Senpi Sudah Dimodifikasi, Bagian Depan Diisi Senter-Laser
Senjata api yang ditemukan dalam mobil Avanza hitam L 1304 QZ mirip dengan Senpi milik anggota Brimob Brigadir IB Suda Suwarna yang dirampas orang tak dikenal saat berjaga di portal Hotel Ayana Resort, Jimbaran, 8 Agustus 2017
Pasca Temuan Senjata Api dalam Mobil di Jimbaran, Polisi Buru Dua Pelaku
DENPASAR, NusaBali
Jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar dan Satgas CTOC Polda Bali kejar dua pelaku pemegang senjata api (Senpi) SS1 bersama dua rompi anti peluru yang ditemukan dalam mobil Avanza hitam bernopol L 1304 QZ, di Penginapan Kampung 168 Perumahan Puri Gading, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (21/6) sore, yang hingga kini masih buron. Senpi bersama barang bukti dalam mobil tersebut diduga kuat adalah milik komplotan perampok yang selama ini beraksi di beberapa tempat kawasan Kuta.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan, mengungkapkan senpi yang ditemukan dalam mobil tersebut sudah diuji di laboratorium. Hasilnya, senjata api dengan nomor seri SS1-V1 KAL 5,56 (96.042133) warna silver itu identik dengan senjata milik anggota Brimob Polda Bali, Brigadir Ida Bagus Suda Suwarna, yang dirampas orang tak dikenal setelah dianiaya saat berjaga di portal Hotel Ayana Resort, Jimbaran, 8 Agustus 2017 silam.
Pasca peristiwa perampasan senjata milik anggota Brimob Polda Bali itu, kata Kombes Ruddi, terjadi beberapa kasi aksi perampokan bersenjata di kawasan wisata Kuta dan Kuta Selatan. Pelaku perampokan itu dipastikan adalah Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia, yang terakhir kali beraksi di Money Changer Milik PT Bali Maspin Tjinra (BMC) di Jalan Pratama Nomor 36 XY Banjar Terora, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa, 19 Maret 2019 lalu.
Menurut Kombes Ruddi, pemegang senjata api ini dipastikan adalah pelaku perampokan yang beraksi di Kelurahan Tanjung Benoa dan di Jalan Nakula Kuta, karena barang bukti yang ditemukan semua bersesuaian. Termasuk yang ditemukan adalah Magazine yang terisi 16 butir peluru berkaliber 5,56. “Setelah dicocokkan di Laboratorium Balastik, sesuai dengan senjata yang ditemukan,” ungkap Kombes Ruddi saat rilis perkara di Mapolresta Denpasar, Selasa (25/6).
Kombes Ruddi menyebutkan, saat beraksi lakukan perampokan di Jalan Nakula Kuta, terekam CCTV bahwa pelaku menggunakan jas hujan, linggis, senjata laras panjang, HT, tabung masker, tali, topeng wajah dari silikon, dan sprei penyemprot mata. “Dari gerombolan perampok ini sudah ada 4 orang yang ditangkap. Tiga orang ditangkap hidup-hidup, sementara satu lagi (otak perampok) tewas saat penyergapan. Kami menduga masih ada 2 orang kawanan perampok ini yang kabur dan mereka terus kami kejar,” tandas Kombes Ruddi, yang kemarin didampingi Kepala Sub Bidang Balistik Metalurgi Forensik Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, AKBP I Gusti Putu Dana.
Pelaku yang tewas didor adalah Alexei Korotkikh, 43, WNA Rusia. Sedangkan tiga pelaku yang ditangkap hidup-hup juga semuanya asal belahan Eropa Timur, yakni Georgii Zhukov, 39 (WNA Rusia), Naira (WNA Rusia), dan Robert Haupt, 41 (WNA Ukraina). Alexei Koritkih tewas didor dalam penyergapan di depan G Mart sekitar 100 meter sebeleh selatan Kampus Politeknik Negeri Bali, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, 19 Maret 2019 dinihari. Namun, ada dua pelaku lagi yang berhasil kabur dan hingga kini masih diburu polisi.
Menurut Kombes Ruddi, temuan senjata api berikut dua rompi anti peluru dalam mobil Avanza hitam L 1304 QZ, Sabtu, 22 Juni 2019 sore pukul 17.00 Wita, terjadi berkat laporan dari pemilik Penginapan Kampung 168 Perumahan Puri Gading, Jimbaran, I Made Wirayadnya, 35. Pria yang tinggal di Jalan Petanahan Lestari Nomor 7 Jimbaran itu awalnya melapor ke Polsek Kuta Selatan. Dalam laporannya, Made Wirayadnya mengatakan ada sebuah mobil Avanza warna hitam yang sudah 3 bulan terparkir tanpa pernah pindah.
Polisi kemudian terjun ke lokasi TKP. Dari hasil pemeriksaan, dalam mobil ditemukan senjata api dan barang bukti lainnya. Namun, nomor pelat mobil Avanza tersebut diketahui palsu. Sebenarnya, nomor pelat aslinya DK 1626 LJ, namun dipalsukan menjadi L 1304 QZ.
“Mengapa mobil tersebut ada di sana (areal Penginapan Kampung 168 Perumahan Puri Gading, Red), kami masih melakukan penyelidikan. Saya mohon untuk bersabar, karena ini adalah strategi kami untuk bisa bekerja dengan cepat mengungkap kasus,” pinta Kombes Ruddi.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Balistik Metalurgi Forensik Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, AKBP I Gusti Putu Dana, AKBP mengungkapakan senjata api yang ditemukan dalam mobil tersebut merupakan buatan PT Pindad. Setelah dilakukan uji balistik menembak di Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, senjata api ini diketahui masih aktif. Senjatanya masih dapat menembakan peluru dengan baik, pelurunya pun masih dapat meledak dengan baik.
Menurut AKBP IGP Dana, pihaknya juga melakukan uji shot residu pada senjata api tersebut. Hasilnya, senjata tersebut positif pernah digunakan untuk menembak. Namun, pihaknya belum bisa mengetahui limit waktu kapan digunakan? “Senjata ini kondisinya masih prima. Saat dilakukan uji tembak, kondisinya masih bagus, tak ada masalah,” tutur AKBP IGP Dana.
Secara fisik, lanjut dia, senjata api ini telah dilakukan modifikasi. Pertama, catnya yang semula warna hitam, diubah dengan cat pilok warna silver. Selain itu, pada bagian depan senjata juga diisi senter dan laser. Warna yang sama pula juga terjadi pada magazine yang ditemukan di TKP perampokan money changer di Tanjung Benoa. “Senjata ini dipasangi senter, tapi saya tidak dapat menjelaskan apa tujuannya? Logikanya, kalau pakai senter, pasti untuk pencahayaan,” tansas AKBP IGP Dana.
Kasus perampasan senjata api milik anggota Brimob Polda Bali, Brigadir IB Suda Suwarna, sebagaimana diberitakan, terjadi saat yang bersangkutan berjaga sendirian di portal Hotel Ayana Resort, Jimbaran, 8 Agustus 2017 siang sekitar pukul 11.00 Wita. Perampasan senjata---yang kemudian identik dengan yang ditemukan di Penginapan Kampung 168 Perumahan Puri Gading Jimbaran, 22 Juni 2019---kala itu disertai aksi penganiayaan terhadap Brigadir IB Suda Suwarna.
Kala itu, korban Brigadir IB Suda Suwarna bersama seorang petugas security, Mardika Yana, 30, baru selesai makan di kantin hotel dan bergerak menuju portal depan untuk shift jaga menggantikan rekannya. Mereka naik motor ma-sing-masing menuju pos jaga yang berjarak sekitar 500 meter ke arah timur. Dalam perjalanan, Brigadir IB Suda Suwarna sempat berhenti di toilet dekat portal untuk buang air kecil. Sedangkan Mardika Yana lanjut menuju areal parkir.
Usai masuk toilet, Brigadir IB Suda Suwarna langsung menuju garase dekat pos jaga untuk parkir kendaraanya. Diduga kuat, saat itulah muncul orang tak dikenal memukuli korban seraya merampas senjata personel Brimob ini. Saat saksi Mardika Yana tiba di pos jaga sekitar pukul 11.15 Wita, korban Brigadir IB Suda Suwarna ditemukan sudah terduduk lemas tak sadarkan diri, dalam kondisi terluka di pelipis kiri dan muntah darah. Kala itu, korban sudah tidak bersenjata lagi. *pol
1
Komentar