Diperiksa, Tiga Perbekel Tutup Mulut
“Tadi kami ditanya terkait pengadaan mobil. Mohon maaf ya saya capek sekali. Besok kami datang lagi,”
Terkait Pengadaan Mobil Xpander Exceed di Gianyar
DENPASAR, NusaBali
Tiga orang saksi dalam pengadaan kendaraan mobil Xpander Exceed A/T hitam dan roda dua untuk operasional pemerintahan desa dan BPD se-Kabupaten Gianyar datang ke Polda Bali untuk memberikan klarifikasi, pada Senin (17/6) pagi. Namun ketiganya kompak tutup mulut ketika ditanya soal materi pemeriksaan yang dilakukan penyidik.
Ketiga orang yang datang kemarin, yakni I Gusti Nyoman Gede Susila selaku Ketua Forum Komunikasi Perbekel/Lurah (FKPL) Kabupaten Gianyar, Ketua II FKPL Gianyar, I Gede Purnadi Yoga yang merupakan Perbekel Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring dan Sekretaris FKPL Gianyar, I Made Junarta yang merupakan Perbekel Bukian, Kecamatan Payangan.
Ketiganya tiba di Polda Bali di Jalan WR Supratman sekitar pukul 09.00 Wita langsung menuju ruangan Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Bali di lantai IV. Ketiganya terlihat datang dengan membawa berkas dokumen yang disimpan di dalam tas maupun map. Ketiganya diperiksa pada dua ruangan berbeda. I Gusti Nyoman Gede Susila dan I Made Junarta diperiksa pada satu ruangan, sementara I Gede Purnadi Yoga diperiksa pada ruangan sebelahnya.
Ketiganya menjalani pemeriksaan selama hampir 7,5 jam hingga pukul 16.30 Wita. Dipantau dari balik jendela ruangan pemeriksaan ketiganya tampak serius memberikan keterangan. Masing-masing membuka map yang berisi tumpukan berkas dokumen yang mereka bawa. Terlihat muka dari ketiganya tampak tak gairah, namun mereka tetap mengikuti pemeriksaan dengan baik.
Sekitar pukul 16.30 Wita Gede Susila dan Made Junarta keluar dari ruang pemeriksaan. Saat dicegat wartawan awalnya keduanya saling lempar untuk beri keterangan tapi akhirnya tak ada yang mau bicara. Keduanya berusaha dengan cepat untuk segera turun ke lantai I gedung pemeriksaan.
Karena terus dikejar wartawan, Made Junarta mengatakan pihaknya datang hanya untuk memberikan klarifikasi. Penyidik menanyakan hal-hal seputar pengadaan mobil yang kini tengah dibidik Polda Bali. “Tadi kami ditanya terkait pengadaan mobil. Mohon maaf ya saya capek sekali. Besok kami datang lagi,” tutur Made Junarta dengan wajah kesal didampingi oleh Gede Susila yang terus diam tanpa kata.
Terpisah Wadir Krimsus Polda Bali, AKBP Bambang Tertianto dikonfirmasi terpisah kemarin siang enggan berkomentar banyak. antan penyidik utama Komisis Pemberantasan Korupsi (KPK) ini hanya membenarkan adanya pemeriksaan itu. “Ketiganya dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Ini guna memperjelas terkair pengadaan mobil operasional pemerintahan desa dan BPD se-Kabupaten Gianyar,” tulis AKBP Bambang melalui pesan singkatnya.
Sebagaimana diberitakan, 63 mobil Xpander tersebut dibeli di dealer PT Bumen Redja Abadi, Denpasar, atas nama pemesan Ketua FKPL Gianyar I Gusti Nyoman Gede Susila, 10 Januari 2019. Namun usai rapat, Kamis kemarin, kepada NusaBali, Susila mengaku selaku Ketua FKPL Gianyar, dirinya bukan terlibat dalam pengadaan mobil ini. Dia mengaku hanya mengkoordinasikan dan menyosialisasikan terkait Perbup Gianyar tentang pengadaan mobil ini. ‘’Pengadaan mobil ini kan di masing-masing desa. Hak dan kewenangannya pun di masing-maisng desa. Yang jelas, saya bukan pembeli, hanya mewakili perbekel lain untuk memesan agar barang meyakinkan,’’ jelasnya. *pol
Komentar