Petugas DKP Diikat di Puri Kesiman
“Kalau seperti ini kan artinya puri ini adalah tempat pembuangan sampah? Dan artinya juga puri ini sampah, jadi menurut saya dari tanggal 29 (Mei 2016) itu, saya adalah sampah, karena fenomena unik ini, puri sudah beralih fungsi menjadi tempat sampah, ya kan” (Pangelingsir Puri Kesiman, AANG Kusuma Wardana)
Kerap Bawa Masuk Sampah ke Areal Puri
DENPASAR, NusaBali
Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar diikat di tiang listrik dengan menggunakan tali rapia oleh Pangelingsir Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana. Turah, panggilan tokoh puri ini mengikat petugas kebersihan itu karena menurutnya, belakangan ini sampah yang disapu petugas tersebut di jalan raya malah dibawa masuk dan diletakkan di tong sampah yang berada di areal pojok puri.
Membludaknya sampah di tong sampah Puri Kesiman baru disadari Kusuma Wardana saat dirinya bangun pagi pagi Minggu (29/5). "Sebenarnya kejadiannya tanggal 29 (Mei 2016) lalu, saya merasa aneh dengan tong sampah yang sengaja saya sediakan untuk lingkungan puri ini. Biasanya sampah dari puri sedikit dan seharusnya sudah diambil DKP, malah semakin banyak hingga berserakan karena kepenuhan,” ujar Kusuma Wardana ketika dikonfirmasi NusaBali langsung ke Puri Kesiman, Rabu (8/6) petang.
Kusuman Wardana melanjutkan, keanehan yang dirasakan itu terjawab karena dirinya melihat langsung petugas DKP yang kesehariannya menyapu di Jalan WR Supratman (depan Puri Kesiman) membawa masuk sampah itu ke areal puri. "Saya tanya langsung dia (petugas kebersihan), kenapa membuang sampah di sini (Puri Kesiman), dia bilang disuruh sama satgas sampah Kelurahan Kesiman. Nah, langsung saya ikat dia," ucap Turah, santai. "Kalau seperti ini kan artinya puri ini adalah tempat pembuangan sampah? Dan artinya juga puri ini sampah, jadi menurut saya dari tanggal 29 (Mei 2016) itu, saya adalah sampah, karena fenomena unik ini, puri sudah beralih fungsi menjadi tempat sampah, ya kan?," imbuhnya.
Menurut Turah, petugas DKP sempat diikatnya selama 4,5 jam dari pukul 06.30 wita sampai 11.00 wita hingga akhirnya Kepala DKP Kota Denpasar datang dan meminta maaf. "Atasannya yang kemudian datang ke sini meminta maaf kepada saya, saya bertanya kenapa meminta maaf kepada saya? Saya bilang, pekerjaan DKP itu baik, bagus membantu masyarakat, saya bilang jangan meminta maaf kepada saya, karena DKP tidak salah, saya yang memang sampah, saya bilang begitu," ujarnya seakan menyentil petugas DKP yang dengan sengaja membawa sampah dari luar dan masuk ke pelataran puri.
Kusuma Wardana mengaku saat itu dirinya juga sempat menghubungi Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra untuk melihat langsung kelakuan anak buahnya. "Saya sempat menelpon walikota. Sayangnya beliau lagi ke luar kota waktu itu. Saya di sini bukan menjelekkan siapapun, tapi untuk mengajarkan pada masyarakat, agar jangan semua tempat dijadikan pembuangan sampah, puri ini kan warisan leluhur kita," tegasnya lagi. Menurutnya, sampah memang terkesan kotor. Namun jika dikelola dan diolah dengan baik maka akan berguna bagi masyarakat. “Ya, ini sangat penting bagi media edukasi pemerintah dan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, beredarnya foto-foto di media sosial Facebook terkait petugas DKP yang diikat di tiang listrik oleh pihak Puri Kesiman menjadi perbincangan hangat para nitizen (pengguna internet). Memang kebanyakan nitizen mengecam tindakan tersebut, bahkan ada yang menulis komen menjelekkan pihak Puri Kesiman. Terkait itu, Kusuma Wardana mengaku pihaknya sedang melaporkan ke polisi orang-orang yang menulis komen yang menjurus pelecehan terhadap puri. "Saat ini (malam kemarin) anak saya masih di Polda mengurus orang yang sudah mencacimaki saya dan puri terhadap pengikatan petugas DKP itu. Saya sih tidak masalah, tapi anak saya yang tidak terima. Orangnya sudah ditangkap sama masyarakat sini yang juga marah lihat kata-katanya (komen) yang menjelekan saya," aku Kusuma Wardana.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar, Ketut Wisada enggan berkomentar banyak terkait diikatnya salah satu petugasnya pada tiang listrik oleh pihak Puri Kesiman. "Sudahlah jangan diekspos. Sudah selesai, sudah damai. Jangan dibesar-besarkan," ujarnya saat dikonfirmasi via telepon, kemarin. 7 cr63, nv
Komentar