Senam Perebutkan Enam Emas di Porprov
Sempat tak dipertandingkan pada Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar, cabang olahraga (cabor) senam bakal kembali dipertandingkan pada gelaran Porprov Bali XIV bulan September mendatang di Tabanan.
DENPASAR, NusaBali
“Ada enam medali emas yang diperebutkan di Porprov 2019,” kata Ketua Umum Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani), Made Dana Tenaya, Selasa (11/6).
Nomor yang dipertandingkan antara lain; artistik lantai, artistik meja lompat dan artistik serba bisa. "Sebenarnya ada 3 kategori, tapi 3 kategori itu mempertandingkan baik di putra dan putri. Sehingga totalnya menjadi 6 emas," tegas Ketum yang baru dilantik pada akhir pekan lalu ini.
Soal peta kekuatan, Dana Tenaya memilih melihat di arena pada September mendatang. Peta persaingan sendiri kurang terdeteksi lantaran pada Porprov 2017, cabor ini tak dipertandingkan. “Kalau Porprov 2015, kontingen Denpasar yang menjadi juara umum,” ulasnya.
Dana Tenaya lebih menyoroti kebahagiaan bahwa cabor senam sudah dikembalikan ke Porprov. “Harapannya, di masa akan dating, siapapun mtuan rumah Porprov, tetap mempertandingkan senam,” ujar dia.
Birokrat di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali itu mengingatkan bahwa potensi Bali ada di cabor senam. Terbukti pada gelaran PON XVII di Samarinda, Kalimantan Timur pada 2008, Bali mampu meraih medali perunggi. "Kalau dibina dengan baik, kami yakin bisa berprestasi di ajang nasional," tegas Dana Tenaya.
Untuk lebih memacu perkembangan senam di Bali, Dana Tenaya juga menyatakan akan mengatensi terbentuknya Pengcab Persani Bangli dan Klungkung. Dua kabupaten ini diketahui tak memiliki kepengurusan dan kertap absen dalam berbagai even, termasuk Porprov. "Targetnya mudah-mudahan sebelum Porprov sudah terbentuk pengurusnya," harap Dana Tenaya.*dek
Nomor yang dipertandingkan antara lain; artistik lantai, artistik meja lompat dan artistik serba bisa. "Sebenarnya ada 3 kategori, tapi 3 kategori itu mempertandingkan baik di putra dan putri. Sehingga totalnya menjadi 6 emas," tegas Ketum yang baru dilantik pada akhir pekan lalu ini.
Soal peta kekuatan, Dana Tenaya memilih melihat di arena pada September mendatang. Peta persaingan sendiri kurang terdeteksi lantaran pada Porprov 2017, cabor ini tak dipertandingkan. “Kalau Porprov 2015, kontingen Denpasar yang menjadi juara umum,” ulasnya.
Dana Tenaya lebih menyoroti kebahagiaan bahwa cabor senam sudah dikembalikan ke Porprov. “Harapannya, di masa akan dating, siapapun mtuan rumah Porprov, tetap mempertandingkan senam,” ujar dia.
Birokrat di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali itu mengingatkan bahwa potensi Bali ada di cabor senam. Terbukti pada gelaran PON XVII di Samarinda, Kalimantan Timur pada 2008, Bali mampu meraih medali perunggi. "Kalau dibina dengan baik, kami yakin bisa berprestasi di ajang nasional," tegas Dana Tenaya.
Untuk lebih memacu perkembangan senam di Bali, Dana Tenaya juga menyatakan akan mengatensi terbentuknya Pengcab Persani Bangli dan Klungkung. Dua kabupaten ini diketahui tak memiliki kepengurusan dan kertap absen dalam berbagai even, termasuk Porprov. "Targetnya mudah-mudahan sebelum Porprov sudah terbentuk pengurusnya," harap Dana Tenaya.*dek
Komentar