Siswa SMP Nyaris Tak Naik Kelas
Seorang pelajar di salah satu SMP di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Desta, nyaris tidak naik kelas.
GIANYAR, NusaBali
Karena dia sempat terlibat tawuran. Namun Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali menjamin kelakuan anak itu kepada pihak sekolah. Melalui upaya advokasi yang digelar akhir pekan lalu, Desta akhirnya bisa naik kelas 9.
Komisioner KPPAD Bali Kadek Ariasa menyatakan, Desta asal Karangasem, tinggal di Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan. Dia sebagai biang perkelahian antar pelajar yang menyebabkan hampir terjadi tawuran antar siswa dari dua sekolah. “Dia sempat memukul temannya hingga diproses di Polsek Sukawati, tapi didamaikan. Intinya pihak sekolah ragu menaikkan kelas, takut berulah lagi sehingga diminta KPPAD sebagai penjamin,” jelasnya, Minggu (23/6).
Melalui upaya advokasi tersebut, Kadek Ariasa sendiri telah menandatangani surat pernyataan demi si anak tersebut bisa naik kelas. “Yang kami butuhkan di masyarakat adalah bukan hanya menyalahkan anak yang bermasalah. Terlebih dari keluarga yang keterbatasan. Tapi mencari solusi yang lebih konkrit dan komitmen membina dan mencari peluang lebih banyak solusi,” jelasnya.
Kata dia, anak yang dulu pernah bandel itu perlu orangtua asuh dan wadah kreativitas. “Dia tidak bisa dibiarkan berubah sendiri. Sama seperti kasus perempuan berkelahi dulu sampai viral. Banyak yang sibuk menghujat, tapi tidak peduli padahal itu belum sepenuhnya tuntas,” jelasnya.
KPPAD juga telah mengetuk hati tokoh masyarakat dan pengusaha di Batubulan termasuk Kelian Dinas Tegaltamu. “Supaya berkenan memfasilitasi masa depan keluarga tersebut, khususnya si Desta dan adiknya yang masih balita,” jelasnya. Kata dia, ada banyak cara memfasilitasi untuk pertumbuhan si anak. “Dulu tiyang (saya, Red) sudah belikakan gitar bolong agar si Desta ada kegiatan tidak keluyuran karena tidak ada kesibukan positif,” jelasnya.
Dia mengaku, selain Desta, masih banyak terdapat anak-anak seperti dia. Tentunya harus difasilitasi oleh berbagai pihak khususnya desa dinas yang memiliki dana APBDes cukup melimpah. ‘’Gimana Pemkab Gianyar bisa mengarahkan pihak desa yang belum optimal membuat program kegiatan untuk perlindungan anak,” harapnya. *nvi
Komisioner KPPAD Bali Kadek Ariasa menyatakan, Desta asal Karangasem, tinggal di Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan. Dia sebagai biang perkelahian antar pelajar yang menyebabkan hampir terjadi tawuran antar siswa dari dua sekolah. “Dia sempat memukul temannya hingga diproses di Polsek Sukawati, tapi didamaikan. Intinya pihak sekolah ragu menaikkan kelas, takut berulah lagi sehingga diminta KPPAD sebagai penjamin,” jelasnya, Minggu (23/6).
Melalui upaya advokasi tersebut, Kadek Ariasa sendiri telah menandatangani surat pernyataan demi si anak tersebut bisa naik kelas. “Yang kami butuhkan di masyarakat adalah bukan hanya menyalahkan anak yang bermasalah. Terlebih dari keluarga yang keterbatasan. Tapi mencari solusi yang lebih konkrit dan komitmen membina dan mencari peluang lebih banyak solusi,” jelasnya.
Kata dia, anak yang dulu pernah bandel itu perlu orangtua asuh dan wadah kreativitas. “Dia tidak bisa dibiarkan berubah sendiri. Sama seperti kasus perempuan berkelahi dulu sampai viral. Banyak yang sibuk menghujat, tapi tidak peduli padahal itu belum sepenuhnya tuntas,” jelasnya.
KPPAD juga telah mengetuk hati tokoh masyarakat dan pengusaha di Batubulan termasuk Kelian Dinas Tegaltamu. “Supaya berkenan memfasilitasi masa depan keluarga tersebut, khususnya si Desta dan adiknya yang masih balita,” jelasnya. Kata dia, ada banyak cara memfasilitasi untuk pertumbuhan si anak. “Dulu tiyang (saya, Red) sudah belikakan gitar bolong agar si Desta ada kegiatan tidak keluyuran karena tidak ada kesibukan positif,” jelasnya.
Dia mengaku, selain Desta, masih banyak terdapat anak-anak seperti dia. Tentunya harus difasilitasi oleh berbagai pihak khususnya desa dinas yang memiliki dana APBDes cukup melimpah. ‘’Gimana Pemkab Gianyar bisa mengarahkan pihak desa yang belum optimal membuat program kegiatan untuk perlindungan anak,” harapnya. *nvi
1
Komentar