Hadiri Simakrama Giriasa, Kader Gerindra ‘Diadili’
Made Wijaya berkilah kehadirannya di acara simakrama Giriasa di Desa Adat Tanjung Benoa, dalam kapasitas selaku bendesa adat. Tidak ada sanksi dari Partai Gerindra.
MANGUPURA, NusaBali
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Made Wijaya, Senin (2/11) sekitar pukul 13.00 Wita, ‘diadili’ dalam rapat tertutup Fraksi Gerindra di gedung dewan. Pria yang akrab disapa Yonda itu diminta klarifikasi terkait kehadirannya dalam simakrama Nyoman Giri Prasta–Ketut Suiasa (Giriasa) —pasangan calon di Pilkada Badung 2015 yang diusung PDIP—, di Desa Adat Tanjung Benoa, Kuta Selatan, belum lama ini.
Rapat tertutup Fraksi Geridra dipimpin Ketua Fraksi Gerindra I Kadek Sudarmaja. Selain dihadiri anggota fraksi, hadir pula Ketua DPC Gerindra Badung IGK Puriartha.
Usai rapat, Wijaya kepada wartawan tidak membantah kehadirannya dalam simakrama Giriasa pada Rabu (28/10) lalu. Akan tetapi Wijaya membantah kehadirannya atas nama kader partai. Dirinya juga membantah mendukung pasangan Giriasa.
“Saya datang selaku Bendesa Adat Tanjung Benoa. Pada saat Giriasa mengunjungi desa adat, masak saya menjauh,” kata anggota Komisi II DPRD Badung, ini. “Desa Adat Tanjung Benoa terdiri dari beberapa banjar, saya tidak bisa memakai kepentingan pribadi,” katanya.
Soal pin Giriasa yang disematkan? Wijaya kembali menepis. Menurutnya itu sifatnya hanya kebetulan semata. “Kebetulan disematkan seperti begitu,” akunya.
Terkait namanya disebutkan menjadi salah satu tim pemenangan Giriasa, dirinya tidak menjawab apapun. “Saya kan tidak menjawab, posisi tiyang (saya) harus dipahami,” ucapnya.
Selaku kader partai yang taat terhadap perintah partai, Wijaya mengaku tetap memiliki kewajiban memenangkan paket Sudiana–Sutrisno (pasangan calon di Pilkada Badung 2015 yang diusung Demokrat dan Gerindra). “Selaku kader Gerindra saya berkewajiban di Sudiana, dan masyarakat sudah tahu itu,” jawabnya.
Secara terpisah, Ketua DPC Gerindra Badung IGK Puriartha menyatakan kabar ‘pembelotan’ yang dilakukan Wijaya sudah ditindaklanjuti. Puriarta alias Gus Krobo menyebut kabar yang tersebar di masyarakat perlu diluruskan. Untuk itu pihaknya kemarin langsung memanggil Wijaya guna memberikan penjelasan. “Sejak kabar ini mencuat, apalagi di media, citra Gerindra menjadi kurang baik. Karena itu, semua harus diluruskan,” ujarnya.
Terkait penyematan pin Giriasa, dinilainya sifatnya kondisional. Kata Gus Krobo, Wijaya sebagai bendesa adat tidak kuasa menolak desakan warga. “Waktu itu yang bersangkutan (Made Wijaya) diminta secara mendadak (sebagai relawan Giriasa). Tapi, kapasitasnya sebagai bendesa adat. Kalau sebagai kader partai tetap komit ke Badung Bagus,” tegasnya.
Ditanya sanksi, Gus Krobo menyatakan tidak ada sanksi apapun. Menurutnya, Wijaya sudah memberikan klarifikasi secara gamblang. Wijaya juga tetap menyatakan taat pada aturan partai. “Tidak ada sanksi, semua sudah clear. Besok (hari ini) akan kami ajak ketemu Sudiana,” tandasnya.
Komentar