Bangkitkan Kembali Kawasan Heritage Jalan Gajah Mada
Pemkot Libatkan Start up Kuliner hingga Oleh-oleh Khas Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Kawasan Jalan Gajah Mada menjadi ikon setiap kali wisatawan berkunjung ke Kota Denpasar sejak zaman dulu hingga kini. Kawasan perdagangan dengan mempertahankan corak bangunan pertokoan tua di Kota Denpasar yang dulunya disebut kawasan pecinan Gajah Mada kini terus mendapatkan sentuhan kreatif dari Pemkot Denpasar dalam penataan kawasan heritage tersebut.
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menegaskan, penataan dan membangkitkan kembali kawasan heritage Jalan Gajah Mada pada Minggu (9/6) saat meninjau kawasan Gajah Mada, Sulawesi, Gang Beji dan kawasan Pecinan. “Penataan ini kita kembali membangkitkan kawasan heritage Gajah Mada yang dulu hingga kini masih tetap menjadi sebuah kawasan bersejarah dan kenangan bagi masyarakat Denpasar,” ujar Rai Mantra.
Didamping pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Denpasar, Rai Mantra mengawali kunjungan mengarah ke kawasan Jalan Sulawesi tepatnya di penataan aliran sungai Badung. Berada di sisi kawasan ini, Rai Mantra memerintahkan kepada Dinas PUPR Denpasar, dan Dinas Perumahan dan Pemukiman untuk terus melakukan penataan.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan seperti kawasan Gang Beji, Jalan Gajah Mada yang terkenal dengan kuliner khas nasi jinggo yang akan diangkat kembali lewat deretan kawasan kuliner. Sejarah kawasan Gajah Mada juga akan dipersiapkan untuk memberikan informasi tentang keberadaan kawasan ini kepada masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Denpasar.
Arahan Rai Mantra menjadikan kawasan ini sebagai start up, kuliner dan oleh-oleh khas Kota Denpasar akan segera dipersiapkan lewat regulasi-regulasi proses persiapan dari Pemkot Denpasar. “Saat ini tentu telah kita ketahui bersama, kawasan Gajah Mada, Gang Beji, Taman Kumbasari Tukad Badung, hingga kawasan gang-gang pecinan di dekatnya berkaitan dengan keberadaan Pasar Rakyat Pasar Badung Kota Denpasar, kawasan Pura Desa Denpasar yang memberikan nuansa heritage yang harus tetap dijaga,” ujarnya.
Penataan bangunan-bangunan tua di kawasan ini juga akan dilakukan hingga persiapan pembuatan mural khusus pada gang-gang pecinan di sekitarnya. “Saat ini telah ada beberapa kuliner yang dapat dinikmati masyarakat hingga wisatawan jikalau berkunjung ke Denpasar. Ada kuliner khas Bali dari masyarakat sekitar, dan juga dapat menikmati kopi di sekitarnya,” ujar Rai Mantra.
Keterlibatan Badan Kreatif Denpasar (BKRAF) diharapkan Rai Mantra mampu memberikan sentuhan kreatif kawasan penunjang Jalan Gajah Mada. Tak sebatas pada kuliner dan start up namun mampu mengkemas kawasan ini menjadi destinasi baru Denpasar memberikan kesan khas sebuah kota tua di Kota Denpasar. “Regulasi telah siap dan kita akan segera lakukan penataan bersama OPD terkait yang akan kita dahului langkah penataan lalu lintas, keamanan dan ketertiban, kuliner hingga memberikan pendampingan dan juga pemberiaan insentif bagi Usaha Mikro Kecil Menengah di kawasan ini,” ujar Rai Mantra, sembari mohon dukungan masyarakat sekitar dalam membangkitkan kawasan Gajah Mada dan zona Z kawasan Heritage Denpasar.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan bahwa regulasi penunjang sudah dilakukan koordinasi dengan OPD terkait. Langkah awal sesuai arahan Walikota Denpasar akan segera dilakukan bersama yang juga melibatkan BKRAF Denpasar. “Disamping itu, penempatan penunjuk arah kawasan dan juga promosi kepariwisataan akan segera kita lakukan untuk membangkitkan kawasan heritage Jalan Gajah Mada,” ujarnya. *mis
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menegaskan, penataan dan membangkitkan kembali kawasan heritage Jalan Gajah Mada pada Minggu (9/6) saat meninjau kawasan Gajah Mada, Sulawesi, Gang Beji dan kawasan Pecinan. “Penataan ini kita kembali membangkitkan kawasan heritage Gajah Mada yang dulu hingga kini masih tetap menjadi sebuah kawasan bersejarah dan kenangan bagi masyarakat Denpasar,” ujar Rai Mantra.
Didamping pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Denpasar, Rai Mantra mengawali kunjungan mengarah ke kawasan Jalan Sulawesi tepatnya di penataan aliran sungai Badung. Berada di sisi kawasan ini, Rai Mantra memerintahkan kepada Dinas PUPR Denpasar, dan Dinas Perumahan dan Pemukiman untuk terus melakukan penataan.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan seperti kawasan Gang Beji, Jalan Gajah Mada yang terkenal dengan kuliner khas nasi jinggo yang akan diangkat kembali lewat deretan kawasan kuliner. Sejarah kawasan Gajah Mada juga akan dipersiapkan untuk memberikan informasi tentang keberadaan kawasan ini kepada masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Denpasar.
Arahan Rai Mantra menjadikan kawasan ini sebagai start up, kuliner dan oleh-oleh khas Kota Denpasar akan segera dipersiapkan lewat regulasi-regulasi proses persiapan dari Pemkot Denpasar. “Saat ini tentu telah kita ketahui bersama, kawasan Gajah Mada, Gang Beji, Taman Kumbasari Tukad Badung, hingga kawasan gang-gang pecinan di dekatnya berkaitan dengan keberadaan Pasar Rakyat Pasar Badung Kota Denpasar, kawasan Pura Desa Denpasar yang memberikan nuansa heritage yang harus tetap dijaga,” ujarnya.
Penataan bangunan-bangunan tua di kawasan ini juga akan dilakukan hingga persiapan pembuatan mural khusus pada gang-gang pecinan di sekitarnya. “Saat ini telah ada beberapa kuliner yang dapat dinikmati masyarakat hingga wisatawan jikalau berkunjung ke Denpasar. Ada kuliner khas Bali dari masyarakat sekitar, dan juga dapat menikmati kopi di sekitarnya,” ujar Rai Mantra.
Keterlibatan Badan Kreatif Denpasar (BKRAF) diharapkan Rai Mantra mampu memberikan sentuhan kreatif kawasan penunjang Jalan Gajah Mada. Tak sebatas pada kuliner dan start up namun mampu mengkemas kawasan ini menjadi destinasi baru Denpasar memberikan kesan khas sebuah kota tua di Kota Denpasar. “Regulasi telah siap dan kita akan segera lakukan penataan bersama OPD terkait yang akan kita dahului langkah penataan lalu lintas, keamanan dan ketertiban, kuliner hingga memberikan pendampingan dan juga pemberiaan insentif bagi Usaha Mikro Kecil Menengah di kawasan ini,” ujar Rai Mantra, sembari mohon dukungan masyarakat sekitar dalam membangkitkan kawasan Gajah Mada dan zona Z kawasan Heritage Denpasar.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan bahwa regulasi penunjang sudah dilakukan koordinasi dengan OPD terkait. Langkah awal sesuai arahan Walikota Denpasar akan segera dilakukan bersama yang juga melibatkan BKRAF Denpasar. “Disamping itu, penempatan penunjuk arah kawasan dan juga promosi kepariwisataan akan segera kita lakukan untuk membangkitkan kawasan heritage Jalan Gajah Mada,” ujarnya. *mis
Komentar