Dilengserkan, 6 Ketua DPD II Golkar Melawan
6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang diberangus: Wayan Gunawan, Wayan Muntra, Made Sukerana, Ketut Arya Budi Giri, Wayan Suardika, Made Adi Djaya
Sesepuh Golkar Tuding Kebijakan Demer Paling Brutal, Tak Beretika
DENPASAR, NusaBali
Merasa dizolimi oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten se-Bali lakukan perlawanan. Mereka yang sebelumnya terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar melalui mekanisme Musyawarah Daerah (Musda) ini bakal tempuh jalur Mahkamah Partai Golkar atas kebrutalan Demer.
Enam (6) Ketua DPD II Golkar Kabupaten ini diberhentikan Demer dan posisinya digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt) melalui rapat pleno di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Selasa (4/6) sore. Pertama, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, yang digantikan oleh Plt I Gusti Made Winuntara (sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bappilu Wilayah Bangli DPD I Golkar Bali).
Kedua, Ketut DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, yang digantikan Plt I Wayan Suyasa (sebelumnya Sekretaris DPD II Golkar Badung). Ketiga, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri alias ABG, yang digantikan Plt I Nyoman Wirya (sebelumnya Wakil Ketua Bappilu Wilayah Tabanan DPD I Golkar Bali). Keempat, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, yang digantikan oleh Plt Made Suardana (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Jembrana DPD I Golkar Bali).
Kelima, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, yang digantikan Plt Ida Gede Komang Kresna Budi (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Buleleng DPD I Golkar Bali). Keenam, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, yang digantikan Plt IGN Setiawan (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Karangasem DPD I Golkar Bali).
Mereka yang dilengserkan ini semuanya merupakan nakhoda partai hasil Musda Golkar Kabupaten tahun 2016 lalu, kecuali Made Adi Djaya. Khusus Made Adi Jaya, sebelumnya naik menjadi Plt DPD II Golkar Buleleng menggantikan I Putu Singyen---ketua partai hasil Musda Golkar Buleleng 2016---yang dianggap membelot di Pilkada Buleleng 2017.
Sedangkan 3 Ketua DPD II Kabupaten/Kota lainnya hasil Musda 2016, selamat dari aksi pemberangusan Demer, yakni Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana, dan Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi. Mariyana Wandira dan Dauh Wijana dipastikan tidak kena garis pemberangusan, karena memang masuk gerbongnya Demer. Sementara Made Ariandi selamat, karera lebih sering berposisi mencari titik aman dan lihai melihat situasi.
Para Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang diberangus Demer ini sudah bersiap melakukan perlawanan melalui jalur Mahkamah Partai Golkar. DPD II Golkar Bangli pimpinan Wayan Gunawan, misalnya, sudah langsung bereaksi dan menggelar rapat khusus, Jumat (7/6). Rapat yang digelar di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Jalan Ngurah Rai kawasan Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli kemarin dihadiri pula seluruh Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Kabupaten Bangli.
Dalam rapat tersebut, Wayan Gunawan yang baru dilengserkan paksa juga hadir, namun hanya mendengar aspirasi kader-kader Golkar Bangli. Gunawan adalah politisi senior asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli yang sudah 4 periode menjabat Ketua DPD II Golkar Bangli (1999-2005, 2005-2010, 2010-2016, 2016-2021), selain 7 periode secara beruntun terpilih ke kursi legislatif level berbeda.
Dari rapat Jumat kemarin, pengurus DPD II Golkar Bangli dan PK Golkar se-Bangli intinya menolak pelengseran Gunawan. Bahkan, para kader Beringin di Gumi Sejuk siap mempertahankan Sekretariat DPD II Golkar Bangli.
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Bangli, I Wayan Mantik, menuding tindakan Demer melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten se-Bali, termasuk Wayan Gunawan, adalah aksi brutal dan sewenang-wenang. Wayan Mantik bersama kader di Bangli pun siap habis-habisan mempertahankan Sekretariat DPD II Golkar dari upaya ambilalih oleh pejabat Plt yang tidak jelas.
“Kami siap pertahankan Sekretariat DPD II Golkar Bangli dari orang yang tidak jelas kekaderannya. Saya sebagai kader Beringin sejak era Orde Baru sampai sekarang, tidak rela Golkar Bangli dipimpin pejabat Plt yang kekaderannya belum terbukti maksimal di setiap event politik,” tegas Wayan Mantik kepada NusaBali, Jumat kemarin.
Wayan Mantik juga membeber kepemimpinan Wayan Gunawan sebagai Ketua DPD II Golkar Bangli selama ini, termasuk cukup berprestasi. Dalam Pileg 2019, Golkar Bangli bahkan mencapat prestasi paling bagus di antara 9 kabupaten/kota di Bali. Sebab, Golkar mampu menaikkan kursi DPRD Bangli dari semula 5 kursi hasil Pileg 2014 menjadi 6 kursi dalam Pileg 2019. Selain itu, di bawah kepemimpinan Gunawan, Golkar empat kali beruntun meloloskan caleg ke kursi DPRD Bali Dapil Bangli. Kursi tersebut selalu direbut Gunawan sendiri.
“Menaikkan kursi di legislatif dalam Pileg 2019, tidaklah gampang, karena gempuran lawan sangat keras. Kenapa Pak Gunawan yang berprestasi malah dilengserkan. Lucunya, yang melengserkan adalah Plt Ketua DPD I Golkar Bali. Sejak saya berorganisasi di Golkar, baru kali ini saya lihat yang kayak begini. Bayangkan, 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten dilengserkan tanpa alasan, tanpa dasar yang jelas,” tandas politisi Golkkar asal Batur, Kecamatan Kintamani yang mantan anggota DPRD Bangli 1999-2004 ini.
Menurut Wayan Mantik, kalau adanya persaingan kepentingan politik di in-ternal Golkar dan ada aspirasi berbeda, itu hal biasa dalam politik. “Tapi, cara-cara Demer memimpin organisasi, paling jelek, paling brutal, paling kasar, dan tidak beretika,” sindirnya.
“Jangan halalkan segala cara merebut kursi ketua organisasi. Jangan gara-gara kader sampaikan aspirasi berbeda, malah dihabisi. Ini sudah ngawur. Rakyat Bangli telah mempercayakan suaranya kepada Golkar pada Pileg 2019. Ini akan membuat kecewa kader dan rakyat. Kami akan menyusun langkah melakukan upaya ke Mahkamah Partai Golkar,” lanjut Wayan Mantik.
Bukan hanya Wayan Gunawan yang terbilang ketua partai berprestasi, namun dihabisi oleh Demer. Hampir semua Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang dilengserkan Demer, mencatat prestasi lumayan di tengah gempuran dahsyat PDIP dalam Pileg 2019. Ketua DPD II Golkar Karangasem Made Sukerana, misalnya, masih mampu membawa partainya sebagai runner-up dengan perolehan 11 kursi DPRD Karangasem 2019-2024. Demikian pula Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, yang membawa partainya jadi runner up denghan perolehan 7 kursi DPRD Badung 2019-2024. Sedangkan Ketua DPD II Golkar Tabanan Ketut Arya Budi Giri, sukses membawa partainya runner-up dengan perolehan 5 kursi DPRD Tabanan hasil Pileg 2019.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin, Arya Budi Giri alias ABG menyebutkan pihaknya belum menerima keputusan Plt Ketua DPD I Golkar Bali Demer yang melengserkan dirinya. “Saya masih cek itu suratnya dikasi ke siapa?” ujar ABG.
Menurut ABG, tanpa dilengserkan pun, dirinya memang berniat mundur dari jabatan Ketua DPD II Golkar Tabanan. Namun, dirinya berencana mundur dngan cara klir, tanpa menyisakan masalah dan kegaduhan. “Tanpa dilengserkan pun, saya memang berencana mundur. Namun, saya mau mundur dengan baik-baik, bukan dengan cara bermasalah kayak sekarang,” tandas ABG.
“Teman-teman yang dilengserkan saudara Demer akan berupaya menempuh cara organisasi ke Mahkamah Partai Golkar. Kalau caranya tidak berdasarkan AD/ART Partai Golkar, maka saya tentu akan ambil langkah juga. Kita lihat nanti,” lanjut politisi Golkar asal Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan ini.
Sementara itu, sesepuh Beringin yang kini anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali, I Gusti Made Perasu, mengatakan gerakan dan manuver Demer yang lengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten terbilang sangat kalap. “Ini namanya mameteng (kalap). Sungguh ini cara-cara berorganisasi yang paling tidak beretika yang pernah saksikan di Golkar selama ini,” tuding IGM Perasu di Denpasar, Jumat kemarin.
Mantan Ketua DPRD Kota Denpasar di era Orde Baru ini juga menyarankan kader-kader dan Ketua DPD II Golkar yang dilengserkan untuk menempuh jalur hukum. Sebab, Demer telah melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten tanpa proses Musda.
“Harusnya, proses organisasi dijalankan. Sebab para Ketua DPD II Golkar yang dilengserkan adalah produk Musda. Katanya ada usulan dari PK Golkar supaya dilakukan Plt. Buktinya, di Bangli justru nggak ada usulan sama sekali. Berarti bohong itu kan? Ini Plt mem-Plt-kan, sudah sangat aneh. Dalam AD/ART Partai Golkar, nggak ada itu,” ujar IGM Perasu yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Denpasar. *nat
1
Komentar