Dikeluhkan, Tiket Masuk Kertha Gosa di Seberang Jalan
Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Kertha Gosa, Klungkung, mengeluhkan lokasi tiket di seberang jalan atau di areal Monumen Puputan Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena harus menyeberang jalan, akibatnya ada wisatawan menolak membeli tiket masuk. Akibatnya, wisatawan mencoba menerobos masuk ke objek hingga terjadi saling hadang dengan petugas objek. Hal ini menjadi sorotan anggota DPRD Klungkung saat Rapat Gabungan di Gedung DPRD Klungkung, Selasa (11/6).
Anggota DPRD Klungkung, Sang Nyoman Putrayasa mengatakan, seharusnya guide lokal di Kerta Gosa menangkap keluhan wisatawan terhadap lokasi tiket masuk yang jauh dari objek. ‘’Harus ada penjelasan, bahwa ini bagian dari Semarapura City Tour (Wista Kota Semarapura,Red)," ujar Putrayasa, Rabu (12/6).
Politisi PDIP dari Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini, mengaku sempat mendengar persoalan antara penjaga pintu masuk di depan Kertha Gosa dengan wisatawan, gara-gara loket tiket agak jauh. ‘’Jika ini terus dibiarkan tentu akan mencoreng citra pariwisata. Kemampuan guide untuk menjelaskan sangat penting," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta mengatakan mengenai loket tersebut sudah melalui hasil kajian. “Kalau di bilang jauh ya jauh, kalau dibilang dekat ya dekat, itu sudah melalui kajian. Memang ada kadangkala tamu nakal yang tidak mau bayar tiket, bahkan sampai saling hadang dengan petugas. Fotonya juga ada saat tamu yang bersangkutan tidak mau bayar tiket,” ujar Sukasta.
Mengenai tenaga guide lokal di Kertha Gosa, diakui dari 5 guide hanya seorang yang mengusai banyak bahasa yakni Bahasa Inggris, Jepang, Belanda, dan Prancis, sedangkan 4 guide lainnya hanya mengusai Bahasa Inggris. “Kami sudah minta kepada guide itu agar mengusai gambar-gambar di Kertha Gosa, sehingga bisa menjelaskan kepada wisatawan. Ketika saya test langsung mereka sudah sangat mengusai. Di samping itu di Kertha Gosa juga sudah ada alat penerjemah pelbagai bahasa tentang objek ini,” katanya. *wan
Anggota DPRD Klungkung, Sang Nyoman Putrayasa mengatakan, seharusnya guide lokal di Kerta Gosa menangkap keluhan wisatawan terhadap lokasi tiket masuk yang jauh dari objek. ‘’Harus ada penjelasan, bahwa ini bagian dari Semarapura City Tour (Wista Kota Semarapura,Red)," ujar Putrayasa, Rabu (12/6).
Politisi PDIP dari Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini, mengaku sempat mendengar persoalan antara penjaga pintu masuk di depan Kertha Gosa dengan wisatawan, gara-gara loket tiket agak jauh. ‘’Jika ini terus dibiarkan tentu akan mencoreng citra pariwisata. Kemampuan guide untuk menjelaskan sangat penting," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung I Nengah Sukasta mengatakan mengenai loket tersebut sudah melalui hasil kajian. “Kalau di bilang jauh ya jauh, kalau dibilang dekat ya dekat, itu sudah melalui kajian. Memang ada kadangkala tamu nakal yang tidak mau bayar tiket, bahkan sampai saling hadang dengan petugas. Fotonya juga ada saat tamu yang bersangkutan tidak mau bayar tiket,” ujar Sukasta.
Mengenai tenaga guide lokal di Kertha Gosa, diakui dari 5 guide hanya seorang yang mengusai banyak bahasa yakni Bahasa Inggris, Jepang, Belanda, dan Prancis, sedangkan 4 guide lainnya hanya mengusai Bahasa Inggris. “Kami sudah minta kepada guide itu agar mengusai gambar-gambar di Kertha Gosa, sehingga bisa menjelaskan kepada wisatawan. Ketika saya test langsung mereka sudah sangat mengusai. Di samping itu di Kertha Gosa juga sudah ada alat penerjemah pelbagai bahasa tentang objek ini,” katanya. *wan
Komentar