Prada Deri Pemutilasi Sang Pacar Ditangkap
Prada Deri Pramana, pelaku mutilasi Fera Oktaria (20) di Sungai Lilin, Sumatera Selatan ditangkap.
PALEMBANG, NusaBali
Prajurit TNI itu ditangkap tim Denpom setelah buron Mei lalu. "Betul Pak, tersangka (Prada Deri) sudah ditangkap dan sedang dalam perjalanan," kata Komandan Denpom II/IV Sriwijaya, Letkol Unggul ketika dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (13/6).
Meskipun tak menyebutkan secara rinci, Unggul menyebut Prada Deri ditangkap. Bahkan saat ini tim Intel dan Denpom II Sriwijaya diperjalanan mengawal Prada Deri. "Untuk lebih jelas ditangkap di mana, ya nanti akan di sampaikan langsung oleh Kapendam," tutup Unggul.
Untuk memburu Prada Deri, Kodam II Sriwijaya sampai menyebar jajaran Intel dan POM. "Kita telah mengirim personel di tempat-tempat yang kemungkinan dia ini bakal datang. Baik itu saudaranya, mulai dari saudara ibu, bapaknya, paman sampai saudara Prada DP di Sumatera Selatan," ujar Pangdam II Sriwijaya, Mayjen Irwan ditemui di Kodam beberapa waktu lalu.
Dikatakan Irwan, pihaknya mengirimkan tim gabungan memburu hingga ke Musi Banyuasin (Muba). Di mana daerah ini diduga sebagai tempat persembunyian Prada Deri selama diburu TNI dan Polri.
Selama pelarian, Prada Deri pun disebut putus komunikasi dengan keluarganya di Palembang. Kedua orang tua Prada Deri pun tak mengetahui di mana keberadan sang anak.
Kematian Fera diketahui pada Jumat (10/5). Fera ditemukan dimutilasi di sebuah penginapan di Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Korban ditemukan di dalam kasur springbed dan mulai membusuk.
Polisi menyebut Prada Deri berencana memutilasi korban dan memasukkan ke dalam dua koper, rencana itu dibatalkan. Tidak sampai di situ, selanjutnya pelaku berencana membakar korban memakai timer obat nyamuk. Namun obat nyamuk itu mati.
Setelah olah TKP, penyidik menemukan petunjuk bahwa pacar korban, Prada Deri adalah pria yang memesan penginapan malam itu. Polisi menyebut pacar korban itulah diduga kuat sebagai pelakunya.
Terkait kasus ini, diduga Prada Deri membunuh Fera karena masalah asmara. Berdasar keterangan saksi, Prada Deri dan Fera sudah sering bertengkar saat pacaran.
"Dari hasil keterangan saksi, termasuk keluarga korban, dugaan sementara ya karena masalah asmara," terang Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi ditemui di Mapolda, Kamis (16/5). *
Meskipun tak menyebutkan secara rinci, Unggul menyebut Prada Deri ditangkap. Bahkan saat ini tim Intel dan Denpom II Sriwijaya diperjalanan mengawal Prada Deri. "Untuk lebih jelas ditangkap di mana, ya nanti akan di sampaikan langsung oleh Kapendam," tutup Unggul.
Untuk memburu Prada Deri, Kodam II Sriwijaya sampai menyebar jajaran Intel dan POM. "Kita telah mengirim personel di tempat-tempat yang kemungkinan dia ini bakal datang. Baik itu saudaranya, mulai dari saudara ibu, bapaknya, paman sampai saudara Prada DP di Sumatera Selatan," ujar Pangdam II Sriwijaya, Mayjen Irwan ditemui di Kodam beberapa waktu lalu.
Dikatakan Irwan, pihaknya mengirimkan tim gabungan memburu hingga ke Musi Banyuasin (Muba). Di mana daerah ini diduga sebagai tempat persembunyian Prada Deri selama diburu TNI dan Polri.
Selama pelarian, Prada Deri pun disebut putus komunikasi dengan keluarganya di Palembang. Kedua orang tua Prada Deri pun tak mengetahui di mana keberadan sang anak.
Kematian Fera diketahui pada Jumat (10/5). Fera ditemukan dimutilasi di sebuah penginapan di Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Korban ditemukan di dalam kasur springbed dan mulai membusuk.
Polisi menyebut Prada Deri berencana memutilasi korban dan memasukkan ke dalam dua koper, rencana itu dibatalkan. Tidak sampai di situ, selanjutnya pelaku berencana membakar korban memakai timer obat nyamuk. Namun obat nyamuk itu mati.
Setelah olah TKP, penyidik menemukan petunjuk bahwa pacar korban, Prada Deri adalah pria yang memesan penginapan malam itu. Polisi menyebut pacar korban itulah diduga kuat sebagai pelakunya.
Terkait kasus ini, diduga Prada Deri membunuh Fera karena masalah asmara. Berdasar keterangan saksi, Prada Deri dan Fera sudah sering bertengkar saat pacaran.
"Dari hasil keterangan saksi, termasuk keluarga korban, dugaan sementara ya karena masalah asmara," terang Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi ditemui di Mapolda, Kamis (16/5). *
1
Komentar