Desa Penglipuran Kekurangan Bak Sampah
Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli kekurangan bak sampah. Desa wisata penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar di Bangli ini hanya bisa memanfaatkan 1 bak sampah.
BANGLI, NusaBali
Desa Penglipuran belum bisa mengadakan bak sampah sendiri karena perlu dana besar. Apalagi 60 persen pendapatan objek masuk ke pemerintah.
Pengelola Objek Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng, mengatakan sebelumnya ada dua bak sampah ukuran besar ditempatkan di dua titik yakni areal parkir utara dan areal Tugu Pahlawan. Sejak beberapa bulan terakhir, bak sampah di Tugu Pahlawan telah ditarik. Imbasnya, warga hanya bisa membuang sampah di bak sampah areal parkir utara. “Memang ada tempat sampah kecil di areal Tugu Pahlawan tapi kondisinya rusak. Jika ada yang buang sampah di sana, akhirnya sampah berserakan,” ungkapnya, Rabu (12/6).
Nengah Moneng menyebutkan, sampah yang dibuang oleh warga sudah melalui proses pemilahan. Sehingga sampah yang dibuang tidaklah terlalu banyak. “Jika tidak ada pemilahan mungkin sehari bisa 4 bak sampah yang diperlukan,” sebutnya. Ramaianya kunjungan berdampak pada sampah yang dihasilkan. Sehingga butuhkan bak sampah tambahan. Moneng sudah sempat usulkan tambahan bak sampah ke Pemprov Bali. “Sampai sekarang belum ada tambahan bak sampah,” terang Nengah Moneng. Pihaknya mengaku malu pada wisatawan yang berkunjung jika sampah berserakan. *esa
Pengelola Objek Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng, mengatakan sebelumnya ada dua bak sampah ukuran besar ditempatkan di dua titik yakni areal parkir utara dan areal Tugu Pahlawan. Sejak beberapa bulan terakhir, bak sampah di Tugu Pahlawan telah ditarik. Imbasnya, warga hanya bisa membuang sampah di bak sampah areal parkir utara. “Memang ada tempat sampah kecil di areal Tugu Pahlawan tapi kondisinya rusak. Jika ada yang buang sampah di sana, akhirnya sampah berserakan,” ungkapnya, Rabu (12/6).
Nengah Moneng menyebutkan, sampah yang dibuang oleh warga sudah melalui proses pemilahan. Sehingga sampah yang dibuang tidaklah terlalu banyak. “Jika tidak ada pemilahan mungkin sehari bisa 4 bak sampah yang diperlukan,” sebutnya. Ramaianya kunjungan berdampak pada sampah yang dihasilkan. Sehingga butuhkan bak sampah tambahan. Moneng sudah sempat usulkan tambahan bak sampah ke Pemprov Bali. “Sampai sekarang belum ada tambahan bak sampah,” terang Nengah Moneng. Pihaknya mengaku malu pada wisatawan yang berkunjung jika sampah berserakan. *esa
1
Komentar