Petugas Gabungan Bersihkan Sampah Plastik di Lempuyang
Petugas gabungan bersihkan sampah plastik di Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Desa Adat Purwayu, Desa Tri Buana, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (21/6).
AMLAPURA, NusaBali
Aksi kebersihan Bali Resik Sampah Plastik ini dimulai dari Terminal Kemuda, jaba Pura Penataran hingga jaba Pura Manik Mas. Aksi pungut sampah plastik ini berlangsung selama dua jam, berhasil mengumpulkan tiga truk sampah plastik.
Bali Resik Sampah Plastik di Pura Sad Kahyangan Lempuyang melibatkan mahasiswa Unud, IHDN, UNHI, Universitas Mahasaraswati, Universitas Dwijendra, IKIP PGRI Bali, Undiknas, STP Bali Internasional, STKIP Agama Hindu Amlapura, Mediteranean Hotel School, Alfa Prima, dan Universitas Monarch Candidasa. Ikut pula Kelompok Kerja Persampahan, BPD Bali, ASITA, Trash Hero, Pramuka peduli lingkungan, PHRI Bali, Bersih-Bersih Bali, KNPI Bali, staf Provinsi Bali, TNI/Polri, serta siswa SD dan SMP dari Kecamatan Abang. Sampah plastik yang terkumpul diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup Karangasem.
Desa Adat Purwayu yang mewilayahi Pura Sad Kahyangan Lempuyang telah lama memberlakukan awig-awig dilarang membuang sampah plastik sembarangan. Setiap krama yang menghadiri patedunan (rapat) wajib membawa satu kresek sampah plastik. Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengatakan, meski telah memberlakukan awig-awig, tetap saja ada sampah plastik. “Sulit mengendalikan pamedek membuang sampah plastik,” ungkap Nyoman Jati.
Menurutnya, dengan adanya acara bersih-bersih sampah plastik, masyarakat lebih inten mendapatkan edukasi pentingnya penanganan sampah plastik. Sebab sampah plastik tidak bisa terurai di tanah dan tidak bisa hancur. Hanya dengan cara dikumpulkan, kemudian diserahkan ke pemerintah untuk didaur ulang. Sementara Ketua Program Studi Bahasa Inggris STKIP Agama Hindu Amlapura, Ni Kade Restika Dewi melibatkan 30 mahasiswa untuk mendukung Bali Resik Sampah Plastik di Lempuyang. “Ini implementasi dari Pergub Nomor 97 tahun 2018 agar lebih intensif menjaga lingkungan terbebas dari sampah plastik,” katanya. *k16
Bali Resik Sampah Plastik di Pura Sad Kahyangan Lempuyang melibatkan mahasiswa Unud, IHDN, UNHI, Universitas Mahasaraswati, Universitas Dwijendra, IKIP PGRI Bali, Undiknas, STP Bali Internasional, STKIP Agama Hindu Amlapura, Mediteranean Hotel School, Alfa Prima, dan Universitas Monarch Candidasa. Ikut pula Kelompok Kerja Persampahan, BPD Bali, ASITA, Trash Hero, Pramuka peduli lingkungan, PHRI Bali, Bersih-Bersih Bali, KNPI Bali, staf Provinsi Bali, TNI/Polri, serta siswa SD dan SMP dari Kecamatan Abang. Sampah plastik yang terkumpul diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup Karangasem.
Desa Adat Purwayu yang mewilayahi Pura Sad Kahyangan Lempuyang telah lama memberlakukan awig-awig dilarang membuang sampah plastik sembarangan. Setiap krama yang menghadiri patedunan (rapat) wajib membawa satu kresek sampah plastik. Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati mengatakan, meski telah memberlakukan awig-awig, tetap saja ada sampah plastik. “Sulit mengendalikan pamedek membuang sampah plastik,” ungkap Nyoman Jati.
Menurutnya, dengan adanya acara bersih-bersih sampah plastik, masyarakat lebih inten mendapatkan edukasi pentingnya penanganan sampah plastik. Sebab sampah plastik tidak bisa terurai di tanah dan tidak bisa hancur. Hanya dengan cara dikumpulkan, kemudian diserahkan ke pemerintah untuk didaur ulang. Sementara Ketua Program Studi Bahasa Inggris STKIP Agama Hindu Amlapura, Ni Kade Restika Dewi melibatkan 30 mahasiswa untuk mendukung Bali Resik Sampah Plastik di Lempuyang. “Ini implementasi dari Pergub Nomor 97 tahun 2018 agar lebih intensif menjaga lingkungan terbebas dari sampah plastik,” katanya. *k16
Komentar