Sore Ini, Jokowi Ajak Cucu Hadiri Pawai PKB
Sayangnya, Presiden Jokowi tidak bisa hadir dalam pembukaan PKB di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, malam ini.
DENPASAR, NusaBali
Pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Niti Mandala Denpasar, Sabtu (15/6) sore ini bakal dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana serta mengajak cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra, 3. Berbagai persiapan pun dilakukan termasuk gladi pawai dan pembukaan yang dilakukan panitia PKB, Jumat (14/6) kemarin.
Wakil Ketua II Panitia PKB ke-41, Prof Dr I Gde Arya Sugiartha SSKar MHum, menjelaskan, pelepasan pawai PKB ke-41 tahun 2019 mulai pukul 14.00 Wita ditandai dengan pemukulan kulkul dan disambut dengan ‘Tabuh Ketug Bumi’ persembahan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, sekaligus mengiringi maskot PKB ‘Siwa Nataraja’ sebagai tanda pawai telah dilepas. Untuk tahun ini PKB mengambil tema ‘Bayu Pramana : Memuliakan Sumber Daya Angin’.
“Secara konseptual sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada pawai, pagelaran, pameran, sarasehan, lomba, workshop dan parade. Tahun ini semua materi mengacu pada tema Bayu Pramana, yakni bagaimana kita memuliakan sumber daya angin. Cara seniman dalam memuliakan sumber daya angina dengan menampilkan gerakan-gerakan yang indah,” ujarnya.
Dalam pawai, berbagai pemahaman tentang Bayu Pramana yang digali dari sastra-sastra tradisi, selanjutnya digunakan sebagai sumber inspirasi penciptaan seni. “Contohnya kipas. Kipas akan terlihat indah bila digerakkan dengan angin sebagai energinya, pindekan dan layang-layang juga begitu. Akan bagus kelihatan bila diterpa angin. Jadi ini akan menjadi nuansa baru. Tampilan pawai akan sesuai dengan temanya,” ungkapnya.
Pawai tahun ini memiliki bentuk dan struktur yang berbeda dengan pawai tahun sebelumnya. Perbedaan ini terletak pada konsep pawai yang mana keseluruhan peserta pawai harus mampu menyajikan materi pawainya secara atraktif. Mulai dari berjalan hingga ke penggunaan properti harus dikemas secara estetis. Selain itu, pada pawai kali ini setiap peserta pawai dari kabupaten/kota se-Bali wajib menampilkan sebuah garapan tematik yang properti garapannya menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan angin.
Para peserta pawai wajib menyajikan pawai dengan prosesi ‘ber-display sambil berjalan’. Ketika berposisi di depan panggung kehormatan, masing-masing peserta pawai diberi waktu maksimal 2,5 menit untuk ber-display. Khusus untuk ISI Denpasar, yang akan menampilkan garapan ‘Ketug Bumi’ serta mengiringi tari ‘Siwa Nataraja’ sebagai garapan pembuka pelepasan pawai, diberikan waktu ber-display selama 5 menit.
Rute pawai mengikuti prosesi purwa daksina (berkeliling se-arah jarum jam). Para peserta menambil start awal di ujung selatan Jalan Ir Juanda, dan posisi start pelepasan tepatnya di depan ‘ujung timur’ panggung kehormatan pertama dan berakhir di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali. Jumlah peserta pawai diperkirakan 4000-an orang.
Kedatangan presiden akan disambut dengan 100 tari Pendet dan 100 tari Baris dari SMK Negeri 3 Sukawati Gianyar. Sebagai garapan Pembuka akan ditampilkan Tari Siwa Nataraja diiringi gamelan Ketug Bumi persembahan ISI Denpasar. Kemudian peserta pawai duta kabupaten/kota se-Bali, diikuti oleh partisipan luar negeri dan luar daerah seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), ISBI Tanah Papua, serta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, malam kemarin juga diadakan gladi pembukaan PKB yang diisi dengan pagelaran oratorium ‘Bali Padma Bhuwana’ di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali. Tema ini diambil mengangkat cerita kedigjayaan Pulau Dewata di masa silam di bawah kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong. Selain itu dikisahkan juga dengan tentang Danghyang Nirartha hingga terbentuknya asal usul topeng Sidakarya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana mengatakan, gladi bersih yang dilakukan untuk menyempurnakan garapan sebelum akan ditampilkan Sabtu (15/6) malam ini. “Latihan ini sudah dilakukan intens selama berminggu-minggu. Jadi kami berharap tidak saja indah, tapi juga ada narasi yang indah yang bisa dibaca oleh masyarakat yang menonton,” katanya.
Sayangnya, Presiden Jokowi tidak hadir dalam pembukaan di Taman Budaya. Presiden akan melepas pawai, dan sesudahnya akan langsung bertolak menuju Bandara Ngurah Rai. Menurut Kadis Adnyana, Presiden Jokowi tidak bisa datang ke Panggung Terbuka Ardha Candra, pada malam harinya memiliki agenda, sehingga harus bertolak ke bandara malam itu juga. “Presiden ada agenda lain pada malam harinya. Sehingga saat pawai, nantinya bapak presiden akan membuka PKB sekaligus melepas pawai di Bajra Sandhi. Sehingga malamnya hanya pagelaran dan sambutan bapak gubernur,” tandas Kadis Adnyana.*ind
Wakil Ketua II Panitia PKB ke-41, Prof Dr I Gde Arya Sugiartha SSKar MHum, menjelaskan, pelepasan pawai PKB ke-41 tahun 2019 mulai pukul 14.00 Wita ditandai dengan pemukulan kulkul dan disambut dengan ‘Tabuh Ketug Bumi’ persembahan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, sekaligus mengiringi maskot PKB ‘Siwa Nataraja’ sebagai tanda pawai telah dilepas. Untuk tahun ini PKB mengambil tema ‘Bayu Pramana : Memuliakan Sumber Daya Angin’.
“Secara konseptual sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada pawai, pagelaran, pameran, sarasehan, lomba, workshop dan parade. Tahun ini semua materi mengacu pada tema Bayu Pramana, yakni bagaimana kita memuliakan sumber daya angin. Cara seniman dalam memuliakan sumber daya angina dengan menampilkan gerakan-gerakan yang indah,” ujarnya.
Dalam pawai, berbagai pemahaman tentang Bayu Pramana yang digali dari sastra-sastra tradisi, selanjutnya digunakan sebagai sumber inspirasi penciptaan seni. “Contohnya kipas. Kipas akan terlihat indah bila digerakkan dengan angin sebagai energinya, pindekan dan layang-layang juga begitu. Akan bagus kelihatan bila diterpa angin. Jadi ini akan menjadi nuansa baru. Tampilan pawai akan sesuai dengan temanya,” ungkapnya.
Pawai tahun ini memiliki bentuk dan struktur yang berbeda dengan pawai tahun sebelumnya. Perbedaan ini terletak pada konsep pawai yang mana keseluruhan peserta pawai harus mampu menyajikan materi pawainya secara atraktif. Mulai dari berjalan hingga ke penggunaan properti harus dikemas secara estetis. Selain itu, pada pawai kali ini setiap peserta pawai dari kabupaten/kota se-Bali wajib menampilkan sebuah garapan tematik yang properti garapannya menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan angin.
Para peserta pawai wajib menyajikan pawai dengan prosesi ‘ber-display sambil berjalan’. Ketika berposisi di depan panggung kehormatan, masing-masing peserta pawai diberi waktu maksimal 2,5 menit untuk ber-display. Khusus untuk ISI Denpasar, yang akan menampilkan garapan ‘Ketug Bumi’ serta mengiringi tari ‘Siwa Nataraja’ sebagai garapan pembuka pelepasan pawai, diberikan waktu ber-display selama 5 menit.
Rute pawai mengikuti prosesi purwa daksina (berkeliling se-arah jarum jam). Para peserta menambil start awal di ujung selatan Jalan Ir Juanda, dan posisi start pelepasan tepatnya di depan ‘ujung timur’ panggung kehormatan pertama dan berakhir di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali. Jumlah peserta pawai diperkirakan 4000-an orang.
Kedatangan presiden akan disambut dengan 100 tari Pendet dan 100 tari Baris dari SMK Negeri 3 Sukawati Gianyar. Sebagai garapan Pembuka akan ditampilkan Tari Siwa Nataraja diiringi gamelan Ketug Bumi persembahan ISI Denpasar. Kemudian peserta pawai duta kabupaten/kota se-Bali, diikuti oleh partisipan luar negeri dan luar daerah seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), ISBI Tanah Papua, serta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, malam kemarin juga diadakan gladi pembukaan PKB yang diisi dengan pagelaran oratorium ‘Bali Padma Bhuwana’ di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali. Tema ini diambil mengangkat cerita kedigjayaan Pulau Dewata di masa silam di bawah kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong. Selain itu dikisahkan juga dengan tentang Danghyang Nirartha hingga terbentuknya asal usul topeng Sidakarya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana mengatakan, gladi bersih yang dilakukan untuk menyempurnakan garapan sebelum akan ditampilkan Sabtu (15/6) malam ini. “Latihan ini sudah dilakukan intens selama berminggu-minggu. Jadi kami berharap tidak saja indah, tapi juga ada narasi yang indah yang bisa dibaca oleh masyarakat yang menonton,” katanya.
Sayangnya, Presiden Jokowi tidak hadir dalam pembukaan di Taman Budaya. Presiden akan melepas pawai, dan sesudahnya akan langsung bertolak menuju Bandara Ngurah Rai. Menurut Kadis Adnyana, Presiden Jokowi tidak bisa datang ke Panggung Terbuka Ardha Candra, pada malam harinya memiliki agenda, sehingga harus bertolak ke bandara malam itu juga. “Presiden ada agenda lain pada malam harinya. Sehingga saat pawai, nantinya bapak presiden akan membuka PKB sekaligus melepas pawai di Bajra Sandhi. Sehingga malamnya hanya pagelaran dan sambutan bapak gubernur,” tandas Kadis Adnyana.*ind
Komentar