BPBD Akan Cek Kubangan Eks Galian C
Pasca Bocah 6 Tahun Tewas Tenggeam
SEMARAPURA, NusaBali
Seorang bocah, I Kadek Mertayoga, 6, tewas saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore. Pasca itu, petugas Badan Penanggulangan Benca Daerah (BPDB) Klungkung akan segera mengecek kembali kubangan di eks galian C wilayah Klungkung.
Pengecekan untuk memastikan apakah kubangan itu kembali terbentuk dan berapa jumlah titiknya. Karena pasca luapan material urupsi Gunung Agung, kubangan itu sudah rata. Bahkan selama tahun 2018 nihil korban tewas tenggelam di kubangan eks galian C tersebut. Berbeda halnya ketika belum terjadi erupsi, hampir setiap bulan ada korban tewas tenggelam di kubangan itu.
“Kami akan segera turun bersama anggota untuk mengecek kembali lokasi di eks galian C,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, kepada NusaBali, saat ditemui Selasa (11/6).
Widiada juga ingin memastikan 20 papan imbauan untuk tidak mandi dan berenang di eks galian C apakah masih utuh atau ada yang rusak. Terlebih papan itu dipasang menggunakan kayu atau semi permanen. Kata Widiada, sebelum tertimbun material longsor erupsi Gunung Agung, kubangan itu kerap makan korban jiwa. Jika dirata-ratakan setiap bulannya menelan satu korban jiwa, namun setelah lama tidak ada korban kembali terjadi yang menimpa seorang bocah berusia 6 tahun. “Kami juga akan cek di lokasi korban tenggelam kondisi kubangan di sana seperti apa, karena saat proses evakuasi korban kami belum sempat turun karena korban sudah ditemukan oleh warga,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, I Kadek Mertayoga, 6, tewas tenggelam saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore. Warga Banjar Kawan, Desa Jumpai, Klungkung ini, sempat tenggelam sedalam 1,5 meter di kubangan itu selama 30 menit sebelum dievakuasi oleh warga sekitar. Selain Kadek Mertayoga ketika kejadian itu tengah bersama seorang temannya, Gde Pande Pediarta, 6, asal Banjar Jumpai Kawan, Desa Jumpai). Namun Pande berhasil selamat dan menyampaikan kejadian ini kepada warga di sekitar TKP. Kendati berhasil selamat kondisinya masih shock karena mengetahui temannya tenggelam. *wan
Pengecekan untuk memastikan apakah kubangan itu kembali terbentuk dan berapa jumlah titiknya. Karena pasca luapan material urupsi Gunung Agung, kubangan itu sudah rata. Bahkan selama tahun 2018 nihil korban tewas tenggelam di kubangan eks galian C tersebut. Berbeda halnya ketika belum terjadi erupsi, hampir setiap bulan ada korban tewas tenggelam di kubangan itu.
“Kami akan segera turun bersama anggota untuk mengecek kembali lokasi di eks galian C,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, kepada NusaBali, saat ditemui Selasa (11/6).
Widiada juga ingin memastikan 20 papan imbauan untuk tidak mandi dan berenang di eks galian C apakah masih utuh atau ada yang rusak. Terlebih papan itu dipasang menggunakan kayu atau semi permanen. Kata Widiada, sebelum tertimbun material longsor erupsi Gunung Agung, kubangan itu kerap makan korban jiwa. Jika dirata-ratakan setiap bulannya menelan satu korban jiwa, namun setelah lama tidak ada korban kembali terjadi yang menimpa seorang bocah berusia 6 tahun. “Kami juga akan cek di lokasi korban tenggelam kondisi kubangan di sana seperti apa, karena saat proses evakuasi korban kami belum sempat turun karena korban sudah ditemukan oleh warga,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, I Kadek Mertayoga, 6, tewas tenggelam saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore. Warga Banjar Kawan, Desa Jumpai, Klungkung ini, sempat tenggelam sedalam 1,5 meter di kubangan itu selama 30 menit sebelum dievakuasi oleh warga sekitar. Selain Kadek Mertayoga ketika kejadian itu tengah bersama seorang temannya, Gde Pande Pediarta, 6, asal Banjar Jumpai Kawan, Desa Jumpai). Namun Pande berhasil selamat dan menyampaikan kejadian ini kepada warga di sekitar TKP. Kendati berhasil selamat kondisinya masih shock karena mengetahui temannya tenggelam. *wan
1
Komentar