Kondisi Bayi Pungut Sempat Drop
Polsek Sawan belum berhasil mengamankan pembuang bayi ini.
SINGARAJA, NusaBali
Bayi laki-laki yang sempat menghebohkan warga Dusun Kauh Teben, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng, Jumat (3/6), kini masih dirawat di ruang NICU RSUD Buleleng. Bayi yang dibuang orangtuanya itu sempat mengalami drop, Minggu (5/6) malam.
Badannya panas dan mengalami muntah-muntah. Tubuhnya pun menguning sehingga pada Senin (6/6) tim medis melakukan penyinaran foto terapi. Kondisi tersebut diungkapkan Direktur RSUD Buleleng dr Gede Wiartana, ditemui Senin (6/6). Kata dia, kondisi ini terjadi karena penyesuaian bayi baru lahir. Apalagi bayi tersebut sempat kedinginan saat dibuang tanpa baju dan selimut oleh orangtuanya.
“Sempat drop. Tidak mau minum susu sehingga kondisi kesehatannya menurun. Beratnya juga menyuust 0,1 kilogram dari 2,5 kilogram saat dibawa kesini,” ujar Wiartana.
Namun setelah diberikan suntikan dan foto terapi, kondisinya pada Senin (6/6) siang, mulai membaik. Bayi malang tersebut pun sudah kembali lagi meneguk susu saat diberikan perawat. Meski demikian, Wiartana belum dapat memastikan kapan bayi tersebut dapat keluar dari rumah sakit dan diserahkan kembali ke Dinas Sosial Buleleng. Karena sampai saat ini kondisinya masih sangat labil. “Kondisi ini memang wajar dan terjadi pada semua bayi yang sedang menyesuaikan diri pasca kelahiran. Tapi kami masih observasi karena kondisinya belum stabil,” tegasnya.
Bayi malang tersebut kini masih menjalani foto terapi yang ditemani terus oleh bidan dan patugas dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng. setelah bayi tersebut dinyatakan sehat dan stabil, baru akan diserahkan kepada Dinas Sosial untuk diproses sesuai dengan ketentuan berlaku.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng Drs Gede Komang MSi mengatakan, jika nanti bayi tersebut sudah stabil, pihaknya akan menyerahkannya kepada Yayasan Mama Mita Magga di Jalan Gunung Lawu, Nomor 30, Denpasar. Yayasan ini khusus menangani bayi terlantar.
Terkait dengan ketentuan adopsi, Gede Komang menyarankan kepada masyarakat yang ingin mengadopsinya agar mendaftarkan diri ke Dinsos Buleleng. Selanjutnya dari Dinsos Buleleng yang akan merekomendasikan ke Dinsos Provinsi Bali. Calon orangtua asuh nantinya akan menjalani tahap observasi dari tim yang terdiri dari Dinsos, Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Kepolisian.
Orangtua asuh yang dinyatakan layak adalah mereka yang memiliki penghasilan dan kehidupan mapan. Diutamakan orangtua asuh yang benar-benar belum memiliki anak. Gede Komang juga menjelaskan, pengadopsian bayi terlantar memiliki prosedur yang lebih panjang. Kelayakan juga akan dipertimbangkan bagaimana hubungan sosial calon orangtua asuh bayi terlantar di lingkungannya. “Bayi ini kan sudah terlantar, jangan sampai didapatkan kembali oleh orang yang tidak tepat. Sehingga anak ini kembali terlantar. Oleh karena itu prosesnya lebih panjang dan ketat,” tegasnya. Setelah calon orangtua asuh dinyatakan layak, kata dia, terakhir akan mengikuti sidang untuk mendapatkan keputusan hak asuh.
Sementara itu, hingga Senin kemarin, Polsek Sawan belum berhasil mengamankan siapa pelaku pembuangan bayi tersebut. Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada mengatakan setelah tiga hari penyisiran dan pencarian informasi di lingkungan sekitar TKP, belum ditemukan warga yang sedang hamil maupun pascamelahirkan mencurigakan. “Dugaan awal kami pelakunya berasal dari luar Kecamatan Sawan, kami masih tetap berusaha, mudah-mudahan cepat ketemu,” ungkap dia
Sebelumnya, diberitakan Jumat (3/6) sekitar pukul 05.50 Wita, warga Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleleng dikagetkan penemuan bayi laki-laki seberat 2,5 kilogram. Bayi ditemukan di bak mobil pick up yang sedang parkir di pertigaan desa. Bayi ditemukan menangis pertama kali oleh Made Sumerini, 55, pedagang pakan ternak. Bayi masih bertali pusar itu ditolong warga dan dibawa ke bidan terdekat untuk mendapatkan perawatan. Lanjut, diantarkan petugas Dinas Sosial Buleleng ke RSUD Buleleng untuk menjalani perawatan intensif. 7 k23
Komentar