Mafia Narkoba Pegang Kendali
Skandal Pengaturan Skor LaLiga
MADRID, NusaBali
Fakta baru terungkap dalam skandal pengaturan skor di LaLiga musim 2018/19. Pengaturan skor ternyata cuma kedok dalam bisnis hitam lain yang lebih besar. Semua terbongkar ketika polisi memeriksa dua pentolan dalam kasus pengaturan skor LaLiga di musim 2018/19, Raul Bravo (eks pemain Real Madrid) dan Carlos Aranda (mantan penggawa Malaga).
Keduanya memang jadi otak dalam pengaturan skor di LaLiga musim lalu. Peran Bravo dan Aranda adalah untuk mengatur pertandingan mana saja yang bisa dimainkan dan dijual dalam praktik tersebut.
Polisi pun memeriksa intensif keduanya. Dan, pengakuan yang mengejutkan dari Aranda adalah, pengaturan skor hanya bisnis kecil dari salah satu organisasi mafia di Spanyol.
"Ada dugaan, praktik pengaturan skor ini bentuk investasi uang yang datang dari bisnis narkoba," begitu laporan kepolisian yang dikumpulkan oleh El Mundo.
Modus dari praktik ini adalah, Aranda meminta anak buahnya untuk memasang taruhan di beberapa pertandingan dalam angka yang tinggi. Uang tersebut merupakan keuntungan dari hasil perdagangan narkoba.
Selanjutnya, mereka akan mencoba masuk, mengatur hasil pertandingan yang sudah mereka pasang sebagai taruhan.
"Taruhan tercatat dalam bursa taruhan. Dan, ketika mereka menang, uang hadiah masuk ke orang yang terhubung dengan perusahaan Aranda. Itu masuk ke dalam kategori pencucian uang," itulah bunyi dari kutipan laporan polisi.
Hingga kini, polisi masih melancarkan Operasi Oikos untuk mengungkap sejauh mana pengaturan skor di Spanyol.Fakta baru terungkap dalam skandal pengaturan skor di LaLiga musim 2018/19. Pengaturan skor ternyata cuma kedok dalam bisnis hitam lain yang lebih besar.*
Keduanya memang jadi otak dalam pengaturan skor di LaLiga musim lalu. Peran Bravo dan Aranda adalah untuk mengatur pertandingan mana saja yang bisa dimainkan dan dijual dalam praktik tersebut.
Polisi pun memeriksa intensif keduanya. Dan, pengakuan yang mengejutkan dari Aranda adalah, pengaturan skor hanya bisnis kecil dari salah satu organisasi mafia di Spanyol.
"Ada dugaan, praktik pengaturan skor ini bentuk investasi uang yang datang dari bisnis narkoba," begitu laporan kepolisian yang dikumpulkan oleh El Mundo.
Modus dari praktik ini adalah, Aranda meminta anak buahnya untuk memasang taruhan di beberapa pertandingan dalam angka yang tinggi. Uang tersebut merupakan keuntungan dari hasil perdagangan narkoba.
Selanjutnya, mereka akan mencoba masuk, mengatur hasil pertandingan yang sudah mereka pasang sebagai taruhan.
"Taruhan tercatat dalam bursa taruhan. Dan, ketika mereka menang, uang hadiah masuk ke orang yang terhubung dengan perusahaan Aranda. Itu masuk ke dalam kategori pencucian uang," itulah bunyi dari kutipan laporan polisi.
Hingga kini, polisi masih melancarkan Operasi Oikos untuk mengungkap sejauh mana pengaturan skor di Spanyol.Fakta baru terungkap dalam skandal pengaturan skor di LaLiga musim 2018/19. Pengaturan skor ternyata cuma kedok dalam bisnis hitam lain yang lebih besar.*
Komentar