SMPN 4 Mengwi Wakili Badung Penilaian Perpustakaan Sekolah Tingkat Provinsi Bali
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Badung Cok Raka Darmawan menghadiri penilaian perpustakaan sekolah tingkat Provinsi Bali di Perpustakaan Widya Santhi SMPN 4 Mengwi di Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Kamis (13/6).
MANGUPURA, NusaBali
Hadir pula Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Badung Ni Wayan Kristiani, Camat Mengwi I Gst Ngr Jaya Saputra, Tripika Kecamatan Mengwi, Perbekel Sembung Made Karyana, kepala UPT Disdikpora Mengwi, serta kepala SMP se-Kecamatan Mengwi.
Kepala SMPN 4 Mengwi Nyoman Purna melaporkan SMPN 4 Mengwi yang dibangun pada 1985 memiliki visi dan misi mewujudkan perpustakaan sebagai pusat informasi dan edukasi menuju perpustakaan digital. “Perpustakaan sebagai salah satu altarnatif kegiatan belajar mengajar, tempat belajar mandiri, pusat penelitian sederhana, pusat pendidik dan rekreasi, pusat pengembangan bakat dan minat, serta pusat pengembangan prestasi keilmuan,” ujarnya.
“Program perpustakaan duta baca adalah ada pojok baca di kelas-kelas, ada pojok baca di taman-taman, ada pojok baca di kantin, dan ada pojok baca di aula,” imbuhnya.
Saat ini jumlah guru di SMPN 4 Mengwi sebanyak 54 orang, pegawai sebanyak 22 orang. Sementara jumlah siswa sebanyak 882 orang.
Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Cok Raka Darmawan menyampaikan, pentingnya menumbuhkan minat baca sejak usia dini untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan seseorang yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kita pahami bersama, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia perlu ditingkatkan sejak dini, tentunya melalui pendidikan, baik formal maupun non formal, agar generasi yang akan datang menjadi lebih berkualitas, cerdas, dan mandiri serta lebih tangguh menghadapi tantangan global,” katanya.
“Disadari bersama, perpustakaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan, karena fungsi perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi ilmu pengetahuan,” imbuhnya.
Wayan Tunjung, penilai dari Tim Provinsi Bali sekaligus selaku pustakawan utama, menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada SMPN 4 Mengwi yang telah mengelola peepustakaan dengan baik. Dijelaskan bahwa perpustakaan dulu dengan sekarang berbeda. Kalau dulu, ada ruangan berisi buku sudah disebut perpustakaan, namun sekarang harus ada koneksi sesuai standar nasional perpustakaan SMP. “Ada kelembagaan, ada pelayanan, sarana prasarana, dan letak perpustakaan berada di depan sebagai jantungnya sekolah,” jelasnya. *asa
Kepala SMPN 4 Mengwi Nyoman Purna melaporkan SMPN 4 Mengwi yang dibangun pada 1985 memiliki visi dan misi mewujudkan perpustakaan sebagai pusat informasi dan edukasi menuju perpustakaan digital. “Perpustakaan sebagai salah satu altarnatif kegiatan belajar mengajar, tempat belajar mandiri, pusat penelitian sederhana, pusat pendidik dan rekreasi, pusat pengembangan bakat dan minat, serta pusat pengembangan prestasi keilmuan,” ujarnya.
“Program perpustakaan duta baca adalah ada pojok baca di kelas-kelas, ada pojok baca di taman-taman, ada pojok baca di kantin, dan ada pojok baca di aula,” imbuhnya.
Saat ini jumlah guru di SMPN 4 Mengwi sebanyak 54 orang, pegawai sebanyak 22 orang. Sementara jumlah siswa sebanyak 882 orang.
Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Cok Raka Darmawan menyampaikan, pentingnya menumbuhkan minat baca sejak usia dini untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan seseorang yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kita pahami bersama, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia perlu ditingkatkan sejak dini, tentunya melalui pendidikan, baik formal maupun non formal, agar generasi yang akan datang menjadi lebih berkualitas, cerdas, dan mandiri serta lebih tangguh menghadapi tantangan global,” katanya.
“Disadari bersama, perpustakaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan, karena fungsi perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi ilmu pengetahuan,” imbuhnya.
Wayan Tunjung, penilai dari Tim Provinsi Bali sekaligus selaku pustakawan utama, menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada SMPN 4 Mengwi yang telah mengelola peepustakaan dengan baik. Dijelaskan bahwa perpustakaan dulu dengan sekarang berbeda. Kalau dulu, ada ruangan berisi buku sudah disebut perpustakaan, namun sekarang harus ada koneksi sesuai standar nasional perpustakaan SMP. “Ada kelembagaan, ada pelayanan, sarana prasarana, dan letak perpustakaan berada di depan sebagai jantungnya sekolah,” jelasnya. *asa
Komentar