Polda Minta Back Up Mabes Polri
Polda Bali minta back-up dari Mabes Polri untuk membuka identitas pelaku bercadar dalam aksi pembantaian yang menewaskan anggota ormas, Dewa Gede Artawan, 31, di Gang Kabetan Banjar Dentiyis, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Jumat (3/6) lalu.
Ungkap Pelaku Pembantaian Anggota Ormas
DENPASAR, NusaBali
Masalahnya, hingga Senin (6/6) belum terungkap siapa pelaku dan dalang di balik aksi pembantaian dengan senjata pedang tersebut.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto, mengatakan tiga hingga H+3 kejadian, Senin kemarin, jajaran Polres Gianyar masih suram dalam membuka identitas pelaku bercadar. Makanya, Reskrimum Polda Bali pun langsung dilibatkan untuk mengusut kasus tersebut. Selain itu, Mabes Polri dilibatkan ikut back up upaya pengungkapan kasus yang meresahkan ini.
Dalam hal ini, Mabes Polri menerjunkan Tim IT untuk membuka jaringan komunikasi di seputaran lokasi kejadian saat itu. Pasalnya, hanya perlatan milik Mabes Polri yang mampu mengungkap semua percakapan menjelang aksi pembantian maupun saat pembantaian di Desa Batuan, Jumat siang sekitar pukul 14.00 Wita.
“Kita tidak memiliki peralatan itu. Jadi, keterlibatan Tim IT dari Mabes Polri sangat diperlukan. Nantinya, percakapan para pelaku di lokasi TKP akan terungkap semua lewat penelusuran Tim IT Mabes Polri,” jelas Kombes Hery Wiyanto di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Senin kemarin.
Hery menyebutkan, penyelidikan insiden maut penebasan anggota ormas dengan senjata pedang olah tiga pria bercadar ini masih berlangsung. Penyelidikan melibatkan pula tim intelijen dari Polri dan TNI. Termasuk di antaranya memeriksa rekaman kamera pengawas di seputar lokasi. Apalagi, ada sebuah mobil Avaza warna silver yang melaju kencang di sekitar lokasi TKP saat itu. Sayangnya, nomor plat mobil Avanza tersebut tidak terdeteksi.
“Dugaan sementara, pelaku menggunakan mobil tersebut. Tapi, dalam rekaman tidak terlalu jelas, makanya masih dibutuhkan alat yang lebih canggih untuk mendeteksi plat nomor dan para penumpangnya,” tandas Hery.
Menurut Hery, pihaknya juga sudah memeriksa keterangan para saksi di lapangan, baik warga di seputar TKP maupun orang-orang yang diduga mengetahui kejadian maut siang itu. Ada 8 saksi yang sudah dimintai keterangannya. “Namun, keterangan mereka belum bisa mengarah ke para pelaku bercadar. Kami masih terus lakukan penyelidikan. Kami tidak mengetahui apakah para pelaku merupakan anggota ormas, warga atau orang yang memiliki dendam pribadi.”
Sementara itu, Ketua Umum Laskar Bali AA Ketut Suma Wedanta alias Gung Alit didampigi Sekjen Laskar Bali Ketut Ismaya dan beberapa korlap melakukan audiensi dengan Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto, di Mapolda Bali, Senin pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Kedatangan petinggi Laskar Bali untuk menegaskan kembali komitmen yang sudah pernah dibuat dalam menjaga Bali.
Selain itu, petinggi Laskar Bali juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembantaian yang menewaskan anggotanya, Dewa Gede Artawan, di Desa batuan, Kecamatan Sukawati, dalam perjalanan pulang k Denpasar usai melayat. “Kita meminta kepolisian untuk segera mengungkap pelaku pembunuhan ini. Siapa dalang di balik ini dan pelakunya, harus diungkap,” ujar Gung Alit.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hery Wiyanto, juga mengaku pihak Laskar Bali meminta kepolisian mengungkap kasus penebasan maut di Desa Batuan. Dalam pe-rtemuan kemarin, kata Hery, Kapolda Sugeng Priyanto sudah jelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengungkapan kasus ini. Kapolda Sugeng Priyanto pun meminta para petinggi Laskar Bali supaya meredam anggotanya, sehingga mereka tidak bergerak sendiri-sendiri. “Tadi (kemarin) sekitar lima orang pimpinan ormas Laskar Bali menemui Kapolda. Intinya, mereka menyatakan komitmen menjaga Bali dan berharap kepolisian me-ngungkap kasus penebasan di Gianyar,” tandas Hery. 7 da
Komentar