Hari Ini PUPR Umumkan Tender
Lelang tender proyek penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, Kuta Selatan, dibuka mulai Kamis (20/6) hingga 1,5 bulan ke depan.
Proyek Penanganan Keretakan Tebing Uluwatu
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung segera merealisasikan proyek penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. Hal ini menyusul keluarnya dokumen lelang yang dibuat oleh manajemen konstruksi (MK), sehingga proses tender pengerjaan yang meliputi survey, desain, dan konstruksi akan mulai dibuka pada Kamis (20/6) hari ini. Untuk pengerjaan akan digelontorkan anggaran sebesar Rp 29 miliar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Kabupaten Badung AA Gede Agung Dalem, menerangkan terkait proses penanganan keretakan tebing di Pura Luhur Uluwatu saat ini sudah dalam tahap finalisasi. Dimana, pihak MK yang sebelumnya bekerjasama dengan PUPR telah rampung menyelesaikan dokumen lelang dalam menentukan kriteria dan indikator. Sehingga, kalau tidak ada halangan, proses tender yang meliputi survey, desain, dan konstruksi akan mulai dibuka pada Kamis hari ini. Rencananya lelang tender dibuka selama 1,5 bulan.
“Kalau saat ini memang sudah masuk finalisasi, tinggal menunggu proses tender. Ya, harapannya semoga banyak peminat. Kalau rencananya, proses tender ini dibuka besok (Kamis hari ini),” ungkap Gung Dalem saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (19/6) siang.
Menurut dia, proses tender ini akan dilakukan secara online dan semua kontraktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri bisa terlibat untuk mengajukan keseriusan mereka dalam melakukan pengerjaan. Kontraktor yang dianggap memenuhi standar pengerjaan akan membeberkan rancangan pengerjaannya, pasalnya kontrak tender itu bersifat design and build (rancang dan bangun). Pun dalam proses ini, MK juga berperan penting dalam mengkaji dan mengawasi pelaksanaan desain dan konstruksi yang diajukan para kontraktor. Barulah setelah itu, yang memenuhi kriteria akan melakukan pengerjaan penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu.
“Karena ini pengerjaan khusus, semua aspek dipertimbangkan. Tentu kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proses ini benar-benar berjalan dengan baik,” imbuh Gung Dalem.
Ditanya terkait cara untuk penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu itu, Gung Dalem mengaku hal itu akan dinilai oleh MK. Apakah nantinya tebing itu dijahit, disuntik, atau direkatkan pada bagian yang retak, itu tergantung dari pemaparan kontraktor. Tentu, kontraktor yang membeberkan secara rinci dan detail serta bahan terbaik yang akan menjadi pemenang dalam proyek tersebut. Meski belum mendapatkan cara penguatannya, Gung Dalem mengakui, dalam dokumen lelang yang dibuat MK, memang digarisbawahi perihal penguatan agar tidak terjadi longsor.
“Kalau soal cara memperkuat, itu masih menunggu dari kontraktornya. Kan baru mulai besok (hari ini) dibuka tendernya. Yang jelas, semua itu akan dinilai oleh MK nanti, mulai dari bahannya hingga caranya,” ungkapnya seraya mengakui untuk biaya pengerjaan ini sebesar Rp 29 miliar.
Meski belum mengetahui secara pasti cara atau metode yang digunakan dalam penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, Gung Dalem mengakui, bahwa dua tahun lalu tepatnya tahun 2017, PUPR Badung bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bali membuat kajian teknis untuk perkuatan tebing Pura Luhur Uluwatu. Pada dasarnya, hasil kajian itu tebing harus segera diperkuat dengan metode pemasangan angkur, jaring pengaman, dan grouting (injeksi semen bertekanan/sementasi, Red). Namun, itu semua sebatas kajian.
“Yang dulu itu masih sebatas kajian. Makanya sekarang kami akan mencari yang benar-benar sesuai dengan karakteristik lokasi. Hal ini supaya tidak menimbulkan polemik. Jadi dicarilah yang terbaik dalam penguatan tebing ini,” tuturnya seraya berharap agar tender kali ini banyak peminat dan tidak gagal seperti tahun lalu. *dar
1
Komentar