Gung Astrid Usulkan Anggaran Bimas Hindu Rp 1 T
Anggota Komisi VIII DPR RI dari dapil Bali I Gusti Agung Putri Astrid Kartika atau biasa disapa Gung Astrid menyoroti misi Kementerian Agama, khususnya dalam meningkatkan potensi ekonomi umat
JAKARTA, NusaBali
Dia berpendapat, rancangan anggaran yang dipaparkan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin tidak mencerminkan secara kuat tentang hal tersebut.
"Padahal di dalam misinya ada tentang meningkatkan potensi umat. Saya kira, kita perlu belajar dari Bali, daerah pemilihan saya. Di sini semua kegiatan keagamaan punya dampak ekonomi. Kita harus ambil dasar-dasarnya untuk kita kembangkan di daerah lain," ujar Gung Astrid saat Rapat Kerja (Raker) Komisi VIII DPR RI bersama Menag di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senin (24/6).
Menimbang Bali bisa mengubah kegiatan keagamaan menjadi berdampak positif bagi ekonomi umat membuat Gung Astrid mengusulkan agar anggaran bimas Hindu dinaikan menjadi Rp1 triliun. Dengan dana sebesar itu, politisi dari FPDIP ini berharap Bimas Hindu dapat memanfaatkannya untuk kegiatan adat.
Sehingga tidak hanya terfokus pada kegiatan keagamaan dan pendidikan agama saja. Melainkan juga perlu mengembangkan fungsi ekonominya. Tak kalah penting adalah, anggaran sebesar Rp. 1 triliuun dapat dialokasikan untuk peningkatan potensi penyuluh, internalisasi dharmagita.
Kemudian tunjangan penyuluh, rumah ibadah, kitab suci, bimbingan keluarga sakinah. Lalu untuk menjalankan fungsi pendidikan juga bisa seperti meningkatkan kompetensi guru, bantuan lembaga pendidikan, PAUD serta sarana pendidikan tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Gung Astrid menyampaikan agar anggaran kerukunan umat beragama ditingkatkan pula. "Karena kita punya PR besar dalam menjaga kerukunan umat beragama sekarang ini," tutur Gung Astrid.
Gung Astrid pun, mengimbau agar Kementerian Agama berperan besar dalam menjaga kerukunan umat.
Lantaran sebentar lagi memasuki tahun politik dengan adanya pilkada serentak tahun 2020. Dimana pilkada itu berlangsung di tengah situasi politik identitas yang menguat. *k22
"Padahal di dalam misinya ada tentang meningkatkan potensi umat. Saya kira, kita perlu belajar dari Bali, daerah pemilihan saya. Di sini semua kegiatan keagamaan punya dampak ekonomi. Kita harus ambil dasar-dasarnya untuk kita kembangkan di daerah lain," ujar Gung Astrid saat Rapat Kerja (Raker) Komisi VIII DPR RI bersama Menag di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senin (24/6).
Menimbang Bali bisa mengubah kegiatan keagamaan menjadi berdampak positif bagi ekonomi umat membuat Gung Astrid mengusulkan agar anggaran bimas Hindu dinaikan menjadi Rp1 triliun. Dengan dana sebesar itu, politisi dari FPDIP ini berharap Bimas Hindu dapat memanfaatkannya untuk kegiatan adat.
Sehingga tidak hanya terfokus pada kegiatan keagamaan dan pendidikan agama saja. Melainkan juga perlu mengembangkan fungsi ekonominya. Tak kalah penting adalah, anggaran sebesar Rp. 1 triliuun dapat dialokasikan untuk peningkatan potensi penyuluh, internalisasi dharmagita.
Kemudian tunjangan penyuluh, rumah ibadah, kitab suci, bimbingan keluarga sakinah. Lalu untuk menjalankan fungsi pendidikan juga bisa seperti meningkatkan kompetensi guru, bantuan lembaga pendidikan, PAUD serta sarana pendidikan tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Gung Astrid menyampaikan agar anggaran kerukunan umat beragama ditingkatkan pula. "Karena kita punya PR besar dalam menjaga kerukunan umat beragama sekarang ini," tutur Gung Astrid.
Gung Astrid pun, mengimbau agar Kementerian Agama berperan besar dalam menjaga kerukunan umat.
Lantaran sebentar lagi memasuki tahun politik dengan adanya pilkada serentak tahun 2020. Dimana pilkada itu berlangsung di tengah situasi politik identitas yang menguat. *k22
Komentar