45 Anak Ikuti Seleksi Duta Anak Provinsi Bali
Mimbar Anak Bali (MAB) XXII Tahun 2019 digelar selama tiga hari di Kabupaten Jembrana, Jumat (14/6) - Minggu (16/6).
NEGARA, NusaBali
Ajang ini untuk pemilihan lima orang Duta Anak Provinsi Bali yang akan mewakili Bali dalam penyusunan Suara Anak Indonesia 2019 di tingkat Nasional. Kegiatan ini akan diikuti 45 anak dari kabupaten/kota se-Bali.
Ajang MAB itu, sebelumnya dipusatkan di Hotel Jimbarwana, Jembrana. Sementara khusus untuk grand final, digelar di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Minggu (16/6) kemarin. Turut hadir pada acara grand final tersebut, Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekda Jembrana I Ketut Kariadi Erawan, yang mewakili Bupati Jembrana, Kadis Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, serta Kabid Pemenuhan Hak Anak Pemprov Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati.
Kabid Pemenuhan Hak Anak Pemprov Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati, mengatakan anak memiliki peran strategis menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara. Maka, anak perlu diberi kesempatan seluas-luasnya, untuk tumbuh berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun pemenuhan hak-hak lainnya. “Jumlah anak di Bali sangat besar, dan harus mendapat perlakukan yang sama. Karena itu, melalui wadah ini dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan anak-anak maupun sesama anak-anak se-Bali, “ujar Candrawati.
Bupati Jembrana I Putu Artha, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Sekda Jembrana, I Ketut Kariadi Erawan, mengharapkan MAB ini dapat menjadi tauladan bagi anak-anak, untuk menjadi generasi muda yang berbudaya, berakhlak mulia, dan berkwalitas serta bisa menjaga harmoni Bali demi mewujudkan Indonesia Layak Anak. Melalui MAB ini, anak-anak dapat berpartisipasi dan berperan aktif pada setiap tahapan pembangunan dan dapat membuktikan bahwa Bali memiliki anak-anak yang berpotensi yang patut untuk terus difasilitasi agar dapat menjadi penerus bangsa dimasa mendatang. “Kepada Duta Anak Kabupaten/Kota kami ucapkan selamat berjuang meraih penghargaan Duta Anak Bali tahun 2019,” ujarnya.
Ketua Panitia MAB XIII/2019 I Komang Edwin menjelaskan MAB adalah kegiatan tahunan Forum Anak Daerah Provinsi Bali yang dilaksanakan sebagai salah satu wujud perealisasian pemenuhan hak anak dalam bidang partisipasi anak. Pada ajang MAB tahun ini pun diambil tema “Melangkah Dalam Harmoni”. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah bagi seluruh anak Bali untuk menyalurkan ataupun melahirkan Suara Anak Bali 2019 yang berupa harapan dan aspirasi anak-anak Bali akan kehidupan yang lebih baik, yang nantinya akan menjadi rekomendasi delegasi Bali dalam penyusunan Suara Anak Indonesia 2019.
Disamping itu, sambung Edwin, kegiatan ini dapat mewujudkan Provinsi Bali sebagai Provinsi Layak Anak. Dalam MAB tahun ini, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi Duta Anak Bali. Diantaranya, Attitude yang meliputi sikap dan perilaku peserta, Brain terkait berpikir, memunculkan ide, dan menyelesaikan masalah dengan baik, Charismatic terkait mempengaruhi orang lain dengan kharismanya, Dedication terkait mendedikasikan diri untuk Forum Anak Daerah (FAD) Bali dan anak-anak Bali, seta Energic terkait kemampuan membangkitkan semangat dalam melakukan aktivitas atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak.
Para juri yang dilibatkan, antara lain, Ida Ayu Nyoman Candrawati SH MPar, Dr I Gede Wahyu Adi Raditya SKed, I Nyoman Inggi Indrayana Kendran StrPar, Made Syanindita Putri Larasati, dan Luh Vida Sasmitha. Dari hasil seleksi meliputi tes administrasi, pengetahuan umum, public speaking, serta tes kemampuan bakat dalam MAB, itu terpilih lima orang Duta Anak Provinsi Bali dari lima kabupaten. Masing masing Nengah Ade Drastawan (Duta Anak Bangli) sebagai duta jaringan, Meiliana Putri (Duta Anak Karangasem) sebagai duta perlindungan khusus, Ni Made Devina Nanda (Duta Anak Jembrana) sebagai duta kesehatan, I Gede Janitra (Duta Anak Gianyar) sebagai duta anak partisipasi, dan Made Arya Abigara (Duta Anak Buleleng) sebagai duta anak pendidikan. *ode
Ajang MAB itu, sebelumnya dipusatkan di Hotel Jimbarwana, Jembrana. Sementara khusus untuk grand final, digelar di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Minggu (16/6) kemarin. Turut hadir pada acara grand final tersebut, Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekda Jembrana I Ketut Kariadi Erawan, yang mewakili Bupati Jembrana, Kadis Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPPKB) Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, serta Kabid Pemenuhan Hak Anak Pemprov Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati.
Kabid Pemenuhan Hak Anak Pemprov Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati, mengatakan anak memiliki peran strategis menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara. Maka, anak perlu diberi kesempatan seluas-luasnya, untuk tumbuh berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun pemenuhan hak-hak lainnya. “Jumlah anak di Bali sangat besar, dan harus mendapat perlakukan yang sama. Karena itu, melalui wadah ini dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan anak-anak maupun sesama anak-anak se-Bali, “ujar Candrawati.
Bupati Jembrana I Putu Artha, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Sekda Jembrana, I Ketut Kariadi Erawan, mengharapkan MAB ini dapat menjadi tauladan bagi anak-anak, untuk menjadi generasi muda yang berbudaya, berakhlak mulia, dan berkwalitas serta bisa menjaga harmoni Bali demi mewujudkan Indonesia Layak Anak. Melalui MAB ini, anak-anak dapat berpartisipasi dan berperan aktif pada setiap tahapan pembangunan dan dapat membuktikan bahwa Bali memiliki anak-anak yang berpotensi yang patut untuk terus difasilitasi agar dapat menjadi penerus bangsa dimasa mendatang. “Kepada Duta Anak Kabupaten/Kota kami ucapkan selamat berjuang meraih penghargaan Duta Anak Bali tahun 2019,” ujarnya.
Ketua Panitia MAB XIII/2019 I Komang Edwin menjelaskan MAB adalah kegiatan tahunan Forum Anak Daerah Provinsi Bali yang dilaksanakan sebagai salah satu wujud perealisasian pemenuhan hak anak dalam bidang partisipasi anak. Pada ajang MAB tahun ini pun diambil tema “Melangkah Dalam Harmoni”. Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah bagi seluruh anak Bali untuk menyalurkan ataupun melahirkan Suara Anak Bali 2019 yang berupa harapan dan aspirasi anak-anak Bali akan kehidupan yang lebih baik, yang nantinya akan menjadi rekomendasi delegasi Bali dalam penyusunan Suara Anak Indonesia 2019.
Disamping itu, sambung Edwin, kegiatan ini dapat mewujudkan Provinsi Bali sebagai Provinsi Layak Anak. Dalam MAB tahun ini, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi Duta Anak Bali. Diantaranya, Attitude yang meliputi sikap dan perilaku peserta, Brain terkait berpikir, memunculkan ide, dan menyelesaikan masalah dengan baik, Charismatic terkait mempengaruhi orang lain dengan kharismanya, Dedication terkait mendedikasikan diri untuk Forum Anak Daerah (FAD) Bali dan anak-anak Bali, seta Energic terkait kemampuan membangkitkan semangat dalam melakukan aktivitas atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak.
Para juri yang dilibatkan, antara lain, Ida Ayu Nyoman Candrawati SH MPar, Dr I Gede Wahyu Adi Raditya SKed, I Nyoman Inggi Indrayana Kendran StrPar, Made Syanindita Putri Larasati, dan Luh Vida Sasmitha. Dari hasil seleksi meliputi tes administrasi, pengetahuan umum, public speaking, serta tes kemampuan bakat dalam MAB, itu terpilih lima orang Duta Anak Provinsi Bali dari lima kabupaten. Masing masing Nengah Ade Drastawan (Duta Anak Bangli) sebagai duta jaringan, Meiliana Putri (Duta Anak Karangasem) sebagai duta perlindungan khusus, Ni Made Devina Nanda (Duta Anak Jembrana) sebagai duta kesehatan, I Gede Janitra (Duta Anak Gianyar) sebagai duta anak partisipasi, dan Made Arya Abigara (Duta Anak Buleleng) sebagai duta anak pendidikan. *ode
Komentar