Pemberitaan Media Asing Soal Pengamanan Bandara Disesalkan
Kapolsek Udara Ngurah Rai, Kompol Agung Budiarto sesalkan pemberitaan salah satu media asing The JP terhadap peningkatan pengamanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Di mana dalam pemberitaan media asing terbitan, Rabu (5/6) itu menyebutkan pengamanan di Bandara Ngurah Rai ditingkatkan pasca bom yang terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dalam berita yang berjudul ‘Bali Beefs Up Airport Security After Failed Central Java Bombing’ dinilainya berlebihan. Berita tersebut menjadi viral di media sosial. Menurutnya pengamanan yang dilakukan di Bandara Ngurah Rai selama ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan jauh sebelum adanya kejadian bom Sukoharjo, Jawa Tengah itu.
“Kami membantah keras pemberitaan tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan selama ini merupakan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD). Ini adalah kegiatan rutin dengan melibatkan semua unsur terkait, seperti TNI AU, K-9 Polda Bali, dan Security Angkasa Pura,” jelas Kompol Agung Budiarto.
Menurutnya, kegiatan K2YD yang rutin dilaksanakan selama ini untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Selain itu untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang atau pengguna jasa bandara terlebih saat bulan puasa dan kegiatan mudik maupun mengantisipasi libur panjang pada Hari Raya Idul Fitri.
“Kegiatan K2YD dengan sasaran pemeriksaan mobil boks dan pribadi secara random yang dilakukan di tolgate masuk bandara, pemeriksaan identitas para pengunjung juga dilaksanakan patroli gabungan ke tempat-tempat objek vital yang ada di bandara termasuk tempat ibadah dan mengedepankan fungsi Binmas sebagai upaya melakukan pembinaan melalui giat sambang dan dialogis,” tegas Kapolsek Agung Budiarto.
Dengan terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak Kepolisian dan pihak terkait lainnya dalam community Bandara Ngurah Rai yang tergabung dalam ASC (aviation security commite) kegiatan selama ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga menciptakan situasi keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap aman kondusif. Tidak ada peningkatan pengamanan untuk antisipasi akibat bom yang terjadi di Solo. *pol
Dalam berita yang berjudul ‘Bali Beefs Up Airport Security After Failed Central Java Bombing’ dinilainya berlebihan. Berita tersebut menjadi viral di media sosial. Menurutnya pengamanan yang dilakukan di Bandara Ngurah Rai selama ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan jauh sebelum adanya kejadian bom Sukoharjo, Jawa Tengah itu.
“Kami membantah keras pemberitaan tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan selama ini merupakan Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD). Ini adalah kegiatan rutin dengan melibatkan semua unsur terkait, seperti TNI AU, K-9 Polda Bali, dan Security Angkasa Pura,” jelas Kompol Agung Budiarto.
Menurutnya, kegiatan K2YD yang rutin dilaksanakan selama ini untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Selain itu untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang atau pengguna jasa bandara terlebih saat bulan puasa dan kegiatan mudik maupun mengantisipasi libur panjang pada Hari Raya Idul Fitri.
“Kegiatan K2YD dengan sasaran pemeriksaan mobil boks dan pribadi secara random yang dilakukan di tolgate masuk bandara, pemeriksaan identitas para pengunjung juga dilaksanakan patroli gabungan ke tempat-tempat objek vital yang ada di bandara termasuk tempat ibadah dan mengedepankan fungsi Binmas sebagai upaya melakukan pembinaan melalui giat sambang dan dialogis,” tegas Kapolsek Agung Budiarto.
Dengan terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak Kepolisian dan pihak terkait lainnya dalam community Bandara Ngurah Rai yang tergabung dalam ASC (aviation security commite) kegiatan selama ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga menciptakan situasi keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap aman kondusif. Tidak ada peningkatan pengamanan untuk antisipasi akibat bom yang terjadi di Solo. *pol
Komentar