Desa Pesedahan Gelar Pasraman Selama 21 Hari
Desa Adat Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem menggelar pasraman kilat selama 21 hari untuk mengisi liburan sekolah.
AMLAPURA, NusaBali
Pasraman diikuti oleh 56 siswa SD dan SMP. Materi yang diberikan cukup padat, dimulai pukul 08.30 Wita hingga pukul 18.30 Wita. Kegiatan ini dibuka oleh Perbekel Desa Pesedahan, I Wayan Astawa, pada Purnama Sadha, Soma Paing Gumbreg, Senin (17/6).
Ketua Pelaksana Pasraman Santhi Kumara I Nyoman Wage mengaku melibatkan siswa kelas V dan IV SD serta siswa SMP agar sejak dini paham tentang adat dan budaya Bali. Mengawali kegiatan, peserta putri mendapatkan materi majejahitan tamas dan cemper. Kelompok putra ngulat ancak berbagai jenis. Pasraman ini bertujuan meningkatkan nilai-nilai moral, etika, budi pekerti, di samping menambah wawasan di masyarakat.
Materi disampaikan dengan ceramah, dharma tula, praktek, simulasi, dan dialog. “Kami berharap lahir tunas-tunas bangsa berbudaya, berbudi pekerti dan mandiri, sejalan dengan program nasional revolusi mental,” ungkap Nyoman Wage, Kamis (20/6). Bendesa Adat Pesedahan, I Wayan Suwenten menambahkan, peserta pasaraman mendapatkan dharma gita dengan tutor Ni Made Putri, I Wayan Suarnita, dan I Ketut Candrawan. Nyastra Bali dibina Ni Made Citra Dewi, I Kadek Badung Arianta, dan I Komang Ukir.
Latihan magamel dibina I Putu Ardana, I Nengah Suwedi, dan I Wayan Sukajaya. Tari dibina Ni Wayan Rasmiati, dan majejahitan dibina oleh I Nyoman Suparjana, I Wayan Mandriata, I Ketut Geria, Ni Gusti Biang, Ni Kadek Suartini, dan Jero Nyoman Nuasih. Menurut Perbekel Desa Pesedahan, I Wayan Astawa, pasraman dikaitkan dengan pelaksanaan Porsenides Desa Pesedahan yang akan dibuka Senin (1/7) mendatang. *k16
Ketua Pelaksana Pasraman Santhi Kumara I Nyoman Wage mengaku melibatkan siswa kelas V dan IV SD serta siswa SMP agar sejak dini paham tentang adat dan budaya Bali. Mengawali kegiatan, peserta putri mendapatkan materi majejahitan tamas dan cemper. Kelompok putra ngulat ancak berbagai jenis. Pasraman ini bertujuan meningkatkan nilai-nilai moral, etika, budi pekerti, di samping menambah wawasan di masyarakat.
Materi disampaikan dengan ceramah, dharma tula, praktek, simulasi, dan dialog. “Kami berharap lahir tunas-tunas bangsa berbudaya, berbudi pekerti dan mandiri, sejalan dengan program nasional revolusi mental,” ungkap Nyoman Wage, Kamis (20/6). Bendesa Adat Pesedahan, I Wayan Suwenten menambahkan, peserta pasaraman mendapatkan dharma gita dengan tutor Ni Made Putri, I Wayan Suarnita, dan I Ketut Candrawan. Nyastra Bali dibina Ni Made Citra Dewi, I Kadek Badung Arianta, dan I Komang Ukir.
Latihan magamel dibina I Putu Ardana, I Nengah Suwedi, dan I Wayan Sukajaya. Tari dibina Ni Wayan Rasmiati, dan majejahitan dibina oleh I Nyoman Suparjana, I Wayan Mandriata, I Ketut Geria, Ni Gusti Biang, Ni Kadek Suartini, dan Jero Nyoman Nuasih. Menurut Perbekel Desa Pesedahan, I Wayan Astawa, pasraman dikaitkan dengan pelaksanaan Porsenides Desa Pesedahan yang akan dibuka Senin (1/7) mendatang. *k16
1
Komentar