Finalis Jegeg Bagus Kunjungi PVMBG
Finalis Jegeg Bagus Karangasem 2019 berkunjung ke Pos Gunung Api Agung PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi) Kementerian ESDM di Banjar Dangin Pasar, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (13/6).
AMLAPURA, NusaBali
Mereka diterima Kepala Bagian Tata Usaha PVMBG I Gede Suantika dan Kepala Pos Gunung Api Agung I Dewa Mertayasa. Gede Suantika memaparkan tujuan pembangunan Pos Pantau Gunung Api Agung untuk mengetahui perkembangan Gunung Agung 24 jam.
Setiap 6 jam sekali Pos Gunung Api Agung melaporkan situasi Gunung Agung. Begitu juga petugas Pos Gunung Api mengeluarkan rekomendasi, terkait perkembangan Gunung Agung untuk diketahui masyarakat. Misalnya untuk Gunung Agung masih status siaga (level III), letusan masih terus akan terjadi, tetapi skala rendah atau efusif. Meski demikian rekomendasi dikeluarkan larangan bagi pendaki, wisatawan dan masyarakat dilarang melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
Imbauannya agar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berhulu di Gunung Agung lebih berhati-hati manakala terjadi hujan lebat di hulu, berdampak banjir lahar. “Sebagai Duta Pariwisata Karangasem hendaknya turut menyosialisasikan kepada dunia pariwisata bahwa untuk berwisata di Karangasem masih aman, kecuali wisata mendaki Gunung Agung,” jelas Gede Suantika. Sebanyak 16 finalis Jegeg Bagus Karangasem 2019, masing-masing delapan finalis Jegeg dan delapan finalis Bagus, kedatangannya dipimpin Kabid ESDP Dinas Pariwista Karangasem Made Sumaryani juga dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Ida Bagus Ketut Arimbawa juga mengatakan, tugas BPBD melaksanakan rekomendasi dari PVMBG. Jika terjadi erupsi Gunung Agung disertai hujan abu, maka masyarakat diimbau menggunakan alat pelindung berupa masker agar tidak kena abu vulkanik, yang membahayakan pernapasan. “Jangan percaya informasi dari masyarakat luar, informasi resmi tentang Gunung Agung hanya dari PVMBG,” katanya. Sebagai Duta Pariwisata Karangasem kata Ida Bagus Arimbawa agar turut aktif mengedukasi masyarakat tentang keberadan Gunung Agung.
Juga disebutkan, Gunung Agung bisa dikatakan erupsi apabila mengeluarkan material berupa abu, lava pijar, pasir, kerikil, awan panas, dan material lainnya. Sedangkan jika yang keluar berupa hembusan asap putih, gas, hal itu bukanlah disebut erupsi. Finalis Jegeg Bagus Karangasem itu sendiri yang akan kembali berlaga pada tanggal 23 Juni 2019 di Taman Budaya Candra Bhauan untuk memperebutkan satu pasang sebagai wakil Karangasem dalam Lomba Jegge Bagus Bali 2019. *k16
Setiap 6 jam sekali Pos Gunung Api Agung melaporkan situasi Gunung Agung. Begitu juga petugas Pos Gunung Api mengeluarkan rekomendasi, terkait perkembangan Gunung Agung untuk diketahui masyarakat. Misalnya untuk Gunung Agung masih status siaga (level III), letusan masih terus akan terjadi, tetapi skala rendah atau efusif. Meski demikian rekomendasi dikeluarkan larangan bagi pendaki, wisatawan dan masyarakat dilarang melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
Imbauannya agar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berhulu di Gunung Agung lebih berhati-hati manakala terjadi hujan lebat di hulu, berdampak banjir lahar. “Sebagai Duta Pariwisata Karangasem hendaknya turut menyosialisasikan kepada dunia pariwisata bahwa untuk berwisata di Karangasem masih aman, kecuali wisata mendaki Gunung Agung,” jelas Gede Suantika. Sebanyak 16 finalis Jegeg Bagus Karangasem 2019, masing-masing delapan finalis Jegeg dan delapan finalis Bagus, kedatangannya dipimpin Kabid ESDP Dinas Pariwista Karangasem Made Sumaryani juga dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Ida Bagus Ketut Arimbawa juga mengatakan, tugas BPBD melaksanakan rekomendasi dari PVMBG. Jika terjadi erupsi Gunung Agung disertai hujan abu, maka masyarakat diimbau menggunakan alat pelindung berupa masker agar tidak kena abu vulkanik, yang membahayakan pernapasan. “Jangan percaya informasi dari masyarakat luar, informasi resmi tentang Gunung Agung hanya dari PVMBG,” katanya. Sebagai Duta Pariwisata Karangasem kata Ida Bagus Arimbawa agar turut aktif mengedukasi masyarakat tentang keberadan Gunung Agung.
Juga disebutkan, Gunung Agung bisa dikatakan erupsi apabila mengeluarkan material berupa abu, lava pijar, pasir, kerikil, awan panas, dan material lainnya. Sedangkan jika yang keluar berupa hembusan asap putih, gas, hal itu bukanlah disebut erupsi. Finalis Jegeg Bagus Karangasem itu sendiri yang akan kembali berlaga pada tanggal 23 Juni 2019 di Taman Budaya Candra Bhauan untuk memperebutkan satu pasang sebagai wakil Karangasem dalam Lomba Jegge Bagus Bali 2019. *k16
Komentar