Kembali Bikin Patung Dewi Sri untuk Jatiluwih
I Gusti Arya Udinata Setahun Pasca Garap Patung Baris Ulatan Bambu
GIANYAR, NusaBali
Seniman I Gusti Arya Udianata, 40, kembali dipercaya menciptakan patung ulatan bambu berukuran jumbo. Setelah sukses bikin Patung Baris setinggi 6,5 meter dengan lebar 8,5 meter sebagai ikon Soundrenaline setahun lalu, kini Arya Udianata kembali membuat Patung Dewi Sri ulatan bambu untuk ikon Festival Jatiluwih, September 2019 mendatang.
Patung Dewi Sri ulatan bambu yang tengah digarap Arya Udinata ini dirancang setinggi 5 meter, dengan lebar sampai tangah mencapai sekitar 6 meter. Patung ukuran jumbo ini tengah dikerjakan bersama 3 anak buah Arya Udiana di kediamannya kawasan Banjar Kelodan, Desa/Kecamatan Tampasiring, Gianyar. Penggarapan Patung Dewi Sri dilakukan sejak 6 Juni 2019 lalu dan ditarget sudah selesai awal Juli 2019 depan.
Hingga Minggu (23/6), konstruksi Patung Dewi Sri baru rampung sekitar 85 persen. “Patung Dewi Sri ulatan bambu dni dipesan untuk Festival Jatiluwih 2019 (di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Red). Idenya dari panitia festival, eksekusinya di sini (Tampaksiring). Sesuai sketsa, tangan kanan Dewi Sri nanti membawa padi, sedangkan tangan kirinya membawa tirta," jelas Arya Udinata saat ditemui NusaBali di kediamannya, Minggu kemarin.
Menurut Arya Udinata, untuk wajah patung, terinspirasi dari perempuan ber-paras cantik. Sementara kesan kesuburan ditampilkan dengan ulatan bambu berbentuk bulir-bulir padi. “Sedangkan untuk kesan elegan seorang Dewi Sri, ditunjukkan dari mahkota, aksesoris, dan bebed (selendang yang membelit tubuh, Red),” terang seniman alumnus Jurusan Seni Rupa ISI Jogjakarta ini.
Arya Udinata menyebutkan, dalam mengerjakan Patung Dewi Sri dari ulatan bambu ini, dirinya dibantu 3 rekan kerja. "Patung Dewi Sri ini konstruksinya dari besi. Kami kerja berempat dan target selesai awal Juli depan," katanya.
Patung Dewi Sri ulatan bambu ini menggunakan konsep sederhana, yakni ulatan klakat dari berukuran puluhan sentimeter hingga 1 meter. Dari ulatan klakat itu, disambung dengan tiying tali (tali bambu), dilanjutkan dengan pembentukan yang membutuhkan ketrampilan khusus. Tujuannya, agar tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Hebatnya, Patung Dewi Sri ulatan bambu ini dirancang agar bisa knock down atau dibongkar pasang. "Ya, supaya gampang saat dikirim. Bagian yang bisa dilepas yakni kepala dan tangan," papar ayah dua anak dari pernikahannya dengan Luh Puti Devi Gangga ini.
Mengenai bahan baku bambu, kata Arya Udinata, hampir semuanya diperoleh dengan cara membeli. Bambu itu dipilih jenis hijau. Arya Udinata sendiri enggan menyebut berapa biasa yang dihabiskan untuk membuat Pating Dewi Sri ulatan bambu dan berapa pula dibayar oleh panitia Festival Jatiluwih 2019.
Yang jelas, Patung Dewi Sri yang beratnya mencapai 1 ton ini rencananya akan dikirim ke lokasi Festival Jatiluwih, 5 Juli 2019 depan. Patung yang sudah jadi nantinya akan dikirim menggunakan 1 Truk Fuso dan 2 mobil Pick Up.
Berbeda dengan Patung Baris ulatan bambu yang dikembalikan oleh panitia kepada Arya Udinata setelah acara Soundrenalin usai, sementara Patung Dewi Sri ini nantinya akan dipasang menetap di Desa Wisata Jatiluwih. Menurut Arya Udinata, daya tahan Patung Dew Sri di alam terbuka bisa mencapai 1 tahun.
"Kalau tidak digeser-geser dari posisinya di alam terbuka, patung ini tahan hingga 1 tahun. Paling hanya warnyanya saja yang berubah jadi hitam," ujar seniman yang menempuh pendidikan dasar di SDN 4 Tampaksiring serta pendidikan menengan di SMP N 1 Tampaksiring dan SMAN 1 Ubud, Gianyar ini.
Sebelumnya, I Gusti Arya Udinata sempat dipercaya membuat Patung Baris anyaman bambu ukuran jumbo untuk ikon pesta musik Soundrenaline di Garuda Wisnu Kecnana (GWK) Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 8-9 September 2018 lalu. Patung Baris kala itu dibuat setinggi 6,5 meter dengan lebar 8,5 meter.
Ketika itu, Arya Udnata menghabiskan 300 batang bambu untuk membuat Pating Baris ukuran jumbo. Pating Baris tersebut dikerjakan Arya Udinata bersama 7 anggota tim kreatifnya selama hampir sebulan. Seperti halnya Patung Dewi Sri, Patung Baris juga dirancang knock down.
Setelah mengerjakan patung Baris ulatan bambu ukuran jumbo, Arya Udinata sempat dipercaya membikin Robot Bumblebee berbahan ulatan bambu dengan tinggi 3 meter. Robot Blumblebee itu dijadikan ikon untuk pameran di Art Bali kawasan BTDC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, beberapa bulan lalu. *nvi
Patung Dewi Sri ulatan bambu yang tengah digarap Arya Udinata ini dirancang setinggi 5 meter, dengan lebar sampai tangah mencapai sekitar 6 meter. Patung ukuran jumbo ini tengah dikerjakan bersama 3 anak buah Arya Udiana di kediamannya kawasan Banjar Kelodan, Desa/Kecamatan Tampasiring, Gianyar. Penggarapan Patung Dewi Sri dilakukan sejak 6 Juni 2019 lalu dan ditarget sudah selesai awal Juli 2019 depan.
Hingga Minggu (23/6), konstruksi Patung Dewi Sri baru rampung sekitar 85 persen. “Patung Dewi Sri ulatan bambu dni dipesan untuk Festival Jatiluwih 2019 (di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Red). Idenya dari panitia festival, eksekusinya di sini (Tampaksiring). Sesuai sketsa, tangan kanan Dewi Sri nanti membawa padi, sedangkan tangan kirinya membawa tirta," jelas Arya Udinata saat ditemui NusaBali di kediamannya, Minggu kemarin.
Menurut Arya Udinata, untuk wajah patung, terinspirasi dari perempuan ber-paras cantik. Sementara kesan kesuburan ditampilkan dengan ulatan bambu berbentuk bulir-bulir padi. “Sedangkan untuk kesan elegan seorang Dewi Sri, ditunjukkan dari mahkota, aksesoris, dan bebed (selendang yang membelit tubuh, Red),” terang seniman alumnus Jurusan Seni Rupa ISI Jogjakarta ini.
Arya Udinata menyebutkan, dalam mengerjakan Patung Dewi Sri dari ulatan bambu ini, dirinya dibantu 3 rekan kerja. "Patung Dewi Sri ini konstruksinya dari besi. Kami kerja berempat dan target selesai awal Juli depan," katanya.
Patung Dewi Sri ulatan bambu ini menggunakan konsep sederhana, yakni ulatan klakat dari berukuran puluhan sentimeter hingga 1 meter. Dari ulatan klakat itu, disambung dengan tiying tali (tali bambu), dilanjutkan dengan pembentukan yang membutuhkan ketrampilan khusus. Tujuannya, agar tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Hebatnya, Patung Dewi Sri ulatan bambu ini dirancang agar bisa knock down atau dibongkar pasang. "Ya, supaya gampang saat dikirim. Bagian yang bisa dilepas yakni kepala dan tangan," papar ayah dua anak dari pernikahannya dengan Luh Puti Devi Gangga ini.
Mengenai bahan baku bambu, kata Arya Udinata, hampir semuanya diperoleh dengan cara membeli. Bambu itu dipilih jenis hijau. Arya Udinata sendiri enggan menyebut berapa biasa yang dihabiskan untuk membuat Pating Dewi Sri ulatan bambu dan berapa pula dibayar oleh panitia Festival Jatiluwih 2019.
Yang jelas, Patung Dewi Sri yang beratnya mencapai 1 ton ini rencananya akan dikirim ke lokasi Festival Jatiluwih, 5 Juli 2019 depan. Patung yang sudah jadi nantinya akan dikirim menggunakan 1 Truk Fuso dan 2 mobil Pick Up.
Berbeda dengan Patung Baris ulatan bambu yang dikembalikan oleh panitia kepada Arya Udinata setelah acara Soundrenalin usai, sementara Patung Dewi Sri ini nantinya akan dipasang menetap di Desa Wisata Jatiluwih. Menurut Arya Udinata, daya tahan Patung Dew Sri di alam terbuka bisa mencapai 1 tahun.
"Kalau tidak digeser-geser dari posisinya di alam terbuka, patung ini tahan hingga 1 tahun. Paling hanya warnyanya saja yang berubah jadi hitam," ujar seniman yang menempuh pendidikan dasar di SDN 4 Tampaksiring serta pendidikan menengan di SMP N 1 Tampaksiring dan SMAN 1 Ubud, Gianyar ini.
Sebelumnya, I Gusti Arya Udinata sempat dipercaya membuat Patung Baris anyaman bambu ukuran jumbo untuk ikon pesta musik Soundrenaline di Garuda Wisnu Kecnana (GWK) Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 8-9 September 2018 lalu. Patung Baris kala itu dibuat setinggi 6,5 meter dengan lebar 8,5 meter.
Ketika itu, Arya Udnata menghabiskan 300 batang bambu untuk membuat Pating Baris ukuran jumbo. Pating Baris tersebut dikerjakan Arya Udinata bersama 7 anggota tim kreatifnya selama hampir sebulan. Seperti halnya Patung Dewi Sri, Patung Baris juga dirancang knock down.
Setelah mengerjakan patung Baris ulatan bambu ukuran jumbo, Arya Udinata sempat dipercaya membikin Robot Bumblebee berbahan ulatan bambu dengan tinggi 3 meter. Robot Blumblebee itu dijadikan ikon untuk pameran di Art Bali kawasan BTDC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, beberapa bulan lalu. *nvi
1
Komentar