Tampilkan Rejang Renteng 505 Penari, Kuliner Timbungan Sepanjang 50 Meter
Festival Yeh Gangga II, Tabanan
TABANAN, NusaBali
Festival Yeh Gangga II yang akan digelar pada 22–23 Juni selain dimeriahkan penampilan Tari Rejang Renteng 505 penari, juga ditampilkan kuliner timbungan ikan laut sepanjang 50 meter. Dua hal yang menjadi ciri khas dalam festival yang menelan anggaran Rp 1 miliar tersebut tengah dipersiapkan.
Bendesa Adat Pakraman Yeh Gangga I Ketut Dolia alias Pan Bayu, mengungkapkan persiapan festival yang acaranya akan dipusatkan di Pantai Yeh Gangga, telah berjalan 80 persen. Tinggal memoles beberapa bagian mulai dari stand kuliner, panggung, dan sejumlah hiasan. “Persiapan sudah 80 persen,” ujar Dolia, Senin (17/6) sore, di Pantai Yeh Yangga saat meninjau latihan menari Rejang Renteng.
Kata dia, penari Rejang Renteng yang akan tampil di festival sudah latihan setiap sore. Mereka terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Sudimara yang notabene memiliki pekerjaan dagang pindang, istri nelayan, buruh tani, dan dagang sayur. “Jadi mereka ini pilihan, ibu-ibu yang sudah berumur. Pakaian penari saat pembukaan adalah putih kuning,” tegasnya.
Terkait dengan jumlah penari 505 memang diambil angka ganjil. Karena saat menarikan Rejang Renteng, jumlah penari tidak boleh berjumlah genap. “Uger-uger (aturan) di niskala memang tidak boleh genap, harus ganjil untuk menghindari hal yang tak diinginkan,” aku Dolia.
Sementara itu untuk kuliner timbungan yang dibuat sampai 50 meter saat ini tengah dipersiapkan. Timbungan adalah kuliner dari daging yang dibalut bambu kemudian dipanggang.
Khusus di Festival Yeh Gangga kali ini daging yang digunakan adalah daging ikan tuna dan lele. “Karena tujuan digelar Festival Yeh Gangga untuk mengangkat kuliner lokal, maka dari itu daging yang digunakan dari laut,” beber Dolia.
Diakuinya, panitia festival adalah krama Desa Pakraman Yeh Gangga, melibatkan krama Yeh Gangga dan sekaa teruna. Termasuk bekerjasama dengan salah satu EO (event organizer) untuk menyediakan panggung dan sejumlah stand kuliner yang menyuguhkan olahan hasil laut. Mulai dari pepes, ikan bakar yang nantinya dijual dan dipersiapkan oleh warga Yeh Gangga.
Pada saat pembukaan, Sabtu (22/6), akan ada lomba jukung hias berwarna tridatu yang diikuti oleh 80 jukung nelayan. Jukung hias ini rencananya berlayar berbarengan ke laut saat matahari terbenam.
Dolia menambahkan, dalam Festival Yeh Gangga nanti sejumlah kesenian juga berpartisipasi. Mulai dari Tek-tekan, tari Kecak, dan beberapa penyanyi Bali seperti Dek Ulik, Lolot Band, dan Tika Pagraky. “Intinya festival kedua ini melibatkan krama Yeh Gangga dan mudah-mudahan berjalan lancar,” tandasnya. *des
Bendesa Adat Pakraman Yeh Gangga I Ketut Dolia alias Pan Bayu, mengungkapkan persiapan festival yang acaranya akan dipusatkan di Pantai Yeh Gangga, telah berjalan 80 persen. Tinggal memoles beberapa bagian mulai dari stand kuliner, panggung, dan sejumlah hiasan. “Persiapan sudah 80 persen,” ujar Dolia, Senin (17/6) sore, di Pantai Yeh Yangga saat meninjau latihan menari Rejang Renteng.
Kata dia, penari Rejang Renteng yang akan tampil di festival sudah latihan setiap sore. Mereka terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Sudimara yang notabene memiliki pekerjaan dagang pindang, istri nelayan, buruh tani, dan dagang sayur. “Jadi mereka ini pilihan, ibu-ibu yang sudah berumur. Pakaian penari saat pembukaan adalah putih kuning,” tegasnya.
Terkait dengan jumlah penari 505 memang diambil angka ganjil. Karena saat menarikan Rejang Renteng, jumlah penari tidak boleh berjumlah genap. “Uger-uger (aturan) di niskala memang tidak boleh genap, harus ganjil untuk menghindari hal yang tak diinginkan,” aku Dolia.
Sementara itu untuk kuliner timbungan yang dibuat sampai 50 meter saat ini tengah dipersiapkan. Timbungan adalah kuliner dari daging yang dibalut bambu kemudian dipanggang.
Khusus di Festival Yeh Gangga kali ini daging yang digunakan adalah daging ikan tuna dan lele. “Karena tujuan digelar Festival Yeh Gangga untuk mengangkat kuliner lokal, maka dari itu daging yang digunakan dari laut,” beber Dolia.
Diakuinya, panitia festival adalah krama Desa Pakraman Yeh Gangga, melibatkan krama Yeh Gangga dan sekaa teruna. Termasuk bekerjasama dengan salah satu EO (event organizer) untuk menyediakan panggung dan sejumlah stand kuliner yang menyuguhkan olahan hasil laut. Mulai dari pepes, ikan bakar yang nantinya dijual dan dipersiapkan oleh warga Yeh Gangga.
Pada saat pembukaan, Sabtu (22/6), akan ada lomba jukung hias berwarna tridatu yang diikuti oleh 80 jukung nelayan. Jukung hias ini rencananya berlayar berbarengan ke laut saat matahari terbenam.
Dolia menambahkan, dalam Festival Yeh Gangga nanti sejumlah kesenian juga berpartisipasi. Mulai dari Tek-tekan, tari Kecak, dan beberapa penyanyi Bali seperti Dek Ulik, Lolot Band, dan Tika Pagraky. “Intinya festival kedua ini melibatkan krama Yeh Gangga dan mudah-mudahan berjalan lancar,” tandasnya. *des
Komentar