Badung Genjot Promosi Pariwisata ke Tiongkok
Pasca penertiban mafia pariwisata Tiongkok di Bali, Pemerintah Kabupaten Badung kini terus menggenjot jumlah kunjungan wisatawan khususnya untuk turis Tiongkok.
MANGUPURA, NusaBali
Salah satunya, melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) melakukan promosi ke Negeri Tirai Bambu. Rombongan Sales Mission BPPD Badung ke Tiongkok ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa pada 16 – 22 Juni 2019.
Salah seorang anggota BPPD Badung I Wayan Wijana yang juga Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu mengatakan, dengan promosi ini, diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke Badung dan Bali pada umumnya.
Diakuinya, selama ini, jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke kawasan Uluwatu memang selalu mendominasi. Yaitu sebesar 40 persen wisatawan Tiongkok dan sisanya domestik dan turis mancanegara lainnya.
Dikatakannya, wisatawan Tiongkok mendominasi kunjungan ke Uluwatu karena mereka memang mencari budaya dan alamnya. Diakuinya, pasca ditertibkannya Mafia Tiongkok, jumlah kunjungan ke Uluwatu sempat turun sebesar 25 persen.
Nah, melalui promosi ini, pihaknya berharap bisa mengembalikan jumlah kunjungan ke Uluwatu, maupun ke objek wisata lain di Badung. "Secara geografis, sosial budaya dan hubungan kenegaraan diharapkan ada peningkatan sampai paling tidak 20-25%. Bukan hanya ke Uluwatu dan Labuansait, tetapi diharapkan semua destinasi di Badung dan juga Bali secara umum," kata Wijana yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Menurut Wijaya, dari hasil pertemuan dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Beijing melalui Deputy Director General Pariwisata dan Kebudayaan Beijing - China, Wang Yue, khususnya terkait dengan penertiban mafia pariwisata Tiongkok, diserahkan pada regulasi Pemerintah Provinsi Bali.
Dalam kesempatan itu, pihak Tiongkok juga meminta destinasi pariwisata di Bali, khususnya di Badung, agar dilengkapi dengan pemandu, fasilitas, dan pelayanan yang berbahasa Mandarin. Dengan demikian, wisatawan khususnya Tiongkok bisa mengerti tentang keberadaan destinasi di Badung dan Bali pada umumya. *isu
Salah seorang anggota BPPD Badung I Wayan Wijana yang juga Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu mengatakan, dengan promosi ini, diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke Badung dan Bali pada umumnya.
Diakuinya, selama ini, jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke kawasan Uluwatu memang selalu mendominasi. Yaitu sebesar 40 persen wisatawan Tiongkok dan sisanya domestik dan turis mancanegara lainnya.
Dikatakannya, wisatawan Tiongkok mendominasi kunjungan ke Uluwatu karena mereka memang mencari budaya dan alamnya. Diakuinya, pasca ditertibkannya Mafia Tiongkok, jumlah kunjungan ke Uluwatu sempat turun sebesar 25 persen.
Nah, melalui promosi ini, pihaknya berharap bisa mengembalikan jumlah kunjungan ke Uluwatu, maupun ke objek wisata lain di Badung. "Secara geografis, sosial budaya dan hubungan kenegaraan diharapkan ada peningkatan sampai paling tidak 20-25%. Bukan hanya ke Uluwatu dan Labuansait, tetapi diharapkan semua destinasi di Badung dan juga Bali secara umum," kata Wijana yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Menurut Wijaya, dari hasil pertemuan dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Beijing melalui Deputy Director General Pariwisata dan Kebudayaan Beijing - China, Wang Yue, khususnya terkait dengan penertiban mafia pariwisata Tiongkok, diserahkan pada regulasi Pemerintah Provinsi Bali.
Dalam kesempatan itu, pihak Tiongkok juga meminta destinasi pariwisata di Bali, khususnya di Badung, agar dilengkapi dengan pemandu, fasilitas, dan pelayanan yang berbahasa Mandarin. Dengan demikian, wisatawan khususnya Tiongkok bisa mengerti tentang keberadaan destinasi di Badung dan Bali pada umumya. *isu
Komentar