Bangli Ingin Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Bupati Bangli, I Made Gianyar membuka pelatihan tata kelola destinasi pariwisata di ruang pertemuan Hotel Segara, Kintamani, Selasa (11/6).
BANGLI, NusaBali
Bupati mengarahkan konsep pembangunan pariwisata pada pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Konsep ini diyakini akan memberikan rasa keadilan bagi pelaku pariwisata di Kabupaten Bangli.
Bupati Made Gianyar menegaskan, membangun pariwisata di Kabupaten Bangli tidak harus sama dengan kabupaten lainnya. Bangli merupakan daerah yang memiliki kekhasan tersendiri, sehingga konsep pariwisata berbasis masyarakat yang paling tepat dikembangkan. Jika pengembangan pariwisata hanya terfokus pada satu titik saja, kesenjangan antara pelaku pariwisata akan sangat terasa. Diharapkan desa-desa yang memiliki potensi bisa dikembangkan menjadi desa wisata.
Kabupaten Bangli sudah memiliki 31 desa wisata yang tersebar di empat kecamatan. Selain 31 desa ini, masih banyak lagi desa-desa di Bangli yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Bupati Made Gianyar menyampaikan, jika desa-desa wisata ini bisa berkembang dengan baik, Bangli memiliki paket wisata tersendiri dengan Batur Uniesco Global Geopark sebagai lokomotifnya. “Jika penataan pariwisata di Bangli sudah baik, saya yakin Bangli bisa menjual paket wisata tersendiri. Jika ini bisa diwujudkan, saya yakin wisatawan tidak hanya sekedar mampir makan, foto-foto, kemudian pergi. Tetapi mereka akan tinggal lebih lama di Bangli,” sebutnya.
Mempercepat pembangunan pariwisata di Kabupaten Bangli, Bupati Made Gianyar akan membuat regulasi agar desa-desa di Bangli yang sudah ditetapkan menjadi desa wisata, Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan Pemkab Bangli, bisa dimanfaatkan untuk beasiswa pendidikan. Terkait pelatihan tata kelola destinasi ini, Bupati Made Gianyar mengatakan dalam pengembangan pariwisata tidak semua bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri. Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bangli Wayan Adnyana menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola destinasi pariwisata di Kabupaten Bangli, sehingga pelaku pariwisata bisa memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan yang berkunjung di wilayah masing-masing.
Pelatihan tata kelola destinasi ini diikuti oleh 40 orang peserta dari perwakilan Local Working Group (LWG) se-Kabupaten Bangli dan perwakilan Badan Pengelola Batur Uniesco Global Geopark. Pelatihan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 11 sampai dengan 13 Juni 2019. *esa
Bupati Made Gianyar menegaskan, membangun pariwisata di Kabupaten Bangli tidak harus sama dengan kabupaten lainnya. Bangli merupakan daerah yang memiliki kekhasan tersendiri, sehingga konsep pariwisata berbasis masyarakat yang paling tepat dikembangkan. Jika pengembangan pariwisata hanya terfokus pada satu titik saja, kesenjangan antara pelaku pariwisata akan sangat terasa. Diharapkan desa-desa yang memiliki potensi bisa dikembangkan menjadi desa wisata.
Kabupaten Bangli sudah memiliki 31 desa wisata yang tersebar di empat kecamatan. Selain 31 desa ini, masih banyak lagi desa-desa di Bangli yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Bupati Made Gianyar menyampaikan, jika desa-desa wisata ini bisa berkembang dengan baik, Bangli memiliki paket wisata tersendiri dengan Batur Uniesco Global Geopark sebagai lokomotifnya. “Jika penataan pariwisata di Bangli sudah baik, saya yakin Bangli bisa menjual paket wisata tersendiri. Jika ini bisa diwujudkan, saya yakin wisatawan tidak hanya sekedar mampir makan, foto-foto, kemudian pergi. Tetapi mereka akan tinggal lebih lama di Bangli,” sebutnya.
Mempercepat pembangunan pariwisata di Kabupaten Bangli, Bupati Made Gianyar akan membuat regulasi agar desa-desa di Bangli yang sudah ditetapkan menjadi desa wisata, Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan Pemkab Bangli, bisa dimanfaatkan untuk beasiswa pendidikan. Terkait pelatihan tata kelola destinasi ini, Bupati Made Gianyar mengatakan dalam pengembangan pariwisata tidak semua bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri. Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bangli Wayan Adnyana menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola destinasi pariwisata di Kabupaten Bangli, sehingga pelaku pariwisata bisa memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan yang berkunjung di wilayah masing-masing.
Pelatihan tata kelola destinasi ini diikuti oleh 40 orang peserta dari perwakilan Local Working Group (LWG) se-Kabupaten Bangli dan perwakilan Badan Pengelola Batur Uniesco Global Geopark. Pelatihan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 11 sampai dengan 13 Juni 2019. *esa
1
Komentar