Restoran Aset Pemkab Gagal Direnovasi
Pemkab Tabanan masih gagal untuk menghidupkan kembali sebuah restoran yang menjadi aset Pemkab Tabanan di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Karena restoran yang rencananya akan dikelola Perusahaan Daerah Dharma Santika (PPDS) Tabanan ini, masih gabeng alias tak jelas. Karena pihak Pemkab belum bisa merenovasi restoran tersebut.
PDDS Tabanan akan menyewa restoran di kawasan DTW Bedugul tersebut untuk dikelola. Untuk menata itu, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan menganggarkan biaya sekitar Rp 1 miliar untuk renovasi. Namun setelah dicek, ternyata kondisi restoran yang sebelumnya dibangun pengelola dari pihak ketiga ini, tak layak pakai.
Karena di beberapa titik atap bocor dan di bagian lantai telah rusak sehingga harus dilakukan pembangunan ulang. Namun untuk pembangunan ulang, dana Rp 1 miliar tersebut tidak cukup. Akibatnya, dinas ini untuk sementara masih mempending pembangunan restoran ini.
Plt Kepala Dinas Pariwisata I Made Yasa, didampingi Sekdis Pariwisata Gusti Bagus Mahajaya, menjelaskan restoran ini awalnya akan direnovasi dengan dana APBD Rp 1 miliar. Namun kondisi bangunan restoran ini tidak memungkinkan untuk direnovasi karena tak layak pakai. "Atap bocor, lantai sudah rusak. Percuma direnovasi," ujar Yasa, Senin (10/7).
Ia mengaku masih mengkaji kondisi fisik restoran tersebut, apakah akan menambah anggaran untuk perbaikan atau upaya lain. "Karena berdasarkan kajian kami, untuk pembangunan total tidak cukup menggunakan Rp 1 miliar. Nah ini akan seperti apa, masih kami kaji," tambahnya.
Sementara itu, untuk menata DTW Bedugul, Dinas Pariwisata telah mengajukan proposal mohon bantuan ke pusat. Tahun 2019 mendapat angggaran Rp 2,3 miliar untuk membuat wantilan dan gapura. "Pembuatan restoran tak bisa diajukan ke pusat karena pusat tidak punya program bantuan untuk pembangunan restoran,’’ jelasnya.
Jelas Yasa, untuk menata DTW Bedugul memerlukan dukungan semua pihak. Di DTW ini masih ada lahan sekitar 2,5 hektare yang bisa untuk wahana hiburan, terutama wahana air dan taman keluarga. Wahana ini potensial untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. "Mudah-mudahan petinggi-petinggi di Tabanan dapat bersama-sama memikirkan terutama restoran ini agar bisa diaktifkan kembali," tandas Yasa. *des
PDDS Tabanan akan menyewa restoran di kawasan DTW Bedugul tersebut untuk dikelola. Untuk menata itu, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan menganggarkan biaya sekitar Rp 1 miliar untuk renovasi. Namun setelah dicek, ternyata kondisi restoran yang sebelumnya dibangun pengelola dari pihak ketiga ini, tak layak pakai.
Karena di beberapa titik atap bocor dan di bagian lantai telah rusak sehingga harus dilakukan pembangunan ulang. Namun untuk pembangunan ulang, dana Rp 1 miliar tersebut tidak cukup. Akibatnya, dinas ini untuk sementara masih mempending pembangunan restoran ini.
Plt Kepala Dinas Pariwisata I Made Yasa, didampingi Sekdis Pariwisata Gusti Bagus Mahajaya, menjelaskan restoran ini awalnya akan direnovasi dengan dana APBD Rp 1 miliar. Namun kondisi bangunan restoran ini tidak memungkinkan untuk direnovasi karena tak layak pakai. "Atap bocor, lantai sudah rusak. Percuma direnovasi," ujar Yasa, Senin (10/7).
Ia mengaku masih mengkaji kondisi fisik restoran tersebut, apakah akan menambah anggaran untuk perbaikan atau upaya lain. "Karena berdasarkan kajian kami, untuk pembangunan total tidak cukup menggunakan Rp 1 miliar. Nah ini akan seperti apa, masih kami kaji," tambahnya.
Sementara itu, untuk menata DTW Bedugul, Dinas Pariwisata telah mengajukan proposal mohon bantuan ke pusat. Tahun 2019 mendapat angggaran Rp 2,3 miliar untuk membuat wantilan dan gapura. "Pembuatan restoran tak bisa diajukan ke pusat karena pusat tidak punya program bantuan untuk pembangunan restoran,’’ jelasnya.
Jelas Yasa, untuk menata DTW Bedugul memerlukan dukungan semua pihak. Di DTW ini masih ada lahan sekitar 2,5 hektare yang bisa untuk wahana hiburan, terutama wahana air dan taman keluarga. Wahana ini potensial untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. "Mudah-mudahan petinggi-petinggi di Tabanan dapat bersama-sama memikirkan terutama restoran ini agar bisa diaktifkan kembali," tandas Yasa. *des
1
Komentar