Pecah Ban, Pesawat Cessna Tergelincir di Lapter Wisnu
Pesawat latih dari sekolah penerbangan Bali International Flight Academy (BIFA), tergelincir hingga nyaris menabrak tembok di Lapangan Terbang (Lapter) Letkol Wisnu, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Senin (24/6) siang.
SINGARAJA, NusaBali
Diperkirakan, pesawat jenis Cessna 182, mengalami pecah ban saat landing dalam sesi latihan. Informasi dihimpun, sebelum kecelakaan terjadi, pesawat dipakai latihan untuk siswa BIFA. Dalam latihan itu, pesawat diawaki oleh instruktur Captain Kunal dengan mengajak seorang siswa. Sesi latihan dimulai sekitar pukul 11.00 WITA dengan penerbangan lokal (penerbangan wilayah Kecamatan Gerokgak, Red). Pesawat take off sekitar pukul 11.15 WITA. Sesi latihan ini berlangsung 1 jam, hingga sekitar pukul 12.00 WITA.
Nah, saat landing dari arah Utara, tiba-tiba pesawat bermesin tunggal itu mengalami pecah ban di landasan pacu hingga tidak bisa direm. Pesawat langsung meluncur ke luar lintasan. Pesawat yang bisa mengangkut empat penumpang ini baru berhenti beberapa meter dari tembok Lapter di ujung Selatan. Itu pun setelah ban depan pesawat masuk ke saluran parit.
Kepala Lapter Letkol Wisnu, Made Mustanda saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, Mustanda mengaku tidak mengetahui persis penyebab kecelakaan tersebut. “Memang pesawat tergilicir karena pecah ban, tapi penyebabnya kenapa pecah ban dan seperti apa kejadiannya, saya kurang paham,” katanya.
Dikatakan, dalam kecelakaan tersebut tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Pesawat juga tidak sampai menabrak tembok, karena sudah berhenti sebelum membentur tembok pembatas Lapter. Kecelakaan tersebut sudah dilaporkan, dan akan diselidiki lebih lanjut oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Besok KNKT akan turun menyelidiki kejadian itu,” terang Mustanda.
Saat ini, badan pesawat sudah dipindahkan dari lokasi kecelakaan. BIFA menjadikan Lapter Letkol Wisnu sebagai base camp dalam mendidik siswa calon pilot. Selain memanfaatkan Lapter Letkol Wisnu, BIFA juga memanfaatkan Lapter yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Beberapa pesawat BIFA juga berada di Lapter di Banyuwangi. *k19
Nah, saat landing dari arah Utara, tiba-tiba pesawat bermesin tunggal itu mengalami pecah ban di landasan pacu hingga tidak bisa direm. Pesawat langsung meluncur ke luar lintasan. Pesawat yang bisa mengangkut empat penumpang ini baru berhenti beberapa meter dari tembok Lapter di ujung Selatan. Itu pun setelah ban depan pesawat masuk ke saluran parit.
Kepala Lapter Letkol Wisnu, Made Mustanda saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, Mustanda mengaku tidak mengetahui persis penyebab kecelakaan tersebut. “Memang pesawat tergilicir karena pecah ban, tapi penyebabnya kenapa pecah ban dan seperti apa kejadiannya, saya kurang paham,” katanya.
Dikatakan, dalam kecelakaan tersebut tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Pesawat juga tidak sampai menabrak tembok, karena sudah berhenti sebelum membentur tembok pembatas Lapter. Kecelakaan tersebut sudah dilaporkan, dan akan diselidiki lebih lanjut oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Besok KNKT akan turun menyelidiki kejadian itu,” terang Mustanda.
Saat ini, badan pesawat sudah dipindahkan dari lokasi kecelakaan. BIFA menjadikan Lapter Letkol Wisnu sebagai base camp dalam mendidik siswa calon pilot. Selain memanfaatkan Lapter Letkol Wisnu, BIFA juga memanfaatkan Lapter yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Beberapa pesawat BIFA juga berada di Lapter di Banyuwangi. *k19
Komentar