Pencairan Anggaran PKB Buleleng Tunggu Bupati
Ratusan seniman Buleleng yang akan tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 Provinsi Bali sampai saat ini masih menunggu pencairan beaya yang akan dipakai selama pementasan.
SINGARAJA, NusaBali
Pencairan anggaran itu kini masih menunggu tanda tangan (TTD) Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan dipastikan sudah dapat direalisasikan pekan depan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang menjamin seluruh seniman Buleleng dipastikan ‘mebekel’ saat berangkat ke Denpasar. Bahkan beberapa kesenian yang dijadwalkan tampil sejak tanggal 15-16 Juni, beaya pementasan mereka sudah dicairkan lebih awal. “Untuk dana PKB besok dan lusa sudah cair, sedangkan sisanya sedang diproses TU, Senin nanti diajukan ke Bupati untuk dimintakan tanda tangan, sehingga Selasa depan bisa diproses dan Rabu sudah bisa didistribusikan,” kata Gede Komang.
Kontingen Buleleng diperkuat ratusan senimannya akan mengikuti 16 jenis kegiatan dalam PKB Bali ke-41. Seluruhnya disebut menghabiskan anggaran dengan total Rp 990 juta bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung. Proses pencairan memang sedikit lambat lantaran Dinas Kebudyaan haris memenuhi beberapa persyaratan pencairan dana tersebut. “Masalah anggaran sudah tidak ada masalah dan kami pastikan semua seniman Buleleng nanti mebekel ke PKB,” ucap Gede Komang.
Selama sebulan penuh, Buleleng mengikuti 16 jenis kegiatan. Buleleng terpaksa absen di empat kegiatan. Delapan kegiatan yang dimaksudkan yakni kesenian tembang girang atau arja negak, drama gog klasik era 70-an, kesenian kolosal, dan kesenian hasil rekonstruksi.
Absennya Buleleng di sejumlah kegiatan PKB itu dikarenakan memang seniman di bidang tersebut sangat minim. Meski ada beberapa seperti kesenian Arja, pemainnya tak memenuhi jumlah minimal yang ditetapkan oleh panitia provinsi. Selain itu yang menjadi penyebab lain karena keterbatasan anggaran, sehingga ada beberapa kesenian yang melibatkan seniman banyak, seperti kesenian kolosal dan rekonstruksi belum dapat ditampilkan.
“Ke depan ini yang perlu menjadi pemikiran semua. Sehingga targetnya minimal kita mengikuti item kegiatan provinsi bisa 80 persen. Sekarang 2019 kemampuan daerah belum begitu besar beri daya dukung di Dinas Kebudayaan,” jelas dia.*k23
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang menjamin seluruh seniman Buleleng dipastikan ‘mebekel’ saat berangkat ke Denpasar. Bahkan beberapa kesenian yang dijadwalkan tampil sejak tanggal 15-16 Juni, beaya pementasan mereka sudah dicairkan lebih awal. “Untuk dana PKB besok dan lusa sudah cair, sedangkan sisanya sedang diproses TU, Senin nanti diajukan ke Bupati untuk dimintakan tanda tangan, sehingga Selasa depan bisa diproses dan Rabu sudah bisa didistribusikan,” kata Gede Komang.
Kontingen Buleleng diperkuat ratusan senimannya akan mengikuti 16 jenis kegiatan dalam PKB Bali ke-41. Seluruhnya disebut menghabiskan anggaran dengan total Rp 990 juta bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung. Proses pencairan memang sedikit lambat lantaran Dinas Kebudyaan haris memenuhi beberapa persyaratan pencairan dana tersebut. “Masalah anggaran sudah tidak ada masalah dan kami pastikan semua seniman Buleleng nanti mebekel ke PKB,” ucap Gede Komang.
Selama sebulan penuh, Buleleng mengikuti 16 jenis kegiatan. Buleleng terpaksa absen di empat kegiatan. Delapan kegiatan yang dimaksudkan yakni kesenian tembang girang atau arja negak, drama gog klasik era 70-an, kesenian kolosal, dan kesenian hasil rekonstruksi.
Absennya Buleleng di sejumlah kegiatan PKB itu dikarenakan memang seniman di bidang tersebut sangat minim. Meski ada beberapa seperti kesenian Arja, pemainnya tak memenuhi jumlah minimal yang ditetapkan oleh panitia provinsi. Selain itu yang menjadi penyebab lain karena keterbatasan anggaran, sehingga ada beberapa kesenian yang melibatkan seniman banyak, seperti kesenian kolosal dan rekonstruksi belum dapat ditampilkan.
“Ke depan ini yang perlu menjadi pemikiran semua. Sehingga targetnya minimal kita mengikuti item kegiatan provinsi bisa 80 persen. Sekarang 2019 kemampuan daerah belum begitu besar beri daya dukung di Dinas Kebudayaan,” jelas dia.*k23
Komentar