Australia Puji Upaya Koster Bersihkan Bali dari Sampah Plastik
Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster yang telah melahirkan berbagai regulasi, mendapat pujian dan apresiasi dari pemerintah Australia.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya, pujian atas upaya Gubernur Koster dalam membersihkan alam Pulau Dewata dari sampah plastik.
Pujian tersebut disampaikan Konsul Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin, saat audiensi dengan Gubernur Koster di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (18/6) pagi. Ini menjadi pertemuan pertama Anthea Griffin dengan Gubernur Koster sejak ditunjuk menggantikan Helena Studdert sebagai Konjen Australia di Bali, Maret 2019 lalu.
Selain ajang perkenalan, pertemuan Konjen Australia dan Gubernur Bali kemarin juga membahas beberapa isu di bidang pariwisata, budaya, perdagangan, lingkungan, dan pariwisata. Perbincangan paling menonjol adalah seputar masalah lingkungan hidup.
Konjen Australia mengaku sangat terkesan dengan upaya Gubernur Koster yang telah berkiprah dalam mengatasi permasalahan sampah di Bali, utamanya sampah plastik. “Saya senang sekali ketika belanja di supermarket, di mana sayuran buncis dan cabai-nya dibungkus daun pisang,” tutur Anthea Griffin.
Menurut Anthea Griffin, pemerintah Australia tertarik untuk bisa terlibat dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Bali. Selama ini, pihaknya sudah terlibat dalam program edukasi di beberapa hotel dan desa di Bali.
Selain masalah lingkungan, Anthea Griffin juga mengapresiasi pelaksanaan pawai budaya Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI 2019 yang disaksikannya secara langsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (22/6) lalu. Anthea Griffin berharap tahun depan Australia bisa turut berpartisipasi dalam ajang PKB XLII 2020.
Masih di bidang budaya dan pariwisata, Anthea Griffin juga berharap para wisatawan dari Australia bisa lebih berhubungan dengan adat dan budaya Bali, di samping kegemaran mereka dalam berselancar dan berlibur di hotel sebagaimana mestinya.
Sedangkan di bidang perdagangan, Anthea Griffin berharap perjanjian bilateral bidang ekonomi antara Indonesia dengan Australia (IA-CEPA) bisa segera disahkan, sehingga akan berdampak terhadap kerja sama perdagangan antara Bali dengan Australia. "Hubungan antar-negara kita sudah kuat, sekarang kami ingin meningkatkan hubungan people to people (antar-warga)," harapnya.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Konjen Australia, Gubernur Koster mengatakan setelah melarang penggunaan plastik sekali pakai, pihaknya sedang menyiapkan peraturan pengelolaan sampah agar sampah di Bali bisa selesai sejak dari sumbernya.
“Yang sampah organik diupayakan selesai di desa, sedangkan yang anorganik dikelola di satu pihak,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Koster menyambut baik jika ada program yang bisa bersinergi dengan Pemprov Bali untuk menciptakan alam Bali yang bersih, sesuai dengan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'. Menurut Koster, hubungan antara Bali dengan Australia sudah terjalin sejak lama, sehingga pihaknya berharap hubungan ini bahkan dapat terus ditingkatkan. *
Pujian tersebut disampaikan Konsul Jenderal Australia di Bali, Anthea Griffin, saat audiensi dengan Gubernur Koster di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (18/6) pagi. Ini menjadi pertemuan pertama Anthea Griffin dengan Gubernur Koster sejak ditunjuk menggantikan Helena Studdert sebagai Konjen Australia di Bali, Maret 2019 lalu.
Selain ajang perkenalan, pertemuan Konjen Australia dan Gubernur Bali kemarin juga membahas beberapa isu di bidang pariwisata, budaya, perdagangan, lingkungan, dan pariwisata. Perbincangan paling menonjol adalah seputar masalah lingkungan hidup.
Konjen Australia mengaku sangat terkesan dengan upaya Gubernur Koster yang telah berkiprah dalam mengatasi permasalahan sampah di Bali, utamanya sampah plastik. “Saya senang sekali ketika belanja di supermarket, di mana sayuran buncis dan cabai-nya dibungkus daun pisang,” tutur Anthea Griffin.
Menurut Anthea Griffin, pemerintah Australia tertarik untuk bisa terlibat dalam upaya mengatasi permasalahan sampah di Bali. Selama ini, pihaknya sudah terlibat dalam program edukasi di beberapa hotel dan desa di Bali.
Selain masalah lingkungan, Anthea Griffin juga mengapresiasi pelaksanaan pawai budaya Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI 2019 yang disaksikannya secara langsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (22/6) lalu. Anthea Griffin berharap tahun depan Australia bisa turut berpartisipasi dalam ajang PKB XLII 2020.
Masih di bidang budaya dan pariwisata, Anthea Griffin juga berharap para wisatawan dari Australia bisa lebih berhubungan dengan adat dan budaya Bali, di samping kegemaran mereka dalam berselancar dan berlibur di hotel sebagaimana mestinya.
Sedangkan di bidang perdagangan, Anthea Griffin berharap perjanjian bilateral bidang ekonomi antara Indonesia dengan Australia (IA-CEPA) bisa segera disahkan, sehingga akan berdampak terhadap kerja sama perdagangan antara Bali dengan Australia. "Hubungan antar-negara kita sudah kuat, sekarang kami ingin meningkatkan hubungan people to people (antar-warga)," harapnya.
Sementara itu, menanggapi pernyataan Konjen Australia, Gubernur Koster mengatakan setelah melarang penggunaan plastik sekali pakai, pihaknya sedang menyiapkan peraturan pengelolaan sampah agar sampah di Bali bisa selesai sejak dari sumbernya.
“Yang sampah organik diupayakan selesai di desa, sedangkan yang anorganik dikelola di satu pihak,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Koster menyambut baik jika ada program yang bisa bersinergi dengan Pemprov Bali untuk menciptakan alam Bali yang bersih, sesuai dengan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'. Menurut Koster, hubungan antara Bali dengan Australia sudah terjalin sejak lama, sehingga pihaknya berharap hubungan ini bahkan dapat terus ditingkatkan. *
1
Komentar