Pengurus Golkar Mundur Ramai-ramai
Di Karangasem, 3 pengurus Golkar mundur bersamaan karena kecewa Made Sukerana diberangus tanpa alasan yang jelas
Protes Pelengseran 6 Ketua DPD II
AMLAPURA, NusaBali
Inilah klimaks kekecewaan kader Beringin atas keputusan ‘brutal’ Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, memberangus 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten se-Bali. Satu demi satu pengurus Partai Golkar mengundurkan diri. Bahkan, ada 3 fungsionaris Golkar di Karangasem yang sudah meletakkan jabatan karena kecewa berat atas pelengseran Ketua DPD II Golkar Karangasem, I Made Sukerana.
Ketiga kader elite di Gumi Lahar yang meletakkan jabatan tersebut, Selasa (11/6), masing-masing Wakil Ketua Bidang Hukum & Ham DPD II Golkar Karangasem I Gede Agung Suparwata, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Karangasem I Gede Suartama, dan Bendahara Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Abang I Wayan Sudarta. Mereka kompak mengungkapkan pengunduran dirinya dari kepengurusan Partai Golkar tersebut dalam pertemuan di salah satu rumah makan kawasam Jalan Veteran Amlapura, Selasa kemarin.
"Kami sepakat mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Golkar. Alasannya, kami tidak terima Ketua DPD II Golkar Karangasem dilengserkan dan diganti pejabat Plt tanpa alasan yang jelas," ungkap I Gede Agung Suparwata, yang meletakkan jabatan Wakil Ketua Bidang Hukum & Ham DPD II Golkar Karangasem.
Agung Suparwata tidak habis pikir, kenapa Made Sukerana diberangus oleh Demer dari kursi Ketua DPD II Golkar Karangasem. Padahal, selama ini tak ada masalah di internal Golkar Karangasem. Lagipula, Made Sukerana termasuk ketua partai yang berprestasi dalam kepemimpi-nannya. Golkar sukses merebut 11 kursi dari total 45 kursi DPRD Karangasem hasil Pileg 2019. Meski statusnya sebagai jawara diambil-alih oleh PDIP, namun Golkar masih mampu bercokol di posisi runner-up dengan selisih hanya 1 kursi dari Partai Banteng Moncong Putih.
Menurut Agung Suparwata, memang perolehan kursi Golkar di DPRD Karangasem turun menjadi 11 kursi dari semula 13 kursi hasil Pileg 2014. Namun, hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melengserkan Sukerana dari jabatan Ketua DPD II Golkar Karangasem. "Ketua DPD II Golkar Karangasem telah menjalankan kepemimpinan sesuai dengan AD/ART Partai," tandas Agung Suparwata.
Itu sebabnya, Agung Suparwata mengaku kaget ketika secara tiba-tiba muncul berita Ketua DPD II Golkar Karangasem dilengserkan bersama 5 Ketua DPD II Golkar Kabupaten lainnya. Seharusnya, mengganti seorang Ketua DPD II Golkar jelas alasannya. Harus ada klausul menimbang, mengingat, dan memutuskan, supaya tidak bertentangan dengan AD/ART Partai.
Kendati sudah meletakkan jabatan di kepengurusan, namun Agung Suparwata dan kawan-kawan belum ada rencana untuk mengembalikan Kartau Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar. “Kami belum ada rencana cabut sebagai kader Golkar, melainkan hanya sebatas mengundurkan diri selaku pengurus harian,” katanya.
Paparan senada juga disampaikan Gede Suartama, yang meletakkan jabatan Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Karangasem. Menurut mantan anggota DPRD Karangasem 1997-1999 dan 2009-2014 ini, dirinya mundur dari kepengurusan partai, namun tidak kembalikan KTA.
Gede Suartama mengaku tidak terima Made Sukerana dilengserkan tanpa alasan yang jelas, lalu digantikan oleh I Gusti Ngurah Setiawan sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Karangasem. IGN Setiawan sendiri saat ini menjabat Korwil Karangasem DPD I Golkar Bali. "Saya kecewa semua ini. Makanya, saya mundur selaku Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD II Golkar," tandas politis Golkar asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ini.
Dikonfirmasi nusaBali secara terpisah di Amlapura, Selasa kemarin, Plt Ketua DPD II Golkar Karangasem IGN Setiawan mengaku belum dapat pemberitahuan mengenai mundurnya tiga pengurus partai tersebut. "Yang jelas, nanti kalau mereka menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi, pasti kami terima," papar Setiawan
Menurut Setiawan, banyak pengurus DPD II Golkar Karangasem yang tidak aktif. Dalam waktu dekat, pihaknya ada rencana me-reshuffle pengurus DPD II Golkar Karangasem. "Nantinya kader yang aktif saja yang kami tempatkan sebagai pengurus," tegas Setiawan sembari menyebut pihaknya masih mengecek dan menginventarisasi pengurus Golkar yang aktif dan tidak aktif.
Sementara itu, bukan hanya pengurus Golkar di Karangasem yang ramai-ramai meletakkan jabatan sebagai bentuk kekecewaan atas kebijakan brutal Demer melengserkan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten. Sejumlah pengurus Golkar di daerah lainnya di Bali juga bersiap meletakkan jabatan. Termasuk ancaman mundur kader Golkar di Kabupaten Badung dan Bangli.
Hal ini diungkapkan salah satu sesepuh partai yang mantan Wakil Bendahara DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sukirta, kepada NusaBali secara terpisah di Denpasar, Selasa kemarin. Menurut Nyoman Sukirta, sejumlah kader dari Badung dan Bangli yang mengancam mundur itu telah menyampaikan rencananya saat mereka mendatangi DPD I Golkar Bali di Jalan Surapati 9 Denpasar, Minggu (9/6) lalu. Kala itu, mereka gerudug DPD I Golkar Bali untuk minta dipertemukan dengan Demer, namun hanya diterima Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry.
“Saat itu, sejumlah kader Golkar dari Kabupaten Bangli dan Kabupaten Badung datang ke DPD I Golkar Bali. Mereka ancam mundur. Mereka yang mengancam mundur itu sebagian besar dari PK Golkar Kecamatan sampai Pengurus Desa (PD) Golkar di Badung dan Bangli,” jelas Sukirta.
“Ini bukan main-main, ini saya kira ancaman serius,” lanjut Sukirta. Di Badung saja, kata Sukirta, ada 6 PK Golkar. Rata-rata tiap PK Golkar beranggotakan kisaran 15-20 orang. Kalau mereka semuanya memilih tidak aktif, maka Golkar akan semakin kerdil.
“Jangankan mundur, mereka tidak aktif saja di partai maka Golkar akan semakin kecil. Mereka bersiap mundur karena kecewa dengan cara-cara Demer mengelola Partai Golkar. Ingat, Pengurus Kecamatan dan Pengurus Desa itu rata-rata punya massa lho,” warning Sukirta.
Keputusan memberhentikan 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang posisinya digantikan dengan Pelaksana Tugas (Plt), sebagaimana diberitakan, dilakukan Demer melalui rapat pleno di Kantor DPD I Golkar Bali, Selasa (4/6) sore. Pertama, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, yang digantikan oleh Plt I Gusti Made Winuntara (sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bappilu Wilayah Bangli DPD I Golkar Bali).
Kedua, Ketut DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra, yang digantikan Plt I Wayan Suyasa (sebelumnya Sekretaris DPD II Golkar Badung). Ketiga, Ketua DPD II Golkar Tabanan I Ketut Arya Budi Giri alias ABG, yang digantikan Plt I Nyoman Wirya (sebelumnya Wakil Ketua Bappilu Wilayah Tabanan DPD I Golkar Bali). Keempat, Ketua DPD II Golkar Jembrana I Wayan Suardika, yang digantikan oleh Plt Made Suardana (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Jembrana DPD I Golkar Bali).
Kelima, Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya, yang digantikan Plt Ida Gede Komang Kresna Budi (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Buleleng DPD I Golkar Bali). Keenam, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, yang digantikan Plt IGN Setiawan (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Karangasem DPD I Golkar Bali).
Mereka yang dilengserkan ini semuanya merupakan nakhoda partai hasil Musda Golkar Kabupaten tahun 2016 lalu, kecuali Made Adi Djaya. Khusus Made Adi Jaya, sebelumnya naik menjadi Plt DPD II Golkar Buleleng menggantikan I Putu Singyen---ketua partai hasil Musda Golkar Buleleng 2016 yang dianggap membelot di Pilkada Buleleng 2017.
Sedangkan 3 Ketua DPD II Kabupaten/Kota lainnya hasil Musda 2016, selamat dari aksi pemberangusan Demer, yakni Ketua DPD II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandira, Ketua DPD II Golkar Gianyar I Made Dauh Wijana, dan Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi. Mariyana Wandira dan Dauh Wijana tidak kena garis pemberangusan, karena memang masuk gerbongnya Demer. Sementara Made Ariandi selamat, karera lebih sering berposisi mencari titik aman dan lihai melihat situasi. *k16,nat
Komentar