BNNP Bali 'Obok-obok' 5 Tempat Hiburan Malam
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali mengobok-obok 5 tempat hiburan malam di wilayah Denpasar dan Kuta, pada Sabtu (22/6).
DENPASAR, NusaBali
Operasi yang digelar sejak pukul 22.30 Wita ini melibatkan Bidang Rehabilitasi, Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Seksi Pemberantasan BNNK/Kota jajaran dan dari unsur Provost Polda Bali serta Den Pom IX/3 Denpasar.
Operasi yang dipimpin Kabid Pemberantasan, AKBP Nyoman Sebudi ini digelar dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Tempat hiburan yang disasar adalah, pertama New Bahari Entertainment di Jalan Gurita Denpasar Selatan. Pada tempat hiburan ini petugas melakukan tes urine terhada 10 orang pemandu lagu. Hasilnya, 1 orang terindikasi Benzodiazepin.
Pada tempat kedua, petugas menyasar Grahadi Bali Entertainment, di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta, Badung. Dilakukan tes urine terhadap 11 orang pengunjung dan pemandu lagu dengan hasil keseluruhan bersih dari kandungan narkoba. Selanjutnya menuju ke Boshe VVIP Club di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta. Dilakukan tes urine terhadap 5 orang pengunjung dan pemandu lagu dengan hasil keseluruhan bersih dari kandungan narkoba.
Tempat selanjutnya menyasar S2 KTV & Club di Jalan Patih Jelantik Central Parkir Kuta. Dilakukan tes urine terhadap 4 orang pemandu lagu dengan hasil keseluruhan bersih dari kandungan narkoba. Terakhir menyasar Royal Palace Karaoke & Spa di Jalan Diponegoro Kota Denpasar. Dilakukan tes urine terhadap 2 orang pemandu lagu dan 2 orang pegawai. Hasilnya 1 orang terindikasi mengkonsumsi narkoba jenis methampetamine
"Adapun hasil dari keseluruhan kegiatan operasi gabungan ini adalah sebanyak 34 orang pengunjung dan pekerja malam yang dites urine. Ada 1 orang lelaki terindikasi positif narkoba jenis methampetamine/shabu bernama Muhammad Ikbal Dimas Saputra," ungkap AKBP Sebudi dikonfirmasi Minggu (23/6).
Ikbal yang bekerja sebagai Manajer di THM Royal Palace Spa & Karaoke ini kemudian dibawa ke kantor BNNP Bali guna dimintai keterangan dan upaya rehabilitasi dari ketergantungan narkobanya. "Sementara 1 orang lainnya yang terindikasi Benzodiazepin kepada tim mengaku sebelumnya mengkonsumsi obat sakit kepala sehingga tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," lanjut AKBP Sebudi. *pol
Operasi yang dipimpin Kabid Pemberantasan, AKBP Nyoman Sebudi ini digelar dalam rangka menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Tempat hiburan yang disasar adalah, pertama New Bahari Entertainment di Jalan Gurita Denpasar Selatan. Pada tempat hiburan ini petugas melakukan tes urine terhada 10 orang pemandu lagu. Hasilnya, 1 orang terindikasi Benzodiazepin.
Pada tempat kedua, petugas menyasar Grahadi Bali Entertainment, di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kecamatan Kuta, Badung. Dilakukan tes urine terhadap 11 orang pengunjung dan pemandu lagu dengan hasil keseluruhan bersih dari kandungan narkoba. Selanjutnya menuju ke Boshe VVIP Club di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta. Dilakukan tes urine terhadap 5 orang pengunjung dan pemandu lagu dengan hasil keseluruhan bersih dari kandungan narkoba.
Tempat selanjutnya menyasar S2 KTV & Club di Jalan Patih Jelantik Central Parkir Kuta. Dilakukan tes urine terhadap 4 orang pemandu lagu dengan hasil keseluruhan bersih dari kandungan narkoba. Terakhir menyasar Royal Palace Karaoke & Spa di Jalan Diponegoro Kota Denpasar. Dilakukan tes urine terhadap 2 orang pemandu lagu dan 2 orang pegawai. Hasilnya 1 orang terindikasi mengkonsumsi narkoba jenis methampetamine
"Adapun hasil dari keseluruhan kegiatan operasi gabungan ini adalah sebanyak 34 orang pengunjung dan pekerja malam yang dites urine. Ada 1 orang lelaki terindikasi positif narkoba jenis methampetamine/shabu bernama Muhammad Ikbal Dimas Saputra," ungkap AKBP Sebudi dikonfirmasi Minggu (23/6).
Ikbal yang bekerja sebagai Manajer di THM Royal Palace Spa & Karaoke ini kemudian dibawa ke kantor BNNP Bali guna dimintai keterangan dan upaya rehabilitasi dari ketergantungan narkobanya. "Sementara 1 orang lainnya yang terindikasi Benzodiazepin kepada tim mengaku sebelumnya mengkonsumsi obat sakit kepala sehingga tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," lanjut AKBP Sebudi. *pol
1
Komentar