Para Senior Golkar Badung Siap Puputan Bela Muntra
Demer Perkenalkan 6 Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten ke DPP Golkar
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah kader senior Beringin dan mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung menggelar kebulatan tekad dalam pertemuan di Jaenson Resto, Jalan Merdeka Niti Mandala Denpasar, Kamis (20/6) malam. Mereka sepakat siap puputan (habis-habisan) membela Wayan Muntra, yang diberangus oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer dari jabatan Ketua DPD II Golkar Badung.
Pertemuan kebulatan tekad malam itu juga dihadiri jajaran pengurus DPD II Golkar Badung yang 90 persen masih setia kepada Wayan Muntra. Selain meraka, hadir pula jajaran Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Kabupaten Badung. Dalam pertemuan yang digelar selama 3 jam sejak pukul 20.00 Wita sampai pukul 23.00 Wita itu, masing-masing kader yang hadir menyampaikan aspirasi terkait pelengseran paksa Wayan Muntra dari kursi Ketua DPD II Golkar Badung tanpa mekanisme organisasi, kemudian digantikan I Wayan Suyasa sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Badung.
Pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Badung, Anak Agung Buminatha, malam itu diakhiri dengan kebulatan tekad para kader puputan membela Wayan Muntra. Caranya, dengan bersaksi dalam sidang di Mahkamah Partai Golkar.
Dalam pertemuan malam itu, mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung 2004-2009, Nyoman Patra, memaparkan pelengserkan Wayan Muntra sebagai Ketua DPD II Golkar Badung hasil Musda adalah gaya berorganisasi yang tidak lazim. Apalagi, yang melengserkan adalah seorang Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang bukan produk Musda.
“Tumben saya melihat gaya berorganisasi kayak begini. Plt mem-Plt-kan ketua partai produk Musda. Saya sejak tahun 1971 di Golkar, saya tahu orang-orang yang melengserkan Pak Wayan Muntra adalah orang-orang baru di Golkar,” sindir Nyoman Patra.
Nyoman Patra pun siap puputan membela Wayan Muntra dengan memberikan kesaksian di Mahkamah Partai Golkar. Patra cs akan bersaksi soal kepemimpinan Muntra di DPD II Golkar Badung. Menurut Patra, kepemimpinan Muntra tidak pernah diwarnai gejolak. Sebab, Muntra selama ini loyal dengan partai dan banyak berkorban, baik materi maupun waktu dan pemikiran. “Sebagai kader Golkar, saya mengajak teman-teman untuk memberikan dukungan buat Pak Muntra. Kapan pun diperlukan sebagai saksi di Mahkamah Partai, kita siap,” tegasnya.
Sementara, mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung 1999-2004, I Wayan Sukahita, mengatakan pelengseran Muntra tidak sesuai dengan AD/ART Partai Golkar. Pelengseran itu dinilai sangat tidak beretika. “Orang bodoh dikalahkan orang pintar, orang pintar dikalahkan orang cerdas. Kalau orang gila, ya dilawan dengan cara gila. Ini baru segini, era Reformasi lebih tegang dan gawat lagi. Kami siap puputan untuk memberikan kesaksian di hadapan Mahkamah Partai Golkar,” tegas politisi senior Golkar asal Kuta, Badung ini.
Dukungan senada juga disampaikan mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung periode 1999-2004, I Nyoman Sudarta. Menurut Sudarta, seluruh bukti-bukti dan kronologis pelengseran Muntra harus disampaikan ke Mahkamah Partai Golkar. “Kita semuanya bersatu padu bahwa pelengseran Ketua DPD II Golkar Badung Pak Wayan Muntra tidak sesuai dengan mekanisme partai. Kita harus bersaksi, saya yakin semua yang hadir di sini siap untuk habis-habisan menegakkan aturan partai,” tegas Sudarta.
Ada 5 dari 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten di Bali yang dilengserkan Demer mengajukan gigatan ke Mahkamah Partai Golkar. Mereka masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Tabanan Ketut Arya Budi Giri, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya. Satu-satunya yang tidak ajukan gugatan adalah Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Wayan Suardika.
Sidang Mahkamah Partai Golkar untuk gugatan Wayan Muntra cs rencananya akan digelar di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly Slipi, Jakarta Barat, awal Juli 2019 depan. Proses gugatan ini sudah teregister di Mahkamah Partai Golkar sepekan lalu. Sebelum sidang Mahkamah Partai Golkar, lebih dulu akan dibentuk majelis hakim.
Sementara itu, 6 Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang naik menbggantikan Wayan Muntra cs diajak Demer bertemu Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, di Kantor DPP Golkar, Jumat kemarin. Mereka diperkenalkan satu per satu kepada Airlangga. Mereka masing-maisng Plt Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Bangli DPD I Golkar Bali), Plt Ketut DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa (yang kini Sekretaris DPD II Golkar Badung), Plt Ketua DPD II Golkar Tabanan I Nyoman Wirya (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Tabanan DPD I Golkar Bali), Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi ((kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Buleleng DPD I Golkar Bali), dan Plt Ketua DPD II Golkar Karangasem IGN Setiawan (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Karangasem DPD I Golkar Bali).
"Kami datang kemari (DPP Golkar) membawa 9 Ketua DPD II Golkar Bali, 6 orang di antaranya merupakan Plt. Selain itu, kami mengajak 4 pengurus DPD I Golkar Bali dan satu dari DPP Golkar yakni Dewa Made Widiyasa Nida," ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Kory, kepada NusaBali di DPP Golkar, Jumat kemarin.
Ditanya kenapa 6 Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten tersebut diajak ke DPP Golkar, padahal yang di-Plt-kan menggugat ke Mahkamah Partai, menurut Sugawa Korry, karena Wayan Muntra cs sudah mengajukan penyelesaian masalah ke Mahkamah Partai. Sekarang tinggal menunggu hasilnya. Namun, roda organisasi harus berjalan, sehingga Plt Ketua DPD II Golkar Bali yang diakui oleh DPD I Golkar Bali itu diajak dalam silaturahmi dengan Ketua Umum DPP Golkar.
Sugawa Korry menyatakan, bila putusan Mahkamah Partai Golkar mengesahkan keputusan Ketua Plt Golkar Bali, pihaknya sangat bersyukur. "Sebaliknya, jika tidak disahkan, kami akan menerima dan mengikuti putusan Mahkamah Partai Golkar (kembalikan jabatan Wayan Muntra cs, Red)," tandas politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 ini. *nat,k22
Pertemuan kebulatan tekad malam itu juga dihadiri jajaran pengurus DPD II Golkar Badung yang 90 persen masih setia kepada Wayan Muntra. Selain meraka, hadir pula jajaran Pengurus Kecamatan (PK) Golkar se-Kabupaten Badung. Dalam pertemuan yang digelar selama 3 jam sejak pukul 20.00 Wita sampai pukul 23.00 Wita itu, masing-masing kader yang hadir menyampaikan aspirasi terkait pelengseran paksa Wayan Muntra dari kursi Ketua DPD II Golkar Badung tanpa mekanisme organisasi, kemudian digantikan I Wayan Suyasa sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Badung.
Pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Badung, Anak Agung Buminatha, malam itu diakhiri dengan kebulatan tekad para kader puputan membela Wayan Muntra. Caranya, dengan bersaksi dalam sidang di Mahkamah Partai Golkar.
Dalam pertemuan malam itu, mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung 2004-2009, Nyoman Patra, memaparkan pelengserkan Wayan Muntra sebagai Ketua DPD II Golkar Badung hasil Musda adalah gaya berorganisasi yang tidak lazim. Apalagi, yang melengserkan adalah seorang Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang bukan produk Musda.
“Tumben saya melihat gaya berorganisasi kayak begini. Plt mem-Plt-kan ketua partai produk Musda. Saya sejak tahun 1971 di Golkar, saya tahu orang-orang yang melengserkan Pak Wayan Muntra adalah orang-orang baru di Golkar,” sindir Nyoman Patra.
Nyoman Patra pun siap puputan membela Wayan Muntra dengan memberikan kesaksian di Mahkamah Partai Golkar. Patra cs akan bersaksi soal kepemimpinan Muntra di DPD II Golkar Badung. Menurut Patra, kepemimpinan Muntra tidak pernah diwarnai gejolak. Sebab, Muntra selama ini loyal dengan partai dan banyak berkorban, baik materi maupun waktu dan pemikiran. “Sebagai kader Golkar, saya mengajak teman-teman untuk memberikan dukungan buat Pak Muntra. Kapan pun diperlukan sebagai saksi di Mahkamah Partai, kita siap,” tegasnya.
Sementara, mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung 1999-2004, I Wayan Sukahita, mengatakan pelengseran Muntra tidak sesuai dengan AD/ART Partai Golkar. Pelengseran itu dinilai sangat tidak beretika. “Orang bodoh dikalahkan orang pintar, orang pintar dikalahkan orang cerdas. Kalau orang gila, ya dilawan dengan cara gila. Ini baru segini, era Reformasi lebih tegang dan gawat lagi. Kami siap puputan untuk memberikan kesaksian di hadapan Mahkamah Partai Golkar,” tegas politisi senior Golkar asal Kuta, Badung ini.
Dukungan senada juga disampaikan mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Badung periode 1999-2004, I Nyoman Sudarta. Menurut Sudarta, seluruh bukti-bukti dan kronologis pelengseran Muntra harus disampaikan ke Mahkamah Partai Golkar. “Kita semuanya bersatu padu bahwa pelengseran Ketua DPD II Golkar Badung Pak Wayan Muntra tidak sesuai dengan mekanisme partai. Kita harus bersaksi, saya yakin semua yang hadir di sini siap untuk habis-habisan menegakkan aturan partai,” tegas Sudarta.
Ada 5 dari 6 Ketua DPD II Golkar Kabupaten di Bali yang dilengserkan Demer mengajukan gigatan ke Mahkamah Partai Golkar. Mereka masing-masing Ketua DPD II Golkar Badung Wayan Muntra, Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan, Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana, Ketua DPD II Golkar Tabanan Ketut Arya Budi Giri, dan Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng I Made Adi Djaya. Satu-satunya yang tidak ajukan gugatan adalah Ketua DPD II Golkar Jembrana, I Wayan Suardika.
Sidang Mahkamah Partai Golkar untuk gugatan Wayan Muntra cs rencananya akan digelar di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly Slipi, Jakarta Barat, awal Juli 2019 depan. Proses gugatan ini sudah teregister di Mahkamah Partai Golkar sepekan lalu. Sebelum sidang Mahkamah Partai Golkar, lebih dulu akan dibentuk majelis hakim.
Sementara itu, 6 Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten yang naik menbggantikan Wayan Muntra cs diajak Demer bertemu Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, di Kantor DPP Golkar, Jumat kemarin. Mereka diperkenalkan satu per satu kepada Airlangga. Mereka masing-maisng Plt Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Bangli DPD I Golkar Bali), Plt Ketut DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa (yang kini Sekretaris DPD II Golkar Badung), Plt Ketua DPD II Golkar Tabanan I Nyoman Wirya (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Tabanan DPD I Golkar Bali), Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng Ida Gede Komang Kresna Budi ((kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Buleleng DPD I Golkar Bali), dan Plt Ketua DPD II Golkar Karangasem IGN Setiawan (kini Wakil Ketua Bappilu Wilayah Karangasem DPD I Golkar Bali).
"Kami datang kemari (DPP Golkar) membawa 9 Ketua DPD II Golkar Bali, 6 orang di antaranya merupakan Plt. Selain itu, kami mengajak 4 pengurus DPD I Golkar Bali dan satu dari DPP Golkar yakni Dewa Made Widiyasa Nida," ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Kory, kepada NusaBali di DPP Golkar, Jumat kemarin.
Ditanya kenapa 6 Plt Ketua DPD II Golkar Kabupaten tersebut diajak ke DPP Golkar, padahal yang di-Plt-kan menggugat ke Mahkamah Partai, menurut Sugawa Korry, karena Wayan Muntra cs sudah mengajukan penyelesaian masalah ke Mahkamah Partai. Sekarang tinggal menunggu hasilnya. Namun, roda organisasi harus berjalan, sehingga Plt Ketua DPD II Golkar Bali yang diakui oleh DPD I Golkar Bali itu diajak dalam silaturahmi dengan Ketua Umum DPP Golkar.
Sugawa Korry menyatakan, bila putusan Mahkamah Partai Golkar mengesahkan keputusan Ketua Plt Golkar Bali, pihaknya sangat bersyukur. "Sebaliknya, jika tidak disahkan, kami akan menerima dan mengikuti putusan Mahkamah Partai Golkar (kembalikan jabatan Wayan Muntra cs, Red)," tandas politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 ini. *nat,k22
Komentar