Relokasi Pedagang Minggu Kedua Juli
Pasar Darurat di Banyuasri Mendekati Rampung
SINGARAJA, NusaBali
Proyek pembangunan kios dan los di areal Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, sebagai Pasar Darurat sudah hampir rampung. Rencananya, pemindahan seluruh pedagang dari bangunan Pasar Banyuari ke Pasar Darurat dilaksanakan pada minggu kedua Juli.
Jumlah bangunan kios dan los yang sedang digarap masing-masing berjumlah, kios ruko sebanyak 92 unit, kios 56 unit dan los sebanyak 308 unit. Kios ruko memiliki luas 3 meter x 3,5 meter, kemudian kios berukuran 3 meter x 3 meter, dan los berukuran 2 meter x 1,5 meter.
Kios ruko untuk pedagang yang selama ini tempati ruko di Pasar Banyuasri. Sedangkan kios untuk pedagang yang ada di dalam Pasar Banyuasri, termasuk juga los. Jumlah bangunan kios dan los tersebut berdasar pendataan jumlah pedagang yang ada di Pasar Banyuasri.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng Ketut Suparto, dikonfirmasi, Selasa (18/6), mengatakan dari hasil koordinasi dan evaluasi dengan rekanan, konsultan pengawas dan perencana, prosentase pembangunan Pasar Darurat saat ini sudah mencapai 71 persen. Pencapaian pengerjaan itu sudah melampaui target yang direncanakan.”Pertanggal 13 Juni 2019, sudah mencapai 66 persen. Ini sudah ada kemajuan 7 persen dari targetnya 59 persen. Dan sekarang sudah mencapai 71 persen. Sekarang tinggal pemasangan rolling door-nya saja,” katanya.
Masih kata Suparto, sesuai kontrak kerja, pembangunan Pasar Darurat itu sudah rampung pertanggal 30 Juni 2019. Direncankan, pemindahan seluruh pedagang Pasar Banyuasri ke Pasar Darurat dilaksanakan pada Juli 2019, sekitar Minggu kedua. “Karena bangunan itu harus dibuatkan upacara dulu, setelah itu ada pembersihan. Jadi ini perlu waktu agar dapat dibersihkan dulu. Setelah bersih baru nanti bisa ditempati,” terangnya.
Menurut Suparto, untuk penempatan para pedagang di Pasar Darurat nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan PD Pasar guna menentukan mekanismenya. Karena ada beberapa mekanisme yang akan diupayakan dalam penemapatan pedagang itu mulai dari musyawarah mufakat atau sistem pengundian. “Masalah mekanisme penempatan, nanti kami akan koordinasi dengan PD Pasar, mereka yang paling mengetahui mekanismenya. Intinya kami harapkan tidak terjadi persoalan, karena seluruh pedagang sudah bisa ditampung di Pasar Darurat,” ujarnya.
Pembangunan Pasar Darurat berawal dari rencana merevitalisasi Pasar Banyuasri. Dalam revitalisasi itu diperkirakan berlangsung selama 2 tahun. Karena cukup lama, maka pedagang yang dipindah nanti perlu dibuatkan tempat semi permanen. Rencananya, dalam revitalisai itu, Pasar Banyuasri akan dibangun semi modern dengan tiga lantai. *k19
Jumlah bangunan kios dan los yang sedang digarap masing-masing berjumlah, kios ruko sebanyak 92 unit, kios 56 unit dan los sebanyak 308 unit. Kios ruko memiliki luas 3 meter x 3,5 meter, kemudian kios berukuran 3 meter x 3 meter, dan los berukuran 2 meter x 1,5 meter.
Kios ruko untuk pedagang yang selama ini tempati ruko di Pasar Banyuasri. Sedangkan kios untuk pedagang yang ada di dalam Pasar Banyuasri, termasuk juga los. Jumlah bangunan kios dan los tersebut berdasar pendataan jumlah pedagang yang ada di Pasar Banyuasri.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng Ketut Suparto, dikonfirmasi, Selasa (18/6), mengatakan dari hasil koordinasi dan evaluasi dengan rekanan, konsultan pengawas dan perencana, prosentase pembangunan Pasar Darurat saat ini sudah mencapai 71 persen. Pencapaian pengerjaan itu sudah melampaui target yang direncanakan.”Pertanggal 13 Juni 2019, sudah mencapai 66 persen. Ini sudah ada kemajuan 7 persen dari targetnya 59 persen. Dan sekarang sudah mencapai 71 persen. Sekarang tinggal pemasangan rolling door-nya saja,” katanya.
Masih kata Suparto, sesuai kontrak kerja, pembangunan Pasar Darurat itu sudah rampung pertanggal 30 Juni 2019. Direncankan, pemindahan seluruh pedagang Pasar Banyuasri ke Pasar Darurat dilaksanakan pada Juli 2019, sekitar Minggu kedua. “Karena bangunan itu harus dibuatkan upacara dulu, setelah itu ada pembersihan. Jadi ini perlu waktu agar dapat dibersihkan dulu. Setelah bersih baru nanti bisa ditempati,” terangnya.
Menurut Suparto, untuk penempatan para pedagang di Pasar Darurat nanti, pihaknya akan berkoordinasi dengan PD Pasar guna menentukan mekanismenya. Karena ada beberapa mekanisme yang akan diupayakan dalam penemapatan pedagang itu mulai dari musyawarah mufakat atau sistem pengundian. “Masalah mekanisme penempatan, nanti kami akan koordinasi dengan PD Pasar, mereka yang paling mengetahui mekanismenya. Intinya kami harapkan tidak terjadi persoalan, karena seluruh pedagang sudah bisa ditampung di Pasar Darurat,” ujarnya.
Pembangunan Pasar Darurat berawal dari rencana merevitalisasi Pasar Banyuasri. Dalam revitalisasi itu diperkirakan berlangsung selama 2 tahun. Karena cukup lama, maka pedagang yang dipindah nanti perlu dibuatkan tempat semi permanen. Rencananya, dalam revitalisai itu, Pasar Banyuasri akan dibangun semi modern dengan tiga lantai. *k19
1
Komentar