Desa Kutuh Luncurkan Kampung Bola Internasional
Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung terus berinovasi antara lain dengan membuka destinasi wisata baru guna meningkatkan kesejahteraan warganya.
MANGUPURA, NusaBali
Salah satunya dengan meluncurkan Kampung Bola Internasional di Gunung Payung Culture Park (GPCP) pada Minggu (16/6) malam. Diharapkan, dengan diluncurkannya ikon itu bisa membawa angin segar untuk lokasi wisata berbasis olahraga alias sport tourism.
Bendesa Adat Kutuh I Made Wena menjelaskan Gunung Payung Culture Park merupakan salah satu dari dua kawasan wisata yang dimiliki Desa Kutuh. Satunya lagi adalah Pantai Pandawa. Untuk GPCP ini dibangun di atas lahan seluas 20 hektare dengan rincian 16 ha lahan Pelaba Pura Dhang Kahyangan dan 4 ha adalah tebing. Kawasan ini, menurut Made Wena dikembangkan menjadi kawasan pariwisata yang mengedepankan budaya dan salah satu ikonnya adalah Kampung Bola Internasional. Nah, ikon ini nanti diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata dengan konsep sport tourism.
“Di dalam Gunung Payung Culture Park ini memang dibuatkan konsep sports tourism. Maka, hadirlah Kampung Bola Internasional. Dengan peluncuran ini, kawasan ini akan menjadi yang pertama dalam mengembangkan sport tourism di Badung dan Bali umumnya,” tuturnya.
Wena mengungkapkan, pengembangan sport tourism ini termotivasi oleh pemanfaatan dana desa bekerjasama dengan pihak desa dinas. Dana desa dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangunan kampung bola tersebut. Dalam pengembangan itu, pihaknya juga bertemu dengan Yayasan Go Bola Bali yang memiliki visi yang sama dalam membangun dan memgembangkan olahraga sepakbola. “Dengan kesamaan pandangan terkait bola dan juga konsep sport tourism, maka terbentuklah kampung bola ini. Tentu, ada keinginan dari dalam diri kita juga, agar Indonesia ke depannya bisa melahirkan pemain bola berskala internasional,” imbuhnya. Dia menyebut pembangunan kampung bola ini juga didukung oleh Pemkab Bandung.
Hal senada disampaikan Perbekel Kutuh Wayan Purja. Dia menyatakan, perkembangan di Desa Kutuh dengan adanya BUMDa sudah berjalan sangat bagus. Dia optimistis dengan pengelolaan dana desa bisa mencapai hal yang diinginkan. “Memang ini adalah terobosan sport tourism. Sehingga, kita yakin kalau ke depannya wisata ini akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ucapnya.
Peluncuran Kampung Bola Internasional itu dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, anggota DPD RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, Asisten Administrasi Umum Setda Badung Cok Raka Darmawan mewakili Bupati I Nyoman Giri Prasta. *dar
Bendesa Adat Kutuh I Made Wena menjelaskan Gunung Payung Culture Park merupakan salah satu dari dua kawasan wisata yang dimiliki Desa Kutuh. Satunya lagi adalah Pantai Pandawa. Untuk GPCP ini dibangun di atas lahan seluas 20 hektare dengan rincian 16 ha lahan Pelaba Pura Dhang Kahyangan dan 4 ha adalah tebing. Kawasan ini, menurut Made Wena dikembangkan menjadi kawasan pariwisata yang mengedepankan budaya dan salah satu ikonnya adalah Kampung Bola Internasional. Nah, ikon ini nanti diharapkan bisa menjadi daya tarik wisata dengan konsep sport tourism.
“Di dalam Gunung Payung Culture Park ini memang dibuatkan konsep sports tourism. Maka, hadirlah Kampung Bola Internasional. Dengan peluncuran ini, kawasan ini akan menjadi yang pertama dalam mengembangkan sport tourism di Badung dan Bali umumnya,” tuturnya.
Wena mengungkapkan, pengembangan sport tourism ini termotivasi oleh pemanfaatan dana desa bekerjasama dengan pihak desa dinas. Dana desa dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangunan kampung bola tersebut. Dalam pengembangan itu, pihaknya juga bertemu dengan Yayasan Go Bola Bali yang memiliki visi yang sama dalam membangun dan memgembangkan olahraga sepakbola. “Dengan kesamaan pandangan terkait bola dan juga konsep sport tourism, maka terbentuklah kampung bola ini. Tentu, ada keinginan dari dalam diri kita juga, agar Indonesia ke depannya bisa melahirkan pemain bola berskala internasional,” imbuhnya. Dia menyebut pembangunan kampung bola ini juga didukung oleh Pemkab Bandung.
Hal senada disampaikan Perbekel Kutuh Wayan Purja. Dia menyatakan, perkembangan di Desa Kutuh dengan adanya BUMDa sudah berjalan sangat bagus. Dia optimistis dengan pengelolaan dana desa bisa mencapai hal yang diinginkan. “Memang ini adalah terobosan sport tourism. Sehingga, kita yakin kalau ke depannya wisata ini akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ucapnya.
Peluncuran Kampung Bola Internasional itu dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, anggota DPD RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, Asisten Administrasi Umum Setda Badung Cok Raka Darmawan mewakili Bupati I Nyoman Giri Prasta. *dar
Komentar