Ikatan Jiwa Bikin Sanchez Tajam Lagi Bersama Chile
Alexis Sanchez tajam lagi saat berlaga bersama Timnas Chile di Copa America 2019.
SALVADOR, Nusa Bali
Pelatih Chile Reinaldo Rueda menyebutkan, ikatan jiwa dan emosional bersama La Roja menjadi kunci ketajaman Sanchez. Selanjutnya Sanchez akan memimpin Chile menghadapi Uruguay pada laga grup C, Selasa (25/6) dinihari WITA.
"Kami menyelesaikan pekerjaan brilian bersamanya (Alexis Sanchez), kami memberinya kehangatan yang begitu besar, itulah apa yang dia butuhkan. Dia mempunyai hubungan spesial dengan tim dan grup sangat menyukainya," kata Rueda di Reuters.
"Dia bisa tajam lagi karena dia pencetak gol alami. Tapi, dia juga mempunyai kecemasan usai cedera. Dia sangat berhati-hati pada dirinya dan beruntungnya bisa memulihkan performanya," kata Rueda.
Sanchez mengaku bahwa hasratnya untuk terus bermain tak pernah menurun. Apalagi saat dirinya membela Timnas Chile. Sanchez juga mengaku selalu mempunyai antusiasme bermain di Inggris.
“Tapi, di Inggris akhir-akhir ini saya cuma mempunyai sedikit kesempatan. Tapi saya tenang, karena mewakili negara anda selalu menjadi hal yang paling indah yang pernah ada," kata Sanchez.
Ya, Sanchez menjadi penentu kemenangan Chile atas Ekuador 2-1 pada laga kedua Grup C Copa America 2019, Sabtu lalu. Bagi Sanchez, itu merupakan gol kedua di Copa America 2019. Saat Chile menghajar Jepang 4-0, Sanchez juga sekali mencatatkan namanya di papan skor.
Ketajaman bersama Timnas Chile itu menjadi bukti bahwa pemain 30 tahun itu belum habis. Padahal bersama Manchester United (MU), performa Sanchez mendapat sorotan. Dalam 27 laga di semua ajang, Sanchez hanya mencetak dua gol.
"Ia tidak beruntung karena Manchester United memiliki masalah. Jadi ia mungkin tak memiliki tim seperti yang didapatkannya di sini. Ia juga mengalami cedera, kurang konsisten, dan kurang kontinuitas saat bermain," kata Rueda.
Mungkin karena ketajamannya telah pulih, kini MU menolak semua opsi peminjaman untuk Sanchez. MU disebut hanya ingin melepas sang winger secara permanen di musim panas ini. Sanchez gabung MU pada Januari 2018. *
Pelatih Chile Reinaldo Rueda menyebutkan, ikatan jiwa dan emosional bersama La Roja menjadi kunci ketajaman Sanchez. Selanjutnya Sanchez akan memimpin Chile menghadapi Uruguay pada laga grup C, Selasa (25/6) dinihari WITA.
"Kami menyelesaikan pekerjaan brilian bersamanya (Alexis Sanchez), kami memberinya kehangatan yang begitu besar, itulah apa yang dia butuhkan. Dia mempunyai hubungan spesial dengan tim dan grup sangat menyukainya," kata Rueda di Reuters.
"Dia bisa tajam lagi karena dia pencetak gol alami. Tapi, dia juga mempunyai kecemasan usai cedera. Dia sangat berhati-hati pada dirinya dan beruntungnya bisa memulihkan performanya," kata Rueda.
Sanchez mengaku bahwa hasratnya untuk terus bermain tak pernah menurun. Apalagi saat dirinya membela Timnas Chile. Sanchez juga mengaku selalu mempunyai antusiasme bermain di Inggris.
“Tapi, di Inggris akhir-akhir ini saya cuma mempunyai sedikit kesempatan. Tapi saya tenang, karena mewakili negara anda selalu menjadi hal yang paling indah yang pernah ada," kata Sanchez.
Ya, Sanchez menjadi penentu kemenangan Chile atas Ekuador 2-1 pada laga kedua Grup C Copa America 2019, Sabtu lalu. Bagi Sanchez, itu merupakan gol kedua di Copa America 2019. Saat Chile menghajar Jepang 4-0, Sanchez juga sekali mencatatkan namanya di papan skor.
Ketajaman bersama Timnas Chile itu menjadi bukti bahwa pemain 30 tahun itu belum habis. Padahal bersama Manchester United (MU), performa Sanchez mendapat sorotan. Dalam 27 laga di semua ajang, Sanchez hanya mencetak dua gol.
"Ia tidak beruntung karena Manchester United memiliki masalah. Jadi ia mungkin tak memiliki tim seperti yang didapatkannya di sini. Ia juga mengalami cedera, kurang konsisten, dan kurang kontinuitas saat bermain," kata Rueda.
Mungkin karena ketajamannya telah pulih, kini MU menolak semua opsi peminjaman untuk Sanchez. MU disebut hanya ingin melepas sang winger secara permanen di musim panas ini. Sanchez gabung MU pada Januari 2018. *
Komentar