sedangkan lima parpol lainnya harus berkoalisi jika ingin mengusung paket Cabup-Cawabup ke Pilkada Karangasem 2020. Mereka masing-masing Gerindra yang memiliki 5 kursi DPRD karangasem 2019-2024 atau kuasai 11,11 persen suara parlemen, Hanura (berkekuatan 3 kursi DPRD Karangasem/6,67 persen suara parlemen), Demokrat (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), Perindo (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), dan PKS (1 kursi legislatif/2,22 persen suara parlemen).
Informasi yang dihimpun NusaBali, Jumat (7/6), Gerindra sudah merapat ke barisan NasDem untuk usung incumbent IGA Mas Sumatri sebagai Cabup Karangasem ke Pilkada 2020, hingga Demokrat-Hanura-Perindo-PKS tak mungkin bisa usung paket calon. Sedangkan PDIP dan Golkar disebut-sebut pilih membangun koalisi besar Merah-Kuning yang berkekuatan 23 kursi DPRD Karangasem atau 50,12 persen suara parlemen untuk menghadang Mas Sumatri, incumbent yang masih menjabat Bupati Karangasem 2016-2021.
Nantinya, diskenariokan terjadi tarung head to head antara PDIP-Golkar vs NasDem-Gerindra cs di Pilkada Karangasem 2020. “Harus head to head untuk mengalahkan in-cumbent Mas Sumatri. Pengalaman di Pilkada 2015 ketika banyak paket calon muncul, PDIP dan Golkar sebagai partai papan atas yang sama-sama usung paket calon, justru kalah garung. Apalagi, sekarang Mas Sumatri sebagai incumbent, tidak ada jalan lain kecuali tarung head to head untuk menumbangkannya,” ujar salah satu kader senior Golkar kepada NusaBali.
Dikonfirmasi terpisah, Jumat kemarin, Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan partainya bisa saja tandemkan kadernya dengan jago PDIP. Namun, akan dilihat dulu peta politik Pilkada Karangasem 2020. “Masih harus ada survei. Yang jelas, Golkar bisa koalisi dengan PDIP. Peluangnya sangat besar. Bisa juga merapat ke incumbent kalau nanti ada kecocokan,” jelas Demer.
Menurut Demer, peluang tarung head to head di Karangasem bisa tercipta, tergantung nanti komunikasi parpol “Dalam teori, kalau mau menang ya harus head to head. Tetapi, di Golkar ada proses dan mekanisme untuk Pilkada 2020,” tandas anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPD PDIP Bali IGN Alit Kelakan mengatakan munculnya wacana Paket Dadi (Gede Dana-Nengah Sumardi) di Pilkada Karangasem 2020, sah-sah saja. Karena itu merupakan gerakan komunikasi kader di bawah. “Entah siapa yang memunculkan, itu sah-sah saja. Bagus kalau kader berkomunikasi untuk Pilkada 2020, sehingga DPP PDIP nanti ada pertimbangan dan masukan untuk melangkah,” ujar Alit Kelakan saat dikonfirmasi terpisah di Denpasar kemarin.
Alit Kelakan mengatakan, PDIP akan melaksanakan mekanisme sebelum mengeluarkan paket calon untuk Pilkada 2020 serentak 6 daerah di Bali, termasuk di Karangasem. “Biasanya, dengan survei dulu. Awal 2020 nanti ada survei,” tegas caleg terpilih DPR RI dari PDIP Dapil Bali hasil Pileg 2019 ini. *nat
1
Komentar