Peradah Indonesia Salurkan Bantuan di Mojokerto
Usai pemilihan ketua umum periode 2015-2018, Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Sosial menyalurkan sembako ke Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jawa Timur.
MOJOKERTO, NusaBali
Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa dijadwalkan ikut serta, namun pada hari H yakni Minggu (1/11) menteri berhalangan hadir.
“Kami baru mendapat kabar dari pihak Kementerian Sosial, kalau ibu menteri tidak bisa hadir karena mengurus asap. Beliau dari Pekanbaru langsung ke Jambi mendampingi Presiden untuk memantau bencana asap. Beliau minta maaf kepada warga di sini tidak bisa datang, semoga ketidakhadiran beliau tidak mengurangi kekhidmatan acara,” ujar Ketua Umum Peradah Indonesia D Sures Kumar, Minggu (1/11).
Sures mengatakan, pemberian sembako kepada umat di sekitar Pura Ranu Ngudi Sari sebagai bentuk kepedulian Peradah Indonesia kepada umat Hindu di sekitar pura, terutama para lanjut usia. Ia berharap bantuan yang diberikan bermanfaat bagi mereka. “Mohon jangan dilihat dari besar atau kecilnya bantuan ini, tapi tolong lihat semangat dan ketulusan kami yang muda-muda ini,” jelas Sures.
Ketika menyalurkan bantuan, Peradah Indonesia disambut oleh masyarakat sekitar. Turut hadir Ketua PHDI Kabupaten Mojokerto Kadiran, Ketua Rumah Tangga Pura Ranu Ngudi Sari Eko Sukaryanto, Pinandita Pura Ranu Ngudi Sari R Margono dan Kepala Desa Pohjejer Soeharto. Soeharto mengatakan, sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan Peradah Indonesia.
Dia merasa bangga dan senang Peradah Indonesia mau mengunjungi desanya dan memberikan bantuan. Bagi Soeharto, itu merupakan sebuah perhatian besar dari Peradah Indonesia kepada masyarakat setempat. Apalagi saat ini musim kemarau sehingga selama tiga bulan penduduk di desanya yang mayoritas sebagai petani kekurangan air. “Adanya kegiatan sosial Peradah menunjukkan sebuah perhatian mereka kepada kami. Bantuan yang diberikan ini sangat bermanfaat dan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, karena kami di sini majemuk atau bisa dikatakan miniatur Indonesia lantaran tak hanya ada umat Hindu dari Jawa dan Bali saja, melainkan ada juga umat lainnya yang saling hidup rukun,” imbuh Soeharto.
Selain penduduk dari Desa Pohjejer, hadir pula sejumlah penduduk dari desa terdekat untuk meramaikan acara seperti Bibit Sujarno. Menurut umat Hindu dari desa Jati Duku ini, di wilayahnya masyarakat setempat pasti akan turut datang ke acara yang diselenggarakan umat di desa lain. Sumbangan yang diberikan Peradah Indonesia pun secara simbolis diserahkan ke kepada Kepala Desa Pohjejer, Soeharto.
Soeharto kemudian menyerahkan kepada umat Hindu serta masyarakat di sekitar pura. Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Jawa Timur I Nyoman Bintara Prayudi menyatakan, sebagai tuan rumah dari Mahasabha ke X, ia mengusulkan baksos digelar di Mojokerto. Sebab, Mojokerto memiliki historis penting. Di daerah tersebut, pada masa Majapahit Hindu sangat besar.
Bahkan menjadi basis bagi umat Hindu, sayang karena ada kendala eksternal membuat umat Hindu di Mojokerto tak lagi sebesar dahulu. Sampai-sampai penurunan umat Hindu sangat siginifikan sehingga menjadi perhatian Peradah. Guna membangkitkan semangat kepada umat Hindu di Mojokerto mereka melaksanakan bhakti sosial agar kelestarian Hindu tetap terjaga.
Komentar