Kornelis Raih Perunggu di Shanghai
Petinju Pelatnas SEA Games 2019 asal Bali, Kornelis Kwangu Langu meraih medali perunggu pada Kejuaraan Belt and Road CFB Internasional Boxing Tournament di Shanghai, China.
JAKARTA, NusaBali
Kornelis meraih perunggu di kelas 49 kg setelah kalah dari petinju Filipina Karamel Markado di semifinal. "Kejuaraan di Shanghai adalah try out bagi petinju Pelatnas. Kejuaraan berlangsung 3-9 Juni. Ada delapan petinju yang dikirim. Empat petinju mendapat perunggu, salah satunya saya," ujar Kornelis, Senin (10/6).
Perolehan perunggu, kata Kornelis, sesuai target. Yang memperoleh emas di kelas itu sendiri adalah petinju Filipina. Hal itu, menjadi pelajaran baginya untuk tampil lebih bagus lagi di ajang kejuaraan antar negara Asia Tenggara nanti.
"Petinju Filipina merupakan salah satu lawan terberat saya. Kami sudah dua kali bertemu. Pertama pada Kapolri Cup Internasional di Manado tahun 2018. Saya kalah dari dia di final. Hasil ini setidaknya menjadi pelajaran bagi saya," ucap Kornelis.
Kelak bila ketemu lagi di SEA Games 2019 di Filipina, Kornelis berharap bisa mengalahkannya. Sebab, ia telah melihat kemampuan lawan. "Sebenarnya, kemampuan kami fifty-fifty. Namun dia lebih agresif ketimbang saya. Nanti bila bertemu lagi, saya akan mengalahkannya," kata Kornelis.
Bagi peraih emas kelas 49 kg di SEA Games 2015 ini, Belt and Road CFB Internasional Boxing Tournament bukan kejuaraan asing baginya. Tahun 2018 kemarin, ia ikut berlaga disana. Kala itu, ia mampu meraih emas di kelas 56 kg.
Di tahun 2019 ini, ia turun kelas ke 49 kg. Kelas 49 kg merupakan nomor spesialis Kornelis. Berhubung berat badannya tahun lalu naik membuat ia bermain di kelas 56 kg. "Desember 2018 lalu, saya ikut kejuaraan disana dan hasilnya emas," kata Kornelis.
Penurunan prestasi tak membuat Kornelis kecewa. Justru dirinya termotivasi untuk lebih bagus lagi sehingga ia menegaskan kembali, kejuaraan disana adalah ajang ujicoba dirinya agar lebih baik. Usai dari Shanghai, Kornelis segera balik ke pelatnas.
"Tanggal 12 Juni saya langsung balik ke Kupang untuk menjalani pelatnas. Kemudian mempersiapkan diri mengikuti Presiden Cup pada Juli mendatang," kata Kornelis. *k22
Perolehan perunggu, kata Kornelis, sesuai target. Yang memperoleh emas di kelas itu sendiri adalah petinju Filipina. Hal itu, menjadi pelajaran baginya untuk tampil lebih bagus lagi di ajang kejuaraan antar negara Asia Tenggara nanti.
"Petinju Filipina merupakan salah satu lawan terberat saya. Kami sudah dua kali bertemu. Pertama pada Kapolri Cup Internasional di Manado tahun 2018. Saya kalah dari dia di final. Hasil ini setidaknya menjadi pelajaran bagi saya," ucap Kornelis.
Kelak bila ketemu lagi di SEA Games 2019 di Filipina, Kornelis berharap bisa mengalahkannya. Sebab, ia telah melihat kemampuan lawan. "Sebenarnya, kemampuan kami fifty-fifty. Namun dia lebih agresif ketimbang saya. Nanti bila bertemu lagi, saya akan mengalahkannya," kata Kornelis.
Bagi peraih emas kelas 49 kg di SEA Games 2015 ini, Belt and Road CFB Internasional Boxing Tournament bukan kejuaraan asing baginya. Tahun 2018 kemarin, ia ikut berlaga disana. Kala itu, ia mampu meraih emas di kelas 56 kg.
Di tahun 2019 ini, ia turun kelas ke 49 kg. Kelas 49 kg merupakan nomor spesialis Kornelis. Berhubung berat badannya tahun lalu naik membuat ia bermain di kelas 56 kg. "Desember 2018 lalu, saya ikut kejuaraan disana dan hasilnya emas," kata Kornelis.
Penurunan prestasi tak membuat Kornelis kecewa. Justru dirinya termotivasi untuk lebih bagus lagi sehingga ia menegaskan kembali, kejuaraan disana adalah ajang ujicoba dirinya agar lebih baik. Usai dari Shanghai, Kornelis segera balik ke pelatnas.
"Tanggal 12 Juni saya langsung balik ke Kupang untuk menjalani pelatnas. Kemudian mempersiapkan diri mengikuti Presiden Cup pada Juli mendatang," kata Kornelis. *k22
Komentar