Kadisbud Bali Resmikan Yayasan Made Sanggra
Kepala Dinas Kebudayaan Bali Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana meresmikan Yayasan Wahana Dharma Sastra Made Sanggra, Kamis (20/6) di Banjar Gelulung, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Yayasan ini didirikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa almarhum I Made Sanggra, seorang tokoh penulis senior dalam mengembangkan sastra Bali modern sejak tahun 1970an. Hadir dalam acara ini, beberapa murid ideologis almarhum seperti Prof Wayan Dibia, AA Mas Ruscita Dewi dan seniman lain seperti Abu Bakar, Nyoman Erawan, Jengki Sunarta, Made Manda, seniman lain dan masyarakat.
Peresmian yayasan ini dipilih momentum tepat 12 tahun setelah kepergian almarhum. Kedepan, yayasan akan menjadi wadah pendidikan bagi generasi muda yang tertarik dengan sastra Bali modern. Ketua Yayasan I Made Suarjana mengatakan yayasan ini akan menjadi tempat untuk berdiskusi, membedah dan melahirkan karya sastra Bali. Made Suarjana, putra keempat almarhum menyebutkan salah satu pesan yang masih dikenang saat ini adalah berbahasa Bali agar jangan menjadi wacana, namun menjadi laksana dan bila tidak akan menjadi bencana. Almarhum sendiri selain sebagai veteran, juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Gianyar, membukukan Cerpen Berbahasa Bali, ‘Ketemu Ring Tampaksiring,’ pupulan Puisi ‘Ganda Sari.’
Kadisbud Bali Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam sambutannya mengatakan Pemprov Bali sangat memberikan apresiasi terhadap lembaga di luar pemeritah yang memiliki tujuan melestarikan seni dan sastra Bali. Menurut Kun Adnyana, Pemprov Bali telah memberikan payung guna melindungi, mengembangkan seni dan sastra Bali melalui Perda Berbahasa Bali dan Berpakaian Adat Bali. “Selain melalui PKB, kegiatan-kegiatan yang bertajuk seni dan sastra Bali sudah ada seperti Festival Bali Jani, bulan berbahasa Bali dan kegiatan lainnya,” jelas Kun Adnyana. Dengan lahirnya Yayasan Made Sanggra tersebut, Kun Adnyana memiliki optimis bahwa seni dan sastra Bali akan terus berkembang dan apa yang telah menjadi wacana sebelumnya sudah terjawab.
Usai peresmian, dibacakan beberapa puisi karya Made Sanggra, seperti puisi yang dibacakan Made Manda yang berjudul ‘Suara Saking Setra’ yang mampu membius penonton yang hadir. Karya puisi ini memenangkan lomba karya puisi Listibya Bali tahun 1972 silam dan beberapa puisi lain juga dibacakan putra-putri almarhum.*nvi
Peresmian yayasan ini dipilih momentum tepat 12 tahun setelah kepergian almarhum. Kedepan, yayasan akan menjadi wadah pendidikan bagi generasi muda yang tertarik dengan sastra Bali modern. Ketua Yayasan I Made Suarjana mengatakan yayasan ini akan menjadi tempat untuk berdiskusi, membedah dan melahirkan karya sastra Bali. Made Suarjana, putra keempat almarhum menyebutkan salah satu pesan yang masih dikenang saat ini adalah berbahasa Bali agar jangan menjadi wacana, namun menjadi laksana dan bila tidak akan menjadi bencana. Almarhum sendiri selain sebagai veteran, juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Gianyar, membukukan Cerpen Berbahasa Bali, ‘Ketemu Ring Tampaksiring,’ pupulan Puisi ‘Ganda Sari.’
Kadisbud Bali Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam sambutannya mengatakan Pemprov Bali sangat memberikan apresiasi terhadap lembaga di luar pemeritah yang memiliki tujuan melestarikan seni dan sastra Bali. Menurut Kun Adnyana, Pemprov Bali telah memberikan payung guna melindungi, mengembangkan seni dan sastra Bali melalui Perda Berbahasa Bali dan Berpakaian Adat Bali. “Selain melalui PKB, kegiatan-kegiatan yang bertajuk seni dan sastra Bali sudah ada seperti Festival Bali Jani, bulan berbahasa Bali dan kegiatan lainnya,” jelas Kun Adnyana. Dengan lahirnya Yayasan Made Sanggra tersebut, Kun Adnyana memiliki optimis bahwa seni dan sastra Bali akan terus berkembang dan apa yang telah menjadi wacana sebelumnya sudah terjawab.
Usai peresmian, dibacakan beberapa puisi karya Made Sanggra, seperti puisi yang dibacakan Made Manda yang berjudul ‘Suara Saking Setra’ yang mampu membius penonton yang hadir. Karya puisi ini memenangkan lomba karya puisi Listibya Bali tahun 1972 silam dan beberapa puisi lain juga dibacakan putra-putri almarhum.*nvi
Komentar