Kenalkan Wushu pada Keluarga di Mall
Dalam rangka sambut HUT ke-2 Plaza Renon
DENPASAR, NusaBali
Menyambut HUT ke-2 Plaza Renon pada 17 Juni, klub wushu se-Bali menggelar Wushu Competition 2019, bertema ‘Happy and Healthy’ ini pada Jumat dan Sabtu (7-8/6) di Atrium Plaza Renon, Denpasar Timur.
“Kegiatan ini mengusung konsep ‘Happy and Healthy.’ Jadi, fokusnya lebih banyak mengajak anak-anak agar berolahraga, terutama wushu yang lagi ngetrend saat ini. Kami juga sudah menyampaikan surat ke Pemprov Wushu Bali,” ungkap Putu Karpiana, Ketua Panitia Wushu Competition 2019, di lokasi acara, Sabtu (8/6).
Menurut pria yang menekuni wushu sejak 1995 itu, ada beberapa kategori yang dikompetisikan. Dari segi usia, ada empat kategori, yakni kelas D (4-9 tahun), kelas C (10 -12 tahun ), kelas B (12-15 tahun), dan kelas Veteran umur 35 tahun ke atas. Selain individu, panitia juga membuka kompetisi beregu, dengan diikuti 116 peserta.
Untuk kategori jurus yang dikompetisikan, di antaranya jurus tangan kosong atau jurus dasar, yang memiliki gerakan lebih sederhana. Selain itu juga untuk kelas D dan C. Kedua, jurus Chang Quan dan Nan Quan (jurus utara dan selatan), dengan tangan kosong yang dikompetisikan untuk kelas D, C, dan B.
Ketiga, jurus Taichi yang menggunakan tangan kosong, pedang, dan kipas. Jurus ini diikuti keempat kelas dengan pembagian, kelas C dan D menggunakan tangan kosong dan pedang, sedangkan kelas veteran menggunakan tangan kosong dan kipas.
Teknik kuda-kuda, power, kelembutan gerakan, dan penguasaan panggung menjadi nilai penting yang mesti diusahakan masing-masing peserta. Rentangan nilai wushu dari 0 hingga 10, namun rata-rata peserta mendapatkan nilai 6 dan 7 dari dewan juri. Per kelasnya dicari 3 pemenang.
“Wushu masuk ke cabang olahraga bela diri, namun unsur seninya lebih ditonjolkan. Kita mengikuti pakemnya dari International Wushu Federation (IWUF). Harapannya, dengan adanya kegiatan ini masyarakat dan olahraga wushu semakin didekatkan. Nantinya, ketika wushu itu dikenal maka akan menambah jumlah klub yang ada di Bali,” tutup Karpi. *cr41
“Kegiatan ini mengusung konsep ‘Happy and Healthy.’ Jadi, fokusnya lebih banyak mengajak anak-anak agar berolahraga, terutama wushu yang lagi ngetrend saat ini. Kami juga sudah menyampaikan surat ke Pemprov Wushu Bali,” ungkap Putu Karpiana, Ketua Panitia Wushu Competition 2019, di lokasi acara, Sabtu (8/6).
Menurut pria yang menekuni wushu sejak 1995 itu, ada beberapa kategori yang dikompetisikan. Dari segi usia, ada empat kategori, yakni kelas D (4-9 tahun), kelas C (10 -12 tahun ), kelas B (12-15 tahun), dan kelas Veteran umur 35 tahun ke atas. Selain individu, panitia juga membuka kompetisi beregu, dengan diikuti 116 peserta.
Untuk kategori jurus yang dikompetisikan, di antaranya jurus tangan kosong atau jurus dasar, yang memiliki gerakan lebih sederhana. Selain itu juga untuk kelas D dan C. Kedua, jurus Chang Quan dan Nan Quan (jurus utara dan selatan), dengan tangan kosong yang dikompetisikan untuk kelas D, C, dan B.
Ketiga, jurus Taichi yang menggunakan tangan kosong, pedang, dan kipas. Jurus ini diikuti keempat kelas dengan pembagian, kelas C dan D menggunakan tangan kosong dan pedang, sedangkan kelas veteran menggunakan tangan kosong dan kipas.
Teknik kuda-kuda, power, kelembutan gerakan, dan penguasaan panggung menjadi nilai penting yang mesti diusahakan masing-masing peserta. Rentangan nilai wushu dari 0 hingga 10, namun rata-rata peserta mendapatkan nilai 6 dan 7 dari dewan juri. Per kelasnya dicari 3 pemenang.
“Wushu masuk ke cabang olahraga bela diri, namun unsur seninya lebih ditonjolkan. Kita mengikuti pakemnya dari International Wushu Federation (IWUF). Harapannya, dengan adanya kegiatan ini masyarakat dan olahraga wushu semakin didekatkan. Nantinya, ketika wushu itu dikenal maka akan menambah jumlah klub yang ada di Bali,” tutup Karpi. *cr41
Komentar