15 Kubangan di Eks Galian C Berbahaya
Petugas juga menemukan 20 papan imbauan agar warga tidak mandi dan berenang di
kubangan eks galian C, lenyap.
SEMARAPURA, NusaBali
Pasca tewasnya seorang bocah, I Kadek Mertayoga, 6, tewas saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Klungkung mengecek kubangan di eks galian C setempat, Kamis (13/6).
Dari hasil pengamatan langsung di lapangan jumlah kubangan yang membahayakan warga saat beraktivitas mandi atau berenang, sebanyak 15 titik. Masing-masing 7 kubangan di eks galian C Desa Tojan, dan 8 kubangan di eks galian C Desa Tangkas dan Gunaksa.
Petugas juga menemukan 20 papan imbauan agar warga tidak mandi dan berenang di kubangan eks galian C, lenyap. Karena papan itu tertimbun material erupsi Gunung Agung, beberapa waktu lalu. Semua papan itu dipasang di tempat masuk menuju eks galian C. "Kami akan pasang kembali papan imbauan itu, diawali memasang 8 papan imbauan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Klungkung I Putu Widiada, Kamis (13/6).
Selain itu, pasca banjir material erupsi Gunung Agung, jalan masuk menuju eks galian C juga berubah. "Papan imbauan itu penting untuk dipasang, sehingga bisa mengingatkan masyarakat akan suatu bahaya," katanya.
Sebelumnya, I Kadek Mertayoga, 6, tewas tenggelam saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore. Korban yang merupakan warga Banjar Kawan, Desa Jumpai ini, sempat tenggelam sedalam 1,5 meter di kubangan itu selama 30 menit sebelum dievakuasi oleh warga sekitar.
Selain Kadek Mertayoga ketika kejadian itu tengah bersama seorang temannya, Gde Pande Pediarta, 6 (asal Banjar Jumpai Kawan, Desa Jumpai). Namun Pande berhasil selamat dan menyampaikan kejadian ini kepada warga di sekitar TKP. Kendati berhasil selamat kondisinya masih shock karena mengetahui temannya tenggelam. *wan
Pasca tewasnya seorang bocah, I Kadek Mertayoga, 6, tewas saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Klungkung mengecek kubangan di eks galian C setempat, Kamis (13/6).
Dari hasil pengamatan langsung di lapangan jumlah kubangan yang membahayakan warga saat beraktivitas mandi atau berenang, sebanyak 15 titik. Masing-masing 7 kubangan di eks galian C Desa Tojan, dan 8 kubangan di eks galian C Desa Tangkas dan Gunaksa.
Petugas juga menemukan 20 papan imbauan agar warga tidak mandi dan berenang di kubangan eks galian C, lenyap. Karena papan itu tertimbun material erupsi Gunung Agung, beberapa waktu lalu. Semua papan itu dipasang di tempat masuk menuju eks galian C. "Kami akan pasang kembali papan imbauan itu, diawali memasang 8 papan imbauan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Klungkung I Putu Widiada, Kamis (13/6).
Selain itu, pasca banjir material erupsi Gunung Agung, jalan masuk menuju eks galian C juga berubah. "Papan imbauan itu penting untuk dipasang, sehingga bisa mengingatkan masyarakat akan suatu bahaya," katanya.
Sebelumnya, I Kadek Mertayoga, 6, tewas tenggelam saat mandi di sebuah kubangan eks galian C, Banjar Kangin, Desa Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Senin (10/6) sore. Korban yang merupakan warga Banjar Kawan, Desa Jumpai ini, sempat tenggelam sedalam 1,5 meter di kubangan itu selama 30 menit sebelum dievakuasi oleh warga sekitar.
Selain Kadek Mertayoga ketika kejadian itu tengah bersama seorang temannya, Gde Pande Pediarta, 6 (asal Banjar Jumpai Kawan, Desa Jumpai). Namun Pande berhasil selamat dan menyampaikan kejadian ini kepada warga di sekitar TKP. Kendati berhasil selamat kondisinya masih shock karena mengetahui temannya tenggelam. *wan
1
Komentar