Sejumlah Pedagang Datangi Perbekel
Rencana Pasar Kertha Sari Bakal Dijadikan Sekolah
MANGUPURA, NusaBali
Rencana pembangunan SMPN 5 Abiansemal di lahan Pasar Kertha Sari atau Pasar Latu di Desa Adat Gerih, Kecamatan Abiansemal, masih menyisakan polemik. Ternyata belum semua pedagang menerima pembangunan tersebut, sebab mereka khawatir bakal direlokasi.
Berdasarkan informasi, Minggu (23/6), sejumlah pedagang mendatangi kediaman Perbekel Abiansemal mempertanyakan rencana pembangunan SMPN 5 Abiansemal. Para pedagang bermaksud meminta kepastian atau keputusan yang akan diambil, karena sebelumnya ada beberapa usulan mempertahankan sebagian bangunan pasar untuk aktivitas perdagangan, sebagian lagi untuk bangunan sekolah. Ada juga usulan tukar guling tanah desa adat untuk bangunan sekolah.
Perbekel Abiansemal Ida Bagus Bisma Wiratma, mengakui perwakilan dari pedagang datang untuk mencari informasi soal kepastian perombakan Pasar Latu menjadi sekolah. “Iya, pedagang menanyakan jika nantinya pasar tersebut dijadikan sekolah, seperti apa nasib mereka,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu kemarin.
“Tiyang (saya) selaku perbekel juga belum mendapat jawaban pasti, karena belum pernah dipanggil (oleh pejabat berwenang, Red). Di sisi lain, sebagian orangtua juga tanya kapan gedung (sekolah) dibangun,” tuturnya.
Lantaran belum ada titik temu, pihaknya meminta supaya para pedagang beraktivitas seperti biasa. Sambil menunggu kepastian lebih lanjut dari Pemkab Badung, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora). Terlebih, kata dia, saat musyawarah desa pihak Bappeda mengarahkan supaya berkoordinasi dengan Disdikpora.
Sementara, Kepala Bagian Ekonomi Setda Badung AA Sagung Rosyawati, menyatakan teknis pembangunan SMPN 5 Abiansemal ada di Disdikpora Badung. “Teknisnya Disdik yang mengambil. Perumda Pasar Mangu Giri Sedana sudah membentuk tim untuk melakukan apprasial untuk aset-aset yang dimiliki di sana. Karena tanahnya masih milik pemkab, bangunan saja yang menjadi aset yang dipisahkan,” ungkapnya.
Disinggung terkait polemik di bawah, Rosyawati menegaskan sudah berupaya mencari solusi dengan beberapa kali terjun ke lapangan. Salah satu opsinya adalah merelokasi para pedagang. Sayangnya, belum ada lokasi yang cocok. Pihaknya berharap kepada desa adat untuk memberikan masukan. “Kami juga ingin inputnya dari sana. Kira-kira lokasinya di mana,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika memastikan pembangunan SMPN 5 Abiansemal saat ini masih berproses. Sayang, saat ditanya perihal riak-riak dari sebagian pedagang yang keberatan atas pembangunan sekolah, Astika enggan menanggapi. “Untuk itu sudah ranahnya Perumda Pasar Mangu Giri Sedana,” tandasnya.
Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya tidak ada tangggapan. *asa
Berdasarkan informasi, Minggu (23/6), sejumlah pedagang mendatangi kediaman Perbekel Abiansemal mempertanyakan rencana pembangunan SMPN 5 Abiansemal. Para pedagang bermaksud meminta kepastian atau keputusan yang akan diambil, karena sebelumnya ada beberapa usulan mempertahankan sebagian bangunan pasar untuk aktivitas perdagangan, sebagian lagi untuk bangunan sekolah. Ada juga usulan tukar guling tanah desa adat untuk bangunan sekolah.
Perbekel Abiansemal Ida Bagus Bisma Wiratma, mengakui perwakilan dari pedagang datang untuk mencari informasi soal kepastian perombakan Pasar Latu menjadi sekolah. “Iya, pedagang menanyakan jika nantinya pasar tersebut dijadikan sekolah, seperti apa nasib mereka,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu kemarin.
“Tiyang (saya) selaku perbekel juga belum mendapat jawaban pasti, karena belum pernah dipanggil (oleh pejabat berwenang, Red). Di sisi lain, sebagian orangtua juga tanya kapan gedung (sekolah) dibangun,” tuturnya.
Lantaran belum ada titik temu, pihaknya meminta supaya para pedagang beraktivitas seperti biasa. Sambil menunggu kepastian lebih lanjut dari Pemkab Badung, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora). Terlebih, kata dia, saat musyawarah desa pihak Bappeda mengarahkan supaya berkoordinasi dengan Disdikpora.
Sementara, Kepala Bagian Ekonomi Setda Badung AA Sagung Rosyawati, menyatakan teknis pembangunan SMPN 5 Abiansemal ada di Disdikpora Badung. “Teknisnya Disdik yang mengambil. Perumda Pasar Mangu Giri Sedana sudah membentuk tim untuk melakukan apprasial untuk aset-aset yang dimiliki di sana. Karena tanahnya masih milik pemkab, bangunan saja yang menjadi aset yang dipisahkan,” ungkapnya.
Disinggung terkait polemik di bawah, Rosyawati menegaskan sudah berupaya mencari solusi dengan beberapa kali terjun ke lapangan. Salah satu opsinya adalah merelokasi para pedagang. Sayangnya, belum ada lokasi yang cocok. Pihaknya berharap kepada desa adat untuk memberikan masukan. “Kami juga ingin inputnya dari sana. Kira-kira lokasinya di mana,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika memastikan pembangunan SMPN 5 Abiansemal saat ini masih berproses. Sayang, saat ditanya perihal riak-riak dari sebagian pedagang yang keberatan atas pembangunan sekolah, Astika enggan menanggapi. “Untuk itu sudah ranahnya Perumda Pasar Mangu Giri Sedana,” tandasnya.
Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra, belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya tidak ada tangggapan. *asa
Komentar